Belajar dari Philoshopis Komputer
Manusia dan komputer mempunyai beberapa persamaan,
Sebuah komputer dirakit dan dibuat dengan memadukan komponen
hardwarenya, dari VGA, yaitu mata, soundcard yaitu mulut, layar , keyboard dan
segalanya, didalam Komputer ada yang disebut dengan processor dimana disini
adalah untuk berpikir dan memproses, ada juga ROM dimana disini di tanam
didalam motherboard dan tidak bisa dilepaskan, dan sistemnya hanya untuk
membaca saja sementara.
ROM Read Only Memory
inilah yang sering saya sebut dengan fitrah, akal dan intuisi yang telah
ditanamkan Tuhan sejak lahir, ROM ini ditanam pabrik untuk bisa membaca bios
dan bisa menginstall ulang.
Sama halnya dengan manusia,manusia telah diberi ROM memory
yang ditanam dimanusia berupa akal, intuisi (perasaan hati) untuk membedakan
mana yang baik, benar, jahat, dan tidak sesuai dengan hati dan akalnya.
Fitrah seorang manusia adalah menyukai kebaikan,
keindahan,kerapihan, kebijakan, karena manusia juga tidak suka jika dirinya
tidak dihargai, dijahati dsb
Oleh karena itu manusia harus berbuat baik kepada sesama,
agar apa yang dia lakukan kepada manusia lain akan dia dapatkan juga.
Sama halnya ketika sudah dipasang Bios, maka dia juga harus
dipasang OS, apakah akan dipasang WINDOWS 7, WINDOWS 8, atau WINDOWS XP itu
terserah penggunanya, orang yang mendengar.
Manusia akan menyerap semua informasi yang ada disekitarnya,
berupa pendengaran, peglihatan yang akan jadi acuan dia berpikir, kebasaan, dan
bahkan menulisnya. Karena, tidak mungkin suatu tulisan bersifat hampa tanpa ada
yang ingin dia katakan dan sampaikan.
Keadaan waktu itu, zaman, pengalaman telah disimpan dalam
otak manusia, konsep-konsep hidup dan apa yang harus dilakukannya di dunia akan
menjadi acuan dia memprogram dan hidup di dunia ini.
Jika seorang manusia mempunyai konsep dalam otaknya bahwa
kebahagiaan dan kesuksesan itu harus mempunyai mobil, rumah, istri dsb
Maka jalan hidupnya akan dihabiskan bagaimana caranya untuk
mendapatkan kebahagiaan versinya itu.
Jika seorang mempunyai konsep bahwa dunia ini hanya
sementara, dan akhirat yang utama. Maka hidup dia dan program dia adalah untuk
beribadah dan untuk persiapan di akhirat.
Setiap orang mempunyai konsep dan program, motivasi,
paradigma, cara pandang masing-masing.
Yang mempengaruhi jalan, cara dia hidup, gaya hidup nya.
0 komentar:
Post a Comment