PERTENGKARAN ORANG
BUTA
P
|
ernah mendengar kisah empat orang
buta maraba gajah cerita ini, kata sih, berasal dari India atau Persia, tetapi
kemudian di pakai oleh para sufi. Ceritanya kurang lebih kayak gini. Ada empat
orang buta yang pengen tahu betul kayak gimana sih, betul gajah itu? Nah, suatu
hari , ada seorang yang membawanya “gini”
dan “gitu”.
Dengan antusias, keempat orang
ini mendekati gajah tadi dan mulai meraba-rabanya. Orang buta pertama meraba
telinganya. Sedangkan yang kedua meraba belalainya.
Orang buta yang ketiga mulai
meraba ekornya dan orang yang keempat meraba kakinya.
Kemudian, setelah selesai ,
mereka kembali berkumpul dan mengutarakan pendapatnya sendiri-sendiri tentang
bagaimana bentuk seorang eh seekor gajah
itu.
“Wah, betul- betul luar biasa, ya? Ternyata gajah itu kayak gimana ya,
bentuknya, tipis dan halus , kayak daun pisang” kata orang buta
pertama.
“siapa bilang? Gajah itu bentuknya kayak sedang, ada lubangnya di ujung” orang
buta kedua menimpali.
“Gimana sih, kalian ini?! Gajah itu kayak ular, bentuknya panjang, tahu!” orang
buta yang ketiga menyela dengan tidak
sengit (pena ajaib/SPS).
“kalian salah! Aku berani bertaruh , gajah itu kuat dam kayak
batang pohon!”
Orang buta keempat berteriak sambil marah. Akhirnya,
keempat orang buta tadi berteriak satu sama lain.
Kisah keempat orang orang buta
ini, dipakai oleh para sufi sebagai sindiran dari kebanyakan orang. Ngakunya
pendapatnya paling benar . kebenaran mah kayak “gini” dan
“gitu” seolah
dia sendiri yang paling tahu, padahal , ia hanya menggunakan perangkat diri
yang sangat terbatas itu seperti orang buta tadi.
Coba, kalau keempatnya bisa
melihat, kan nggak perlu banyak orang omong dan bertengkar. Mereka bisa melihat
kebenaran , yakni bentuk gajah tadi dalam realitas yang utuh.
Masalahnya adalah, bagaimana
caranya kita menggapai sebuah kebenaran yang hakiki? Degan perangkat (yang tentunya semua manusia memilikinya)
seperti apa. Inilah yang dalam bahasa kerennya , dinamakan epistimologi , yakni
cara bagaimana manusia mencapai pengetahuan yang benar.
Sedangkan, imu mengenai bentuk
atau wujud yang di umpamakan seekor gajah dinamakan ontologi (pena ajaib/SPS)
0 komentar:
Post a Comment