NB :
tokoh yang
ingin penulis pakai adalah Pak Arif, Pak Arif adalah Tokoh rekaan penulis, atau bisa dikatakan dia adalah penulis sendiri atau alam bawah sadar penulis. Sebuah imaginasi , keinginan dan
pengalaman penulis sendiri.
DUNIA
PAK ARIF
( DI
INSPIRASI DARI DUNIA SOFHIE)
Karena
Penulis sedang konsentrasi dan intens
dengan Jurusan filsafat khususnya filsafat Islam, sepertinya cerpen penulis akan bernuansa Islam dan polemik yang
terjadi di masyarakat Indonesia pada umumnya.
Cepen
ini bercerita tentang seorang Bapak yang namanya Pak Arif yang sudah tua namun tak
henti-hentinya terus mencari hikmah atau kebijaksanaan yang ada di dunia ini, pembuka
cerita pendek ini adalah tentang malu.
Karena Pak Arif resah dan gelisah
dengan persoalan yang menimpa pada negara ini sehingga membuat Pak Arif tergerak ini mengkritisi tentang
Indonesia yang mayoritas dihuni oleh kaum Islam yaitu Islam Sunni tapi banyak
penyimpangan yang Pak Arif lihat di TV
atau media yang lainnya, Pak Arif tidak
tahu percis apakah itu hanya akal-akalan media saja dan propaganda Israel
dengan protocol zionistnya yaitu menguasai media . Terlebih dari itu Pak Arif ingin melakukan pendekatan spiritual
dan revolusi mental ala Jokowi sehingga merubah akhlak dan paradigma
mereka tentang apa itu iman, dan bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu dengan merasa malu berbuat salah dan berani berbuat baik (
yang diridoi Tuhan dan mahluknya/
masyarakat lain / tidak merugikan siapapun).
Hari ini hari senin, Setelah Pak Arif membaca bukunya Murthada Mutahari
yaitu “Keadilan Tuhan” Pak Arif ingin
mencoba menafsirkan dan menjelaskannya sesuai dengan pandangan Pak Arif, Pak Arif mengkritisi tentang tema Keadilan
Tuhan yang dari dulu sampai sekarang masih sangat hangat dan jadi bahan
perbincangan di dunia Islam, maupun dunia Barat. Apakah kebaikan dan keburukan
itu Tuhan yang ciptakan atau Pak Arif?
Ini, hampir mirip dengan faham jabariyyah (predestination) dan qadariyyah
(free act and dree will) . Yaitu apakah segala sesuatu harus berasal dan
dari Rido Tuhan atau terserah Pak Arif?
Disini juga dibahas apakah suara rakyat mayoritas menunjukan suara Tuhan,
seperti yang Pak Arif tahu tentang
revolusi Perancis dan demokrasi Indonesia yang Pak Arif anut, dan demokrasi Amerika yang
sangat terkenal dan memaksa negara lain agar menggunakan ideologi demokrasi
juga kepada negara yang lain. Dan kadang Pak Arif selalu men kambing hitamkan
Tuhan dan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dan diperbuat manusia. Apakah
itu fair ? ini mencoba untuk mengkritisi bahwa tugas Pak Arif berusaha dan selalu berhusnudzan
kepada Tuhan, Pak Arif yang berusaha
dan Tuhan yang menentukan.
Dalam ini Pak
Arif ingin mengkritisi apa yang tejadi dalam lingkungan sosial yang ada di
Indonesia, Pak Arif beranggapan bahwa
orang Indonesia kurang bersyukur dengan apa yang telah dimiliki oleh negara
Indonesia ini, apalagi yang kurang dan apa yang tidak bisa Pak Arif banggakan dari negara Indonesia ini,
sebuah negara yang sangat kaya, orang-orangnya pintar walau kadang tidak di
hargai dan tidak mendapatkan upah sebagaimana mesti dan kemampuannya, negara
yang multi kulutural , sebuah negara mini dunia, setiap suku di Indonesia
mewakili setiap suku dan budaya yang ada di dunia dari suku Aceh, batak,
Kalimantan, Jawa dll. Itu merupakan miniatur dunia. Pak Arif harusnya berbangga dan menjunjung
negara Indonesia ini. Seperti halnya BJ Habibie yang kembali dali Jerman dan mencoba
untuk memajukan Indonesia ini, Pak Arif
ingin mengutip kata-kata yang diucapkan BJ Habibie yaitu “ jangan menunggu
orang luar untuk membangun Indonesia ini, karena Pak Arif tak bisa mengharapakan orang luar
untuk membangun negara ini, yang harus memajukan dan merasa memiliki ini adalah
orang dari negara ini sendiri”. Bukan hal yang tidak mungkin Indonesia akan
menjadi negeri Atlantis bagi seluruh dunia.
Hari ini adalah hari selasa, tak
henti-hentinya pak Arif menanyakan segala hal, ketika beliau menemukan suatu
kejanggalan yang terjadi didunia ini dan ketika beliau melihat berita di TV,
Pak Arif ingin menanyakan tentang taqdir. Taqdir itu merupakan rahasia dan hak
progratif Alloh SWT, Pak Arif hanya bisa berusaha yang terbaik dan Pak Arif tidak bisa pula memaksakan kehendak
kepada orang lain , dan menganggap Pak
Arif yang paling benar, sehingga terjadi perselisihan di berbagai bidang baik
dalam bidang agama, kubu sepakbola, dan semua bidang carut marut dan
berantakan. Karena rasa cinta yang terlalalu berlebihan dan fanatik, sehingga Pak Arif ingin menyampaikan, Pak Arif tidak bisa memakasakan kehendak
kepada orang lain. Pak Arif hanya bisa
mengajak dan biarlah mereka untuk memilih sendiri seperti apa jalan yang mereka
inginkan.
Hari ini adalah hari Rabu, saatnya untuk
menemukan dunia dan ilmu yang baru, setiap harinya Pak Arif habiskan waktu
luangnya untuk membaca buku dan mencari hakikat dari setiap peristiwa terjadi.
Dan sampailah Pak Arif membaca buku yang berjudul Muhammad. Dalam buku yang
berjudul Muhammad ini, Pak Arif menemukan
bahwa manusia yang sempurna dan manusia yang patut untuk dicontoh, disebut
sebgai perfect man adalah nabi Muhammad, seorang manusia panutan bagi
umat Islam dan harusnya seluruh dunia. Dalam hal baiknya tentunya, yang Pak Arif bisa tiru, walaupun dalam hal
poligami ada beberapa pendapat dan peselisihan namun itu sudah dijelaskan jika Pak Arif mampu dan bisa adil dan sang istri
pun tidak keberatan, Pak Arif telah
lama dan bingung mencari sosok manusia pancasila dan manusia sempurna siapa
yang dimaksud? Pak Arif mengedepankan
nama Muhammad sebagai contoh suri tauladan bagi agar Pak Arif selamat dunia akhirat, Pak Arif bisa mengambil banyak pelajaran dan
makna hidup yang dilakukan oleh Nabi Muhammad semasa hidup. Beliau sosok yang
sempurna sebagai manusia yang mampu membuat suatu peradaban dan manusia yang
sangat berpengaruh di dunia menurut Michael H.Hart dalam bukunya 100 orang yang
paling berpengaruh di dunia.
Hari ini adalah hari kamis, seorang
pejalan suluk yang bernama Pak Arif ingin mengetahui tentang hakikat cinta kepada
Tuhan, dalam perjalanannya Pak Arif
ingin mengetahui apa itu cinta sejati apakah cinta kepada mahluk Tuhan atau
cinta kepada Tuhan langsung, dan dengan sadar ketika Pak Arif mencintai Mahluk maka itu jangan
berlebihan karena secara tidak langsung maka akan menduakan Tuhan dan Pak Arif merasa takut jika cintanya akan
mengalahkan rasa logika dan akalnya
Dalam renungan Pak Arif mencoba untuk membayangkan suatu tempat
yang dihuni oleh semua orang yang bijaksana dan baik,dan penuh dengan cinta. Apakah
tempat di dunia itu akan tenang seperti di surga. Apakah akan seperti negara
atlantis yang damai dan tanpa perpecahan dimanapun dan sejahtera. Tempat itu
suatu tempat yang tenang yang disebut sebagai dunia kebijaksanaan penuh cinta
dan manusianya telah mengetahui hakikat Tuhan dan hidup dengan tenang dan
damai.
Hari
ini hari Jum’at, tak ada perjalanan yang selalu mulus, apalagi jalan
menemukan hakikat dan Tuhan, tentu akan banyak sekali godaan dan halangannya. Disini
Pak Arif mendapat gangguan dalam mencapai
maqom suluknya yaitu ketika beliau di goda oleh wanita, lalu beliau
ingin mengetahui tentang hakikat wanita. Tema emansipasi dan kesataraan gender
telah menarik hati dari Pak Arif untuk
angkat bicara bahwa kesetaraan gender itu penting asal wanita di posisikan
sebagai wanita dan laki-laki juga di posisikan sebagai laki-laki sebagaimana
semestinya. Karena laki-laki dan wanita itu ibarat dua buah puzzle yang saling
melengkapi satu sama lainnya
Tapi selain itu, terjadi pergulatan psikologis yang hebat terjadi
antara Pak Arif dan Tuhannya Pak Arif, selain beliau tergoda dengan wanita,
Pak Arif juga tergoda dengan sesuatu yang sementara dan melupakan hal yang
abadi. Mengurusi dunia dan lupa akan masa yang akan datang yaitu akhirat.
Disini terjadi pergulatan yang sangat hebat, padahal dia sendiri butuh dengan
dunia tapi dia juga harus ingat akan akhirat. Pak Arif sedikit terelakan dengan tujuan Pak Arif diciptakan ke dunia yaitu untuk
beribadah dan lupa kepada Tuhan.
Rasanya tak fair jika Pak
Arif hanya mencari hakikat tentang wanita. Lalu Pak Arif mencari hakikat
tentang laki-laik, dan bagaimana seharusnya dia hidup. Disini Pak Arif mencoba untuk menaklukan dirinya
sendiri sebagai seorang pria. Dan ingin menjadi pria sejati yaitu pria sebagai
seorang pemimpin, tapi sebelum dia merubah orang lain. Pak Arif harus merubah
dirinya sendiri, demi bisa merubah orang lain dan negaranya yang sedang
terpuruk dan kacau, sehingga orang lain akan meniru apa yang diperbuat oleh Pak Arif dan melakukan suatu peradaban yang
bisa membuat maju negaranya. Pak Arif mencoba
untuk mempraktekan teori Leo Tolstoy yang ingin merubah dunia dan lingkungannya
dengan cara memulai pada dirinya sendiri.
Hari ini adalah hari Sabtu, Disini Pak Arif mencoba untuk terus menyempurnakan
dirinya dengan transendensi, yaitu bergerak menuju kesempurnaan dan kesuksesan.
Yang terinspirasi dari filsafatnya Mulla Sadra seorang filsuf terkenal dari
Iran masa kontemporer. Namun, dia salah mengartikan tentang kesuksesan dan
kesempurnaan, yaitu tentang harta yang dimilikinya sehingga dia tidak pernah
merasa tenang dan bersyukur dengan apa yang dia punya. Semua kekayaanya tak
pernah membuat dia merasa puas dan apa yang dia dapat selalu saja merasa
kurang.
Pak
Arif ingin menjelaskan bahwa dunia ini ibarat sebuah permainan sepakbola Tuhan,
Tuhan sebagai wasit dan Pak Arif
sebagai pemain dan mau tidak mau harus mengikuti aturan yang diterapkan Tuhan
jika tidak ingin mendapat sanksi atau hukuman. Dan tim sepakbola di analogikan
sebagai agama atau kepercayaan yang Pak
Arif anut.
Akhirnya Pak Arif kembali tergoda dengan hal
yang materialistis yaitu uang, selalu main wanita, korupsi dan menafikan Tuhan
dan marah kepada Tuhan, karena berperilaku tidak adil kepada dirinya dan orang
lain dengan korupsi dan membagikannya kepada orang lain seperti cerita Robin
hood dan Si Pitung.
Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana
dia harus membereskan perjalanan suluk dan pencarian tentang hakikat hidupnya. Pada
hari terakhir ini akhirnya Pak Arif
sadar, bahwa kebaikan harus dilakukan dengan cara kebaikan. Tidak bisa dia
korupsi dengan alasan membagikan harta kepada fakir miskin dengan merampok
negara dan membagikan kepada fakir miskin. Karena, akan merugikan orang miskin
yang lebih banyak lagi daripada hanya membantu keluarga dan orang-orang di
sekelilingnya. Ini mengakhiri perjalanannya. Akhirnya, Pak Arif memutuskan harus
terus berbuat baik, dan terus menabung untuk investasi bagi akhiratnnya dan
saat beliau kembali dibangkitkan. Dengan selalu berbuat baik, Pak Arif mempunyai harapan agar kehidupan Pak
Arif yang sejahtera dan serba kecukupan di dunia yang fana ini, akan kembali
terulang dan dibalas dengan suatu yang lebih besar lagi kelak di akhirat dengan
surga yang abadan abada....yaitu yang abadiii J
SEKIANN...
WASSALAMUALAIKUMM...
0 komentar:
Post a Comment