Thursday, 5 February 2015

REVIEW SEMINAR ALQUR'AN DALAM BERBAGAI DIMENSI

REVIEW SEMINAR ALQUR'AN DALAM BERBAGAI DIMENSI

December 17, 2014 at 4:28pm


REVIEW SEMINAR NASIONAL




Oleh:
MUHAMMAD IQBAL MANSULRUDIN
NIM 13.2.1.211.004

PROGRAM STRATA 1 (S1)
PROGRAM STUDI
FILAFAT ISLAM
JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI FILSAFAT ISLAM SADRA
JAKARTA 2014




KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan review SEMINAR NASIONAL TENTANG AL-QURAN.
Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW., kepada keluarganya yang suci dan juga sahabat-sahabatnya yang setia menemaninya di masa perjuangan untuk menegakkan islam, sehingga bisa menghasilkan generasi yang cerdas dan islami.
Review ini disusun dalam rangka pemenuhan mata kuliah Metodologi Studi Islam pada Filsafat Islam di Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA (STFI Sadra) Jakarta, Semester Ganjil, Tahun Akademik 2014/2015.
Tentunya penulis juga menyadari bahwa penulis bisa menyelesaikan review ini dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
  • Bapak Ir. Ahmad Jubaeli Mpd, selaku dosen pada mata kuliah Metodologi Studi Islam, yang juga telah memberikan bimbingan dalam penyusunan review ini.
  • Bapak Dr. Kholid al Walid, selaku ketua Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA, yang juga telah berupaya memberikan fasilitas untuk kemudahan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar bagi mahasiswa.
  • Kepada teman-teman mahasiswa yang terus memberikan dukungan hingga penulis bisa menyelesaikan review ini.
  • Dan kepada para penulis-penulis buku yang telah memberikan sumbangan pengetahuannya, baik dalam bentuk buku, artikel, jurnal dan lain sebagainya. Sehingga bisa menambah khazanah pengetahuan penulis, untuk meningkatkan isi dari review ini.
Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang dengan penuh kasih sayang dan sabar mendorong penulis untuk tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan review ini. dan penulis berharap review ini bisa memberikan kontribusi dalam perkembangan dunia penulisan.
Jakarta, 13 Desember 2014 M

Penulis

                  Ttd

DAFTAR ISI



1 “AL-QUR’AN DAN BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN MANUSIA”
PEMATERI : Dr. Kholid Al-Walid M.Ag
2 MANUSIA DAN AL-QUR’AN
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
3 KEBAHAGIAAN DAN PENDERITAAN DALAM AL-QURAN”
PEMATERI:
Prof.Dr. Ahsin Sakho Muhmmad MA
Prof. Dr. Seyyed Mahmoud Nabawiyyan
Prof. Dr. Ali Asgar Zare’i
4  “PERJALANAN RUHANIAH DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA
(Guru Besar Ilmu Tafsir & Rektor PTIQ)
5  “SISTEM PENDIDIKAN QURAN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Sayyed Mundzir Al-Hakim
6  “JIWA MANUSIA DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Prof. Dr. Abdul Mujib, MA
7  “SENI DAN KEINDAHAN AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Dr. Hj. Romlah Widayawi, M.Ag
8  “FITRAH”
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
9 MEMBUKTIKAN OTENTISITAS ALQUR’AN
PEMATERI : Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen
10 KEADILAN SOSIAL DALAM ALQUR’AN
PEMATERI : UMAR SAHAB

11  Wanita dalam al-Qur’an
Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haedari











BAB II
PEMBAHASAN
1
SERI SEMINAR NASIONAL

“AL-QUR’AN DAN BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN MANUSIA”
PEMATERI : Dr. Kholid Al-Walid M.Ag
( Rektor STFI SADRA)

Penurunan Al-Qur’an ada beberapa pendapat , pendapat yang pertama mengatakan bahwa AlQur’an di Lauhil Mahfudz, namun menurut Syiah Al-Quran itu diturunkan langsung kepada hati Nabi Muhammad SAW.
Menurut Syiah Al-Quran ada 2 jenis:
  1. Daf’i -> yaitu pola dada nabi Muhammad SAW, lalu ketika ada perkara- perkara diluar dunia maka Al-quran dilantunkan dan dikeluarkan dari dada nabi.
Karena jika di Lauhil Mahfudz bukan dunia dohir dan jaraknya jauh dan bathin/anzal.
Jika didalam dada nabi maka sewaktu-waktu dapat dipanggil, jika digunakan/ perlu.
Al-Qur’an ini apakah?
  1. Hadits (bukan ucapan Tuhan)
  2. Qadim (ucapan Tuhan).

Yang mengatakan hadits dikafirkan, dan yang menyebut Qadim juga dikafirkan dan ini terjadi perbedaan pendapat.

  1. TAZRIZ
Kenapa kepada taurat, injil, zabur tidak ada garansi, sedangkan dalam Al-quran mempunyai garansi?
Karena, Al-Qur’an adalah kitab yang terakhir oleh karena itu tidak ada takhrif, upaya takhrif Al-Qur’an dilakukan . Tapi, menarik ayat-ayat Al-Qur’an sangat mudah dihafal, sehingga kita menemukan banyak tahfiz Quran, tapi, Al-Qur’an juga mudah untuk lupa jika tidak di “tikror”/ ulang.





AL-QURAN SEBAGAI:
  1. Hudan lilmuttaqien, Al-Qur’an sebagai petunjuk
$O!9# ÇÊÈ   y7Ï9ºs Ü=»tGÅ6ø9$# w |=÷u ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`É)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ   tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sã Í=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZã ÇÌÈ 
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.

[10] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.


Muris Bukhel Al-Qur’an ini sebagai sumber petunjuk sains dan teknologi dan peristiwa- peristiwa yang ada di  dunia ini. Contohnya : peristiwa 11 september 2001. Dan penemuan bendungan itu ada di Al-Qur’an,
 Tapi, ini pandangan yang membahayakan jika peristiwa ini adalah salah, maka akan terjadi kesalahan. Jawad Amuli mengatakan “Petunjuk dari Al-Qur’an menjelaskan hanya yang penting” tidak perlu Al-Qur’an menjelaskan tentang mobil, karena hanya menjelaskan hal yang penting.
Al-quran menjelaskan bagaimana manusia untuk menjadi sempurna.
Yang dimaksud penjelas segala sesuatu , untuk mencapai puncak kebahagiaan. Philoshop berbicara tentang kebahagiaan, manusia yang paling cerdas-pun bisa membuat kesalahan, sehingga Al-Qur’an dapat diterima oleh semua kaum musliminm dan tidak perlu pemikiran yang berat.
  1. Al-Qur’an sebagai cahaya
Al-Qur’an sebagai sumber cahaya, “telah datang kepadamu kitab Alloh, yangmemberi petunjuk untuk mengantarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya”
Hidayah ada dua:

  1. Tasrii
Adalah petunjuk manusia untuk mengantarkan manusia kepada kebaikan hidup. Contoh : halal, haram, wajib, sunah, mubah.
Karena tasri’i bisa dipilih. Contoh : haji dilaksanakan dzulhijah bisa dibagi menjadi 3 waktu, ada yang berpendapat seperti itu.. Anda mau sependapat seperti itu, atau tidak juga ,tidak apa-apa. Paling disangka sesat/ gila.
Kami tebarkan ayat-ayat dan tanda-tanda pada diri manusia yang sifatnya berbentuk semesta,
Semesta ini tidak bisa hanya dipikirkan manusia, apa batasan alam semesta yang material ini?
Al-Qur’an adalah upaya Tuhan mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan memberi pengetahuan.
  1. Al-takwini.
Al-Qur’an berbicara tentang hidayah takwini, dan bagaimana Al-Qur’an bisa digali dari alam semesta dan tanda-tandanya di alam semesta ini.
Al-Qur’an berbicara tentang pengetahuan dan akal, agar akal manusia berpikir, akal adalah pemisah antara hewan dan manusia. Karena, dengan akal manusia sekarang hidup, kita hidup degan kehidupan yang modern dan serba canggih.

  1. Hidayah akal
Karena dengan akal Al-Qur’an bisa diketahui
  1. Hidayah rohani.
  2. Dengan menghafal Al-Qur’an membuat rohani tenang.
Contoh : Muh. Husen Thabatabai baru 3 tahun sudah hafal Al-Qur’an, 7 tahun sudah membuat universitas dan menghasilkan 110 tahfiz.
Ayahnya mengatakan, bahwa sebelum menikah harus menghafal 30 juz (nadzar) lalu bisa berhubungan.
Didalam Al-Qur’an ada dimensi mystical yaitu jika membaca al-fatihah akan sehat dan menjadi obat. Ketika membaca ayat kursi maka saat tidur maka akan dijaga oleh malaikat dan 40 tetangga yang ada disamping kita tidur.
Kekuatan ayatnya bisa saja membuat akhiran yang  sama tapi maknanya jauh sekali.
Sebagai hidayah takwini dan bagaimana Al-Qur’an bisa digali di alam semesta dan tanda-tandanya di alam semesta ini.
  1. Hidayah akal
  2. Hidayah rohani
Ghaib ada dua:
  1. Ghaib mutlak, yang tidak bisa diketahui.
  2. Ghaib nisbi, yaitu ghaib yang masih bisa diketahui, contohnya seperti hari besok adalah ghaib, tapi ketika kita menyaksikan hari ini kita tahu.

Tidak ada keraguan dalam al-quran, ini sepertinya menjelaskan tentang tingkatan jadi, setiap orang yang mempunyai pengetahuan maka akan mendapatkan makna dan sesuatu yang berbeda.




















2
SEMINAR NASIONAL
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
( DIREKTUR STFI SADRA & ALMUSTAFA IRAN)
MANUSIA DAN AL-QUR’AN

Mengenal manusia persepektif manusia mencari makna hidup.
Makrifat nafs ini ummul dan sangat penting ada yang menyebutkan makrifatunas awal dari pengetahuan kepada Tuhan.
Mengenal kebutuhan primer manusia
Mengenal kewajiban dan tanggung jawab sosial manusia
Rasionalitas sistem sosial dan etika

Semua realitas alam berbanding lurus dengan manusia ini menunjukan realitas manusia disamakan dengan realitas alam.
Segala realitas alam ini dan manusia . Karena itu ada seseorang mengatakan mikrokosmos adalah alam semesta dan manusia adalah makrokosmos.
Ada 2 ayat AL-quran:
  1. Rugi hakiki
Adalah terhadap diri sendiri rugi
  1. Kalian jangan seperti orang yang lupa Tuhan, maka itu adalah diri sendiri.
Sebenarnya realitas lupa kepada Allah pada hakikatnya lupa kepada Allah AWT.

Pada saat yang sama manusia menguji manusia merendahkan manusia dan juga meninggikan manusia, Penakluk ciptaan Allah dilangit dan dibumi, mampu mengidentifikasi jalan kebenaran dan kesesatan.


3
“KEBAHAGIAAN DAN PENDERITAAN DALAM AL-QURAN”
PEMATERI:
Prof.Dr. Ahsin Sakho Muhmmad MA
Prof. Dr. Seyyed Mahmoud Nabawiyyan
Prof. Dr. Ali Asgar Zare’i

Manusia sebagai khalifah di muka bumi dan diberi otak untuk berpikir, Al-Qur’an adalah buku petunjuk agar manusia selamat di dunia dan akhirat
Aku telah datang, atau tidak tahu...
Dihadapanku aku lihat...”
Makna kehidupan, kina menhana untuk tidak tua, namun tua juga dan akan mati.
Kebahagiaan:
Lahiriyah : kebahagiaan adalah kaya, mobil, harta, jika bisa memuaskan nafsunya sendiri, seperti : syahwat, farji (sex)
Jika dipuji orang, jika punya jabatan,
70 Golongan memilih kebahagiaan , alghazali jika ingin mengetahui jiwa manusia , “ihya ulumuddin”. Jangan kau buta akan gemerlap dunia, karena akan sedikit saja. Kapitalist, banyak yang hatinya kosong.
Di LOS ANGELES banyak orang yang bunuh diri, disebuag Stokholm
Kebahagiaan beraliran jiwa, tidak menikah, shalat malam saja, inilah aliran rabbaniyyah, sebagaimana yang dianut oleh Nasrani, Yahudi dan Islam.
Ketika menusia mendapatkan kebahagiaan
-rizki
- jodoh yang cocok
Manusia juga bersedih ditinggal orang yang disayang, tidak ada orang yang selamanya bahagia.
Nabi adalah orang yang paling tidak bahagia allaoh akan menguji:
  1. Mana yang termasuk orang yang bersyukur
  2. Mana yang termasuk orang yang kufur
Justru yang berat bukan dalam kekfakiran, tapi saat dalam kekayaan.
Assa’adah, al-fauz hanya diberikan kepada orang-orang yang dipilih oleh Alloh SWT, yang akan bahagia di dunia dan akhirat.
Alfalah—> membelah tanah, keberuntungan.
Orang yang bersusah payah untuk melalui perjuangan yang melelahkan,
Orang yang beruntung adalah orang yang bertakwa, menjauhi perbuatan setan
Banyak berzikir kepada Alloh. Dengan semua amal soleh, kita akan mendapat keuntungan di dunia dan akhirat, ibadah kepada Alloh dan masyarakat.
Orang yang mendapat kebahagiaan mengikuti nabi Muhammad,dan sahabat dan fokus kepada akhirat.
Mereka yang selamat dunia dibutuhkan tapi bukan tujuan utama,
kebahagiaan sempurna adalah orang yang mengendalikan dirinya bukan untuk nafsu..”
“nafsu itu seperti anak kecil, jika terus disusui maka akan tetap kepada ibunya”
“aku melihat kebahagiaan buakn banyak harta, tapi ketika bertakwa kepada Alloh SWT”

KESENGSARAAN
AL-BUSU, ANNA’MU, ANNAF’U, ASSU’—KEJELEKAN
Kesengsaraan didunia:
  1. Manusia sendiri
  2. Ujian dari Alloh , jika sabar diberi pahala dan jika tidak akan di uji.
Keadaan ini bisa kepada Islam dan non-islam,
Kebahagiaan itu harus baik di dunia dan akhirat,
Kebaikan di dunia:
  1. Banyak harta
  2. Mobil
  3. Pujian dari masyarakat
  4. Istri yang cantik
  5. Kaya
Kebaikan di akhirat:
  1. Surga
  2. Kebaikan-kebaikan lainnya.

-          Semua yang ada di dunia ini adalah taqdir,
-          Mengetahui orang yang bersyukur dan bersabar
(proses hatinya, jika hatinya bagus kesenangan dan kesengsaraan maka hasilnya akan bagus)
-          Kebahagiaan dan kesengsaraan di dunia adalah miniatur dari akhirat
-          Orang yang mendapat kebahagiaan bukan berati dipuji Alloh
-          Orang yang mendapat kesengsaraan bukan berarti dilaknat Alloh
-          Iman dan taqwa, Alloh dan alam akan ikut bahagia.



4
SERI SEMINAR NASIONAL
“PERJALANAN RUHANIAH DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA
(Guru Besar Ilmu Tafsir & Rektor PTIQ)

Nabi Muhammad ketika didalam kandungan, mendapat pejalanan Ruhaniah. Nabi Muhammad di susui oleh Halimatussa’diah, tahun ke-5 baru kembali ke Mekah, Ibunya meninggalkannya akhirnya Paman nabi Abi Thalib meninggal, pamannya punya banyak anak, nabi tidak mau merepotkan pamannya.
Para pengembala memperebutkan Nabi Muhmmad, masih bisa menyaingi pengembala yang lain. Akhirnya Nabi berdagang kemudian menikah dengan siti Khadijah.
Orang yang dilatih dan ditempa dalam spiritual intens. Bathinnya ditempa, ketika di gua hira Nabi Muhammad bertemu dengan jibril.
Jibril menyuruh untuk membaca, Nabi mengatakan tidak bisa membaca, tidak mungkin Jibril menyuruh hal yang sia-sia.
Al-kitab, bacalah hamparan ayat, buku dan mungkin diri kita.
Kata semantiq makna qoro’a pada waktu jarang digunakan di Jazirah Arab. Di Jazirah Arab belum pernah ada wahyu, karena yang ada syair, kitab dalam konteks kitab suci belum ada.
Nabi itu belum bisa membaca? Saya masih belum mengerti , masa... nabi buta huruf...
Makna ummi adalah saya penduduk lokal, tidak pernah membaca al-kitab, berkenaan dengan al-kitab.
Karena ulama sunni jika nabi tidak “buta huruf” maka orisinalitas Al-Qur’an akan di tanyakan??
Seperti kasus Isa AS yang dilahirkan dari Maryam yang perawan, jika ada hadits Nabi mencoret (karena implikasi nabi tidak bisa menulis, implikasinya sangat berat).
Iqra itu ada beberapa tingkatan:
  1. Hanya tulisan luar
  2. Melihat quran, dan bagaimana quran dapat di gunakan.
  3. Kita melihat quran, seakan2 melihat Nabi dan Allah.
Contoh : semua album poto, keterlibatan emosi pada membaca Al-Qur’an, hanya orang yang mempunyai bathin, filsuf yang dapat membaca isi dari Al-Qur’an
“tidak ada yang bisa menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang bersih ( bukan hanya fisik).
  1. Iqra warobbukal akrom. Quran bukan hanya sekedar mahluk, quran menfsirkan kita, bukan kita yang menafsirkan Al-Qur’an
“orang yang mampu mengerti Al-Qur’an “ahludikri” dan orang-orang yang suci.
Memandang Alloh segala sesuatu
Mengembalikan kepada Alloh segala sesuatu
Tak ada cara-cara lain selain ilmu Huduri, (teomorfis) kalau huduri harus menyatu
Ketika kita dilahirkan semua dalam keadaan suci,
UIN menggunakan metode MUSA
STFI SADRA menggunakan metode KHIDIR
Pengumpulan metodologi ( mazma)
  1. Husuli dan huduri
  2. Masriq dan magrib

Haqqulyaqin--- harus haqqul yakin, gunakan metode-metode 3,4 dalam ilmu Al-Qur’an dan tafsir

Jangan berhenti di s1, s2 kalau bisa sampai doktor.




























5
SERI SEMINAR NASIONAL
“SISTEM PENDIDIKAN QURAN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Sayyed Mundzir Al-Hakim
(Murid imam Humaeni, Bagir Sadr, Hasan Amuli)


Apakah kita di Surga akan mempunyai penyakit jiwa? Dan apakah shalat itu tujuannya? Apakah hanya untuk bergerak saja, atau itu simbol untuk membersihkan diri dan jiwa agar bersih dan bisa masuk Surga?

Sebagaimana Allah menjelaskan beruntunglah kamu yang membersihkan diri dan jiwanya dan shalat dan kemudian menuju akhirat.
Tapi, ada yang menyebutkan tazakka adalah artinya zakat,
  1. Zakat fitrah
  2. Zakat yang lain
Sayangnya banyak orang-orang yang tertipu, banyak manusia yang tertipu dan memilih duniawi.
Ada cerita seorang anak yang mempunyai uang 100 dolar, ada permen. Maka anak lebih memilih permen dan meninggalkan 100 dolar, karena tidak berguna.
Setan menyeru dan menipu. Dunia ini sebagai ladang bagi kehidupan akhirat.
Imam Ali:
“Dunia ini bagaikan jembatan, sebagai lintasan tak ada yang mau tinggal disini selamanya”.
Ini hanya sebagai wasilah aja, seperti kuliah ini, bahwa akhirat itu tempat yang lebih baik dan lebih kekal.
Kenapa manusia tertipu dengan dunia ini?
Ada dua jawaban:
Izmali (ringkasan).
Alloh SWT : “Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi, tapi kehidupan akhirat itu lebih kekal”.
Contohnya anda kelas SD, anda tidak tahu tentang ilmu pengetahuan dan kuliah. Maka anda akan meninggalkan sekolah itu, kemudian disuruh makanan dan minuman, maka anda meninggalkan tawaran itu.
Maka begitulah Al-Qur’an mengumpamakan perbandingan akhirat dan dunia:
  1. Alloh memuliakan nilai akhirat
  2. Dunia tidak ada apa-apanya
Ketika manusia mengetahui pengetahuan ini, tentu manusia akan memilih kehidupan akhirat daripada kehidupam dunia.

Penafsiran tafsili
Problem mendasar , manusia memilih dunia daripada akhirat aadalah kebodohan:
  1. Apakah hanya dengan pengetahuan saja?
Pengetahuan saja tidak cukup untuk meninggalkan seseorang ke persolan yang lebih rinci, kami berlindung dari doa yang tidak di ijabahm ilmu yang tidak bermanfaat, banyak orang yang mempunyai ilmu pengetahuan ilmu seperti fisika, biologi. Hal-hal yang yang partikular, pengetahuan tentang dunia ini tidak seberapa. Mereka tahu dohir dunia , tapi tidak mengetahui segala sesuatu. Mereke membuktikan Tuhan dengan eksperimen, Tuhan dibuktikan dengan sesuatu yang terlihat.
  1. Kesedihan menuju kebahagiaan.
Kita akan menyadari sebagaimana diri kita , Tuhan kita . maka kita akan mengetahui diri kita dan dunia ini.
Beliau menceritakan murid di Jamiatul Mustofa masih tingkat master untuk menulis makalah diberi 200 dolar, setiap bulanan dapat 200 dolar, ada pimpinan majalah , disuruh memimpin majalah dengan bayaran 400 US Dollar, sebuah harga yang fantastis, tapi murid itu berkata : “tunggu saya akan bertanya kepada Guru saya”
Guru : boleh, ketika menjadi pimpinan majalah akan menerbitan tulisan orang.
Jika mencukupkan dengan roti dan secukupnya, kemudian menjadi master dia berhasil membereskan studinya.

Beliau mengutip Az-zumar :
Mereka mendapat petunjuk yang menggunakan akalnya (Ulul Albab), bukankah kita sadari para Nabi diberi sempurna akalnya baik dan tebaik, dunia mungkin akan memilih nilai ilmu.
Ilmu itu cahaya:
  1. Memberi cahaya dari kegelapan, menuju cahaya dan meninggalkan dari kegelapan.
Apakah sama antara orang yang mempunyai ilmu dan orang yang tidak mempunyai ilmu?









6
SERI SEMINAR NASIONAL
“JIWA MANUSIA DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Prof. Dr. Abdul Mujib, MA
(Guru Besar& Dekan UIN SHT JAKARTA ,PAKAR PSIKOLOGI)

Psikologi tercabut dari akarnya yaitu filsafat, psikologi lebih kepada hal yang materi , psikologi itu adalah:
  1. Qalb
  2. Ruh’
  3. Jiwa dalam Al-Qur’an ( jiwa dalam persefektif psikologi atau Islam).
Jiwa seseorang berhubungan dengan lingkungan maka ada ilmu psikologi.
Dalam peristiwa isra mi’raj disebutkan tentang cahaya, cahaya yang mati saja kecepatannya adalah 300.000 km/ detik. Apalagi jika cahaya yang hidup kecepatannya pasti sangat cepat.
Maka malaikat jibril sangat cepat.
Ruh sudah ada sejak lama.
Adzan itu seperti password untuk membentengi anak.


Jasad
Mengejar kenikmatan syahwati, memiliki energi jasmaniyah, eksistensi tergantung makanan, ada dalam dunia materi, bertahap/ berproses, memiliki bentuk, rupa, kadar dan dapat disifati.
Eksistensi ruh, temporer,dapat dibagi-bagi, terikat ruang dan waktu, hanya mampu yang konkrit yang abstrak tidak.
Ruh
Halus dan suci, ruhani, mengejar kenikmatan ruhani, arwah, tercipta secara langsung, tidak memiliki bentuk, rupa, motivasi kehidupan, abadi, tidak dapat dibagi, tidak teikat ruang dan waktu, konkrit dan abstrak.


Nafs
Antara baik-buruk, halus kasar, mengejar kenikmatan, ibadah dan makna yang bergizi, memiliki energi ruhaniah-jasmaniah, kenikmatan ruhaniah-syahwati, alam jasadi dan ruhani, terkadang bertahap/ tidak, antara berbentuk dan tidak. Temporer, hancur dan abadi, antara dapat dibagi dan tidak.


Yang membedakan manusia dengan hewan adalah amanah, karena hanya manusia yang disuruh untuk menjadi khalifah di bumi ini,


Alghazali mengatakan dengan teori dominasi,--- contoh : Gula dan racun, mana yang lebih banyak? Ini antara kebaikan dan keburukan.
Ibnu Miskawaih teori harmonisasi----  contoh : gula dan racun tergantung penggunannya.
Gula bisa jadi racun bagi penderita diabetes, dan racun bisa jadi obat jika disuruh dokter.
Syahwat : seperti hewan jinak, seks, hedonism, materialist
Ghadab : seperti hewan buas.
Hawa nafsu dikendalikan dengan nikah, marah dikendalikan,,
Qalbu : dzaqiyah, spiritualitas,
Aqal : istidlal, isme-isme
Nafsu : indrawi, bawah sadar.
Sperma vs ovum = jasad (embrio)
Unsur utama jasad :
 tanah, kering, empedu kuningm koleris (kuat)
 air,  basah , hitam, melankolis (galau)
udara , dingin, lendir, plegmatis (damai)
, api, panas, darah, sangunis ( semangat)
Koleris(kuat)---- jasad hidup ketika ada al-hayyah (daya hidup)



Jika hanya ada unsur materi saja maka : setan dari api manusia dari tanah... setan secara kasat mata akan lebih baik daripada manusia.
tidak ada yang tahu wali, kecuali wali,” ruh ada wali yang bisa keluar dari jasadnya (ngerogoh sukmo)
Thariqat dalam tasawuf. Ruh masuk dalam jasad orang , sehingga tahu apa yag dipikirkan.
Bapak Harun Nasution, orang yang sangat Mu’tzazilah ,, mengatakan “Ruh itu ibarat sebuah cahaya dan bisa keluar”
Ruh yang berkualitas dan menempel pada jasad yang suci, cahaya mati saja
kecepatannya 300.000.000 km/detik. Apalagi cahaya yang hidup.





7
SERI SEMINAR NASIONAL
“SENI DAN KEINDAHAN AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Dr. Hj. Romlah Widayawi, M.Ag
(Wakil Rektor INSTITUE ILMU QURAN IIQ JAKARTA JAKARTA)


Sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Qur’an dan kami juga yang menjaganya.
Sungguh kami memberi kemudahan untuk mengenal dan menghafal Al-Qur’an, ilmu yang keluar dari Al-Qur’an sendiri, contohnya :
  1. ILMU RASM
  2. ILMU QIRO’AT
Qiro’at Al-Qur’an diturunkan dengan 7 huruf, masyarakat yang diturunkan kepada orang Arab,
Jibril menunjukan aku satu bacaan, aku terus meminta kepada Jibril, untuk membacakan kepada jibril 7 huruf itu.
Penjelasan Ulama “ untuk mempermudah” dengan demikian ajaran agama ini cepat meluas, maka nabi meminta jibril meminta 7 kali bacaan.
Qiroatusab’ah—qiroat yang di riwayatkan 7 Imam Mutawattir dan terpelihara. Talaqqi—penyampain langsung antara Guru dengan murid “ jika ada yang salah, langsung dibenarkan”.. ditulis imam syafii . IIQ mempelajari teori qoriat sampai 6 semester, Quran tapi belum 30 juz.
Ulumul quran itu tidak habis-habis.
Qiroat, Rasm,
  1. Sababunuzul (Untuk mengetahui sebab-sebab turunnya Al-Qur’an)
  2. Gharabil qur’an ( kata-kata yang sulit difahami)
  3. Nahwu
  4. Sorof
  5. Bayan
  6. Badi
  7. Mantiq.... itu semua untuk tafsir ( Al-Qur’an).
Seni yang melahirkan keindahan susunan Al-Qur’an yang indah dan padat assa’ah, al-anzal, hiaslah Al-Qur’an dengan suaramu , karena akan menambah indahnya Al-quran, belum ada kitab suci yang menceritakan tentang Dzulkarnaen.
Seni yang melahirkan keindahan, susunan Al-Qur’an yang indah dan padat.
-assa’ah
- al-azal

Contohnya : kisah dan makna yang ada dalam surat Al-Asr:
Demi waktu, memberi pesan yang sangat padat.
“jangan tinggalkan aku”, imam syafii “ aku sangat mendapatkan makna yang sangat banyak dalam surat Al-Asr.”
Kita harus memperhatikan betul, karena yang akan akan memberitakan tentang tentara gajah, “cerita yang sangat besar” dan dikenang sampai sekarang.
Muh. Abduh.
ÈûüÏnG9$#ur ÈbqçG÷¨9$#ur ÇÊÈ   ÍqèÛur tûüÏZÅ ÇËÈ   #x»ydur Ï$s#t7ø9$# ÂúüÏBF{$# ÇÌÈ   ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OÈqø)s? ÇÍÈ   ¢OèO çm»tR÷yu @xÿór& tû,Î#Ïÿ»y ÇÎÈ   wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# óOßgn=sù íô_r& çöxî 5bqãYøÿxE ÇÏÈ   $yJsù y7ç/Éjs3ã ß÷èt/ ÈûïÏe$!$$Î/ ÇÐÈ   }§øs9r& ª!$# È/s3ômr'Î/ tûüÉKÅ3»ptø:$# ÇÑÈ 
1. demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[1587],
2. dan demi bukit Sinai[1588],
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka Apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?

[1587] Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh, Yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.
[1588] Bukit Sinai Yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.


“Demi buah tin dan zaitun”, ada fase yang sangat luar biasa.. memberi kesan, ingin menyampaikan berita ingin memberitakan fase dalam kehidupan manusia.
Nabi Adam dan siti Hawa keluar dari Surga, karena tidak manta’ati Alloh AWT.
Ketika Adam mendapat teguran karena salah, pakaian ini apakah benar atau aib kellihatan?
Aurat terbuka dan mengambil daun dari Surga, daun pohon Tin.
-          POHON ZAITUN
fase kehidupan ke-2 , seluruh bumi di tenggelamkan oleh air.
Wahai bumi, keluarkanlah air dalam perut bumi, wahai langit keluarkanlah air dari langit. Kapal Nabi Nuh di Bukit Zuhdi----à Ararat
Nuh terdampar tidak dapat kehidupan sama sekali. Air tidak surut-surut.
Nabi Nuh lalu mengirim burung dan burung tidak kembali. Akhirnya datang dan mengambil seutas ranting. Itu artinya ada kehidupan baru, ranting pohon ZAITUN.


DZULQARNAEN
Belum ada kitab suci yang menceritakan sejarah, segi seni bacaan, ketika dilantunkan.
-          Lagu- lagu
Hiasi Al-Qur’an dengan suaramu, karena akan menambah indahnya Al-Qur’an.
Wahai sahabat bacakan Al-Qur’an. Al-Qur’an dikirim kepada Nabi, maka senang mendengar suara Al-Qur’an.
Surat An-Nisa:
Tujuan membaca Al-Quran, supaya kita bisa mentadaburi makna dalam Al-Qur’an.


Cara membaca/ ritme dalam pembacaan Al-Qur’an :
-          Tadwir
-          Tahqiq
-          Mujawaz ( dibaca pelan namun maknanya harus nyambung..)
Kalau kita mulai dengan
-waqof
-ibtida


Selama tidak menyalahi ilmu tajwiz,
Bahkan ada yang menyebutkan “ tidak dalam umatku, jika orang tidak menggunakan lagam”
Orang Arab suka membaca dengan menyanyikan lagu, Gantilah, dengan Al-Qur’an... dimasukkan dalam keseharian.
Zaman Nabi belum ada lagu-lagu Al-Qur’an.
Abad 2 Hijriah, bersentuhan dengan peradaban Farsi dan Romawi.
Kemudian lagu-lagu Farsi & Romawi akhirnya dipakai lagu itu dalam membaca AL-QUR’AN.
Jangan sampai membaca mujawaz (pelan) dengan mad arid busukun, jangan terlalu panjang..
Ubaidilllahhh.....
Cucunyaà Qori Istana
Sampai akhirnya terdengar di beberapa mesjid, haflah-haflah beberapa kemudian ada tangga lagu..
Maqomat Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan di Hijaz, cetak Di Istanbul ( Turki) , dibaca di Mesir..


Tangga lagu dalam qiroat sab’ah (7)
  1. Bayati
-bayati asli qoror
-bayati nawa
-bayati jawab
-bayati jawabul jawab.... (1) nadhomul quran yangs ring di pakai.

  1. Sobah
-sobah asri
-sobah maal azam

  1. HIJAZ
-          HIJAZ ASLI
-          HIJAZ KAR
-          HIJAZ KUR
-          HIJAZ KAR KUR
  1. NAHAWAN
( Untuk menyemangati laskar Muslim di jalan ALLOH. )
  1. ROS (untuk sedih, senang)
  2. SIKAH (SEDIH)
-          SIKAH TURKI
  1. ZIHAR
-ZIHAR KAH
“Tujuan membaca Al-Qur’an supaya kita mampu mentadaburi dan indahnya Al-Qur’an, tersentuh hati kita.”
“Ketika orang yang beriman, bertambah keimanannya dan bergetar hati kita. Dan merasuk kedalam diri kita (tersentuh).”



Pernah ada orang asing yang meneliti tentang lagu-lagu Al-Qur’an ini di Indonesia.




























8
“FITRAH”
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
( DIREKTUR STFI SADRA & ALMUSTAFA IRAN)

Manusia memiliki fitrah untuk berbuat baik dan juga berbuat buruk,
Fitrah manusia :
  1. Cenderung kepada kebaikan
Karakter yang diperoleh manusia tanpa usaha, dilengkapi dengan fitrah manusia.
Manusia memiliki potensi berkarakter baik
Manusia memiliki keinginan karakter yang unik dibandingkan dengan binatang, manusia memiliki akal yang membuatnya berkembang, dibandingkan dengan binatang tak mampu menjadi yang lain.
Manusia mampu melampaui batas dirinya, bergerak tanpa batas.
  • Manusia memiliki kecenderungan beragama
  • Kecenderungan mencintai ilmu
  • Semua manusia mempunyai potensi mencintai ilmu
  • Didalam fitrah ada dua hal:
  • Sumber-sumber fitrah dan bergerak tanpa batas
  • Pendidikan berbasis fitrah,
  • Fitrah bisa dijadikanbasis ilmu-ilmu agama dalam diri manusia sudah ada kecenderungan beragama
  • Segala aspek kehidupan harus berbasis fitrah
  • Lingkungan dan tempat tidak mengubah essensi manusia
  • Manusia berpotensi untuk berbuat tanpa batas yakni dengan menyempurnakan akhlaknya sehingga mampu menyifati asma-asma Tuhan, karena pada dasarnya Tauhdi ada tiga : tauhid dzati, syifati, asma.
  • Manusia memiliki kapasitas untuk menyerap asma ilahi, sifatnya kecuali Dzatnya.










9
SEMINAR NASIONAL
MEMBUKTIKAN OTENTISITAS ALQUR’AN
PEMATERI : Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen
(PENGARANG BUKU ALQUR’AN SUNNI DAN SYIAH SAMA)


JAKARTA (SPS). Acara Seminar Nasional dengan tema “ Membuktikan Otentisitas  Al-Qur’an”   berlangsung di Auditorium Al- Musthafa STFI SADRA  Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jum’at  (19/12). Acara ini diadakan untuk menambah wawasan mahasiswa akan al-Qur’an.  Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen bertindak sebagai  pemateri dalam Seminar Nasional ini, beliau menyampaikan materinya dengan singkat hingga menimbulkan antusiasme yang tinggi para mahasiswa untuk bertanya.
Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen mengatakan “ al-qur’an dari sejak turunnya sampai hari kiamat, satu titik pun tidak mengalami perubahan, ini membuktikan otentisitas al-Qur’an”  beliau membahas tentang bagaimana kita sebagai muslim menghadapi serangan dari paraorientalist yang mengkaji dan menjatuhkan al-Qur’an.  Beliau  membahas  otentisitas  al-Qur’an lebih kepada aspek bahasanya. Terkait penelitian orientalis pada tahun 1970 yang mengungkapkan bahasa al-qur’an 70 % berasal dari bahasa Suryani, sisanya berasal dari bahasa Persia, Romawi, Etophia, Habasyah.
Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen menuturkan, para ulama mutakaddimin telah lebih dulu melawan pendapat –pendapat seperti itu, yaitu dengan pendapat bahwa bahasa-bahasa asing yanag terdapat dalam al-Qur’an sudah mengalami arabisasi sebelum turunnya al-Qur’an.(Iqball/ SPS). Ed: 3L             









10
KEADILAN SOSIAL DALAM ALQUR’AN
PEMATERI : UMAR SAHAB
(KETUA PRODI ALQUR’AN DAN TAFSIR STFI SADRA JAKARTA)

Ketika manusia mengetahui pengetahuan ini, tentu manusia akan memilih kehidupan akhirat daripada kehidupam dunia.

Penafsiran tafsili
Problem mendasar , manusia memilih dunia daripada akhirat aadalah kebodohan:
  1. Apakah hanya dengan pengetahuan saja?
Pengetahuan saja tidak cukup untuk meninggalkan seseorang ke persolan yang lebih rinci, kami berlindung dari doa yang tidak di ijabahm ilmu yang tidak bermanfaat, banyak orang yang mempunyai ilmu pengetahuan ilmu seperti fisika, biologi. Hal-hal yang yang partikular, pengetahuan tentang dunia ini tidak seberapa. Mereka tahu dohir dunia , tapi tidak mengetahui segala sesuatu. Mereke membuktikan Tuhan dengan eksperimen, Tuhan dibuktikan dengan sesuatu yang terlihat.
  1. Kesedihan menuju kebahagiaan.
Kita akan menyadari sebagaimana diri kita , Tuhan kita . maka kita akan mengetahui diri kita dan dunia ini.
Beliau menceritakan murid di Jamiatul Mustofa masih tingkat master untuk menulis makalah diberi 200 dolar, setiap bulanan dapat 200 dolar, ada pimpinan majalah , disuruh memimpin majalah dengan bayaran 400 US Dollar, sebuah harga yang fantastis, tapi murid itu berkata : “tunggu saya akan bertanya kepada Guru saya”
Guru : boleh, ketika menjadi pimpinan majalah akan menerbitan tulisan orang.
Jika mencukupkan dengan roti dan secukupnya, kemudian menjadi master dia berhasil membereskan studinya.

                                  







Wanita dalam al-Qur’an
Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haedari
11

Dalam Seri Seminar Nasional dengan tema: “Wanita dalam al-Qur’an”, Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haidari menyampaikan bebrapa point penting terkait dengan wanita dalam al-Qur’an diantaranya: wanita dan laki-laki mempunyai derajat yang sama dalam hal siapa yang paling bertakwa dan tidak.
Secara umum, resume Seri Seminar Nasional telah bisa memberikan pengetahuan baru tentang berbagai topik yang ada di dalam Al-Qur’an. Agar lebih bisa memberikan deskripsi yang lebih mendalam, saya merekomendasikan.....



(PADA SEMINAR INI SAYA MENDAPAT BUKU ALQURAN DAN SEKULARISME KARENA BERTANYA)



























ANALISIS



Tidak ada keraguan dalam al-quran, ini sepertinya menjelaskan tentang tingkatan jadi, setiap orang yang mempunyai pengetahuan maka akan mendapatkan makna dan sesuatu yang berbeda.

2.
Mengenal manusia persepektif manusia mencari makna hidup.
Makrifat nafs ini ummul dan sangat penting ada yang menyebutkan makrifatunas awal dari pengetahuan kepada Tuhan.
Mengenal kebutuhan primer manusia
Mengenal kewajiban dan tanggung jawab sosial manusia
Rasionalitas sistem sosial dan etika
3.
Kebaikan di akhirat:
  1. Surga
  2. Kebaikan-kebaikan lainnya.

-          Semua yang ada di dunia ini adalah taqdir,
-          Mengetahui orang yang bersyukur dan bersabar
(proses hatinya, jika hatinya bagus kesenangan dan kesengsaraan maka hasilnya akan bagus)
-          Kebahagiaan dan kesengsaraan di dunia adalah miniatur dari akhirat
-          Orang yang mendapat kebahagiaan bukan berati dipuji Alloh
-          Orang yang mendapat kesengsaraan bukan berarti dilaknat Alloh
-          Iman dan taqwa, Alloh dan alam akan ikut bahagia.
4.
Nabi Muhammad ketika didalam kandungan, mendapat pejalanan Ruhaniah. Nabi Muhammad di susui oleh Halimatussa’diah, tahun ke-5 baru kembali ke Mekah, Ibunya meninggalkannya akhirnya Paman nabi Abi Thalib meninggal, pamannya punya banyak anak, nabi tidak mau merepotkan pamannya.
Para pengembala memperebutkan Nabi Muhmmad, masih bisa menyaingi pengembala yang lain. Akhirnya Nabi berdagang kemudian menikah dengan siti Khadijah.
Orang yang dilatih dan ditempa dalam spiritual intens. Bathinnya ditempa, ketika di gua hira Nabi Muhammad bertemu dengan jibril.
5.
Sistem dalam Al-Qur’an , mendidik akal manusia untuk sampai kepada ilmu ini, apakah hati mereka akan terkunci. Bahwa akal mereka terkunci, mengembangkan akalnya, dosa-dosa akan menghalangi akal kita, zina, mabuk, akan merusak akal manusia.
Dan akan menunggu manusia menuju kesempurnaan. Nafsu akan memimpin akal jika nafsu terlalu dituruti keinginannya.
6.

Jika hanya ada unsur materi saja maka : setan dari api manusia dari tanah... setan secara kasat mata akan lebih baik daripada manusia.
tidak ada yang tahu wali, kecuali wali,” ruh ada wali yang bisa keluar dari jasadnya (ngerogoh sukmo)
Thariqat dalam tasawuf. Ruh masuk dalam jasad orang , sehingga tahu apa yag dipikirkan.
Bapak Harun Nasution, orang yang sangat Mu’tzazilah ,, mengatakan “Ruh itu ibarat sebuah cahaya dan bisa keluar”
Ruh yang berkualitas dan menempel pada jasad yang suci, cahaya mati saja
kecepatannya 300.000.000 km/detik. Apalagi cahaya yang hidup.
7.
Tangga lagu dalam qiroat sab’ah (7)
  1. Bayati
-bayati asli qoror
-bayati nawa
-bayati jawab
-bayati jawabul jawab.... (1) nadhomul quran yangs ring di pakai.

  1. Sobah
-sobah asri
-sobah maal azam

  1. HIJAZ
-          HIJAZ ASLI
-          HIJAZ KAR
-          HIJAZ KUR
-          HIJAZ KAR KUR
  1. NAHAWAN
( Untuk menyemangati laskar Muslim di jalan ALLOH. )
  1. ROS (untuk sedih, senang)
  2. SIKAH (SEDIH)
-          SIKAH TURKI
  1. ZIHAR
-ZIHAR KAH
“Tujuan membaca Al-Qur’an supaya kita mampu mentadaburi dan indahnya Al-Qur’an, tersentuh hati kita.”
“Ketika orang yang beriman, bertambah keimanannya dan bergetar hati kita. Dan merasuk kedalam diri kita (tersentuh).”



Pernah ada orang asing yang meneliti tentang lagu-lagu Al-Qur’an ini di Indonesia.
8.
Manusia mampu melampaui batas dirinya, bergerak tanpa batas.
  • Manusia memiliki kecenderungan beragama
  • Kecenderungan mencintai ilmu
  • Semua manusia mempunyai potensi mencintai ilmu
  • Didalam fitrah ada dua hal:
  • Sumber-sumber fitrah dan bergerak tanpa batas
  • Pendidikan berbasis fitrah,
  • Fitrah bisa dijadikanbasis ilmu-ilmu agama dalam diri manusia sudah ada kecenderungan beragama
  • Segala aspek kehidupan harus berbasis fitrah
  • Lingkungan dan tempat tidak mengubah essensi manusia
  • Manusia berpotensi untuk berbuat tanpa batas yakni dengan menyempurnakan akhlaknya sehingga mampu menyifati asma-asma Tuhan, karena pada dasarnya Tauhdi ada tiga : tauhid dzati, syifati, asma.
Manusia memiliki kapasitas untuk menyerap asma ilahi, sifatnya kecuali Dzatnya

9.
Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen mengatakan “ al-qur’an dari sejak turunnya sampai hari kiamat, satu titik pun tidak mengalami perubahan, ini membuktikan otentisitas al-Qur’an”  beliau membahas tentang bagaimana kita sebagai muslim menghadapi serangan dari paraorientalist yang mengkaji dan menjatuhkan al-Qur’an.  Beliau  membahas  otentisitas  al-Qur’an lebih kepada aspek bahasanya. Terkait penelitian orientalis pada tahun 1970 yang mengungkapkan bahasa al-qur’an 70 % berasal dari bahasa Suryani, sisanya berasal dari bahasa Persia, Romawi, Etophia, Habasyah.
10.
Keadilan Sosial dalam Islam itu harus menyangkut keadilan sosial dalam hal ekonomi dan spiritual, jika keduanya dapat didapatkan maka masyarakat telah mendapatkan keadilan sosial, karena selain keadilan sosial ekonomi masyarakat juga harus di edukasi dengan pengetahuan agama dan spiritual.

11.

Dalam Seri Seminar Nasional dengan tema: “Wanita dalam al-Qur’an”, Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haidari menyampaikan bebrapa point penting terkait dengan wanita dalam al-Qur’an diantaranya: wanita dan laki-laki mempunyai derajat yang sama dalam hal siapa yang paling bertakwa dan tidak.












BAB III
PENUTUP

  1. A.        Kesimpulan
Semoga Review Seminar Nasional ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
  1. B.        Saran
Manusia selaku hayawanu al natiq, makhluk yang berakal, khususnya umat Islam, hendaknya bisa lebih bertoleransi lagi dalam kehidupan beragama. Kita satu sama lain boleh memiliki pandangan atau penafsiran yang berbeda tentang suatu kajian ataupun ranah dalam kehidupan beragama. Namun, perbedaan tersebut, jangan sampai dijadikan sebagai sumber perselisihan, tapi jadikanlah sebagai penyatu satu sama lainnya.
Untuk para pemikir atau cendekiawan, khususnya cendekiawan muslim, pembahasan mengenai Alqur’an dan berbagai dimensi, bisa dijadikan sebagai salah satu kajian diskusi serta objek penelitian, karena dengan mengkaji hal tersebut bisa meningkatkan wawasan pengetahuan kita selaku cendekiawan.












DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Al-Syahrastani, Muhammad Ibn ‘Abd Al-Karim Ahmad. Al-Milal Wa Al-Nihal: Aliran-Aliran Teologi dalam Islam. Terjemahan Syuaidi Asy’ari. Bandung: Penerbit Mizan, 2004.

Black, Anthony. Peradaban Politik Islam. Serambi

Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Drajat, Amroeni. Suhrawardi:kritik falsafah paripatetik, Yogyakarta: PT LKis Pelangi Aksara. 2005.

Kartanegara, Mulyadi. Gerbang Kearifan, Jakarta: Lenteng Hati, 2006.

M, Afrizal. Ibn Rusyd: Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Mujieb, M. Abdullah, dkk. Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali. Jakarta: Penerbit Hikmah, 2009.

Nasr, Seyyed Hossein. Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam, Gowok Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.

Nasution Hasyimsyah. Filsafat Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.

Nasution, Harun. Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa, dan Perbandingan. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986.

Wahyudin, dkk. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Grasindo, 2009.

Zahrah, Muhammad Abu. Aliran Politik dan Aqidah. Al-Izzah

Zar, Sirajudin. Filsafat Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

www.Google.com





TERIMAKASIH SAYA UCAPKAN KARENA SAYA MENDAPAT RESUME  TERBAIK PADA BULAN DESEMBER DAN MENDAPAT BUKU “ETIKA DALAM ISLAM” TOKOH SUFI ABAD KE-17
PADA RESUME SEMINAR NASIONAL STFI SADRA JAKART

0 komentar:

Post a Comment

 
;