Saturday, 20 September 2014

DUNIA PAK ARIF.. DI INSPIRASI DARI DUNIA SOFHIE


NB      :
 tokoh yang ingin   penulis pakai adalah  Pak Arif,  Pak Arif adalah Tokoh rekaan   penulis, atau bisa dikatakan dia adalah   penulis sendiri atau alam bawah sadar   penulis. Sebuah imaginasi , keinginan dan pengalaman   penulis sendiri.

DUNIA PAK ARIF
( DI INSPIRASI DARI DUNIA SOFHIE)
Karena   Penulis sedang konsentrasi dan intens dengan Jurusan filsafat khususnya filsafat Islam, sepertinya  cerpen   penulis akan bernuansa Islam dan polemik yang terjadi di masyarakat Indonesia pada umumnya.
            Cepen ini bercerita tentang seorang Bapak yang namanya  Pak Arif yang sudah tua namun tak henti-hentinya terus mencari hikmah atau kebijaksanaan yang ada di dunia ini,   pembuka cerita pendek ini  adalah tentang malu. Karena   Pak Arif resah dan gelisah dengan persoalan yang menimpa pada negara ini sehingga membuat   Pak Arif tergerak ini mengkritisi tentang Indonesia yang mayoritas dihuni oleh kaum Islam yaitu Islam Sunni tapi banyak penyimpangan yang   Pak Arif lihat di TV atau media yang lainnya,   Pak Arif tidak tahu percis apakah itu hanya akal-akalan media saja dan propaganda Israel dengan protocol zionistnya yaitu menguasai media . Terlebih dari itu   Pak Arif ingin melakukan pendekatan spiritual dan revolusi mental ala Jokowi sehingga merubah akhlak dan paradigma mereka tentang apa itu iman, dan bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan merasa malu berbuat salah dan berani berbuat baik ( yang diridoi  Tuhan dan mahluknya/ masyarakat lain / tidak merugikan siapapun).
Hari ini hari senin, Setelah   Pak Arif membaca bukunya Murthada Mutahari yaitu “Keadilan Tuhan”   Pak Arif ingin mencoba menafsirkan dan menjelaskannya sesuai dengan pandangan   Pak Arif,  Pak Arif mengkritisi tentang tema Keadilan Tuhan yang dari dulu sampai sekarang masih sangat hangat dan jadi bahan perbincangan di dunia Islam, maupun dunia Barat. Apakah kebaikan dan keburukan itu Tuhan yang ciptakan atau   Pak Arif? Ini, hampir mirip dengan faham jabariyyah (predestination) dan qadariyyah (free act and dree will) . Yaitu apakah segala sesuatu harus berasal dan dari Rido Tuhan atau terserah   Pak Arif? Disini juga dibahas apakah suara rakyat mayoritas menunjukan suara Tuhan, seperti yang   Pak Arif tahu tentang revolusi Perancis dan demokrasi Indonesia yang   Pak Arif anut, dan demokrasi Amerika yang sangat terkenal dan memaksa negara lain agar menggunakan ideologi demokrasi juga kepada negara yang lain. Dan kadang  Pak Arif selalu men kambing hitamkan Tuhan dan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dan diperbuat manusia. Apakah itu fair ?   ini mencoba untuk mengkritisi bahwa tugas   Pak Arif berusaha dan selalu berhusnudzan kepada Tuhan,   Pak Arif yang berusaha dan Tuhan yang menentukan.
Dalam   ini  Pak Arif ingin mengkritisi apa yang tejadi dalam lingkungan sosial yang ada di Indonesia,  Pak Arif beranggapan bahwa orang Indonesia kurang bersyukur dengan apa yang telah dimiliki oleh negara Indonesia ini, apalagi yang kurang dan apa yang tidak bisa   Pak Arif banggakan dari negara Indonesia ini, sebuah negara yang sangat kaya, orang-orangnya pintar walau kadang tidak di hargai dan tidak mendapatkan upah sebagaimana mesti dan kemampuannya, negara yang multi kulutural , sebuah negara mini dunia, setiap suku di Indonesia mewakili setiap suku dan budaya yang ada di dunia dari suku Aceh, batak, Kalimantan, Jawa dll. Itu merupakan miniatur dunia.   Pak Arif harusnya berbangga dan menjunjung negara Indonesia ini. Seperti halnya BJ Habibie yang kembali dali Jerman dan mencoba untuk memajukan Indonesia ini,   Pak Arif ingin mengutip kata-kata yang diucapkan BJ Habibie yaitu “ jangan menunggu orang luar untuk membangun Indonesia ini, karena   Pak Arif tak bisa mengharapakan orang luar untuk membangun negara ini, yang harus memajukan dan merasa memiliki ini adalah orang dari negara ini sendiri”. Bukan hal yang tidak mungkin Indonesia akan menjadi negeri Atlantis bagi seluruh dunia.
Hari ini adalah hari selasa, tak henti-hentinya pak Arif menanyakan segala hal, ketika beliau menemukan suatu kejanggalan yang terjadi didunia ini dan ketika beliau melihat berita di TV, Pak Arif ingin menanyakan tentang taqdir. Taqdir itu merupakan rahasia dan hak progratif Alloh SWT, Pak Arif hanya bisa berusaha yang terbaik dan   Pak Arif tidak bisa pula memaksakan kehendak kepada orang lain , dan menganggap   Pak Arif yang paling benar, sehingga terjadi perselisihan di berbagai bidang baik dalam bidang agama, kubu sepakbola, dan semua bidang carut marut dan berantakan. Karena rasa cinta yang terlalalu berlebihan dan fanatik, sehingga  Pak Arif ingin menyampaikan,   Pak Arif tidak bisa memakasakan kehendak kepada orang lain.   Pak Arif hanya bisa mengajak dan biarlah mereka untuk memilih sendiri seperti apa jalan yang mereka inginkan.
Hari ini adalah hari Rabu, saatnya untuk menemukan dunia dan ilmu yang baru, setiap harinya Pak Arif habiskan waktu luangnya untuk membaca buku dan mencari hakikat dari setiap peristiwa terjadi. Dan sampailah Pak Arif membaca buku yang berjudul Muhammad. Dalam buku yang berjudul Muhammad ini,  Pak Arif menemukan bahwa manusia yang sempurna dan manusia yang patut untuk dicontoh, disebut sebgai perfect man adalah nabi Muhammad, seorang manusia panutan bagi umat Islam dan harusnya seluruh dunia. Dalam hal baiknya tentunya, yang   Pak Arif bisa tiru, walaupun dalam hal poligami ada beberapa pendapat dan peselisihan namun itu sudah dijelaskan jika   Pak Arif mampu dan bisa adil dan sang istri pun tidak keberatan,   Pak Arif telah lama dan bingung mencari sosok manusia pancasila dan manusia sempurna siapa yang dimaksud?  Pak Arif mengedepankan nama Muhammad sebagai contoh suri tauladan bagi agar   Pak Arif selamat dunia akhirat,   Pak Arif bisa mengambil banyak pelajaran dan makna hidup yang dilakukan oleh Nabi Muhammad semasa hidup. Beliau sosok yang sempurna sebagai manusia yang mampu membuat suatu peradaban dan manusia yang sangat berpengaruh di dunia menurut Michael H.Hart dalam bukunya 100 orang yang paling berpengaruh di dunia.
Hari ini adalah hari kamis, seorang pejalan suluk yang bernama  Pak Arif  ingin mengetahui tentang hakikat cinta kepada Tuhan, dalam perjalanannya  Pak Arif ingin mengetahui apa itu cinta sejati apakah cinta kepada mahluk Tuhan atau cinta kepada Tuhan langsung, dan dengan sadar ketika   Pak Arif mencintai Mahluk maka itu jangan berlebihan karena secara tidak langsung maka akan menduakan Tuhan dan  Pak Arif merasa takut jika cintanya akan mengalahkan rasa logika dan akalnya
Dalam renungan Pak Arif mencoba untuk membayangkan suatu tempat yang dihuni oleh semua orang yang bijaksana dan baik,dan penuh dengan cinta. Apakah tempat di dunia itu akan tenang seperti di surga. Apakah akan seperti negara atlantis yang damai dan tanpa perpecahan dimanapun dan sejahtera. Tempat itu suatu tempat yang tenang yang disebut sebagai dunia kebijaksanaan penuh cinta dan manusianya telah mengetahui hakikat Tuhan dan hidup dengan tenang dan damai.
            Hari ini hari Jum’at, tak ada perjalanan yang selalu mulus, apalagi jalan menemukan hakikat dan Tuhan, tentu akan banyak sekali godaan dan halangannya. Disini  Pak Arif mendapat gangguan dalam mencapai maqom suluknya yaitu ketika beliau di goda oleh wanita, lalu beliau ingin mengetahui tentang hakikat wanita. Tema emansipasi dan kesataraan gender telah menarik hati dari  Pak Arif untuk angkat bicara bahwa kesetaraan gender itu penting asal wanita di posisikan sebagai wanita dan laki-laki juga di posisikan sebagai laki-laki sebagaimana semestinya. Karena laki-laki dan wanita itu ibarat dua buah puzzle yang saling melengkapi satu sama lainnya
Tapi selain itu, terjadi pergulatan psikologis yang hebat terjadi antara  Pak Arif dan Tuhannya  Pak Arif, selain beliau tergoda dengan wanita, Pak Arif juga tergoda dengan sesuatu yang sementara dan melupakan hal yang abadi. Mengurusi dunia dan lupa akan masa yang akan datang yaitu akhirat. Disini terjadi pergulatan yang sangat hebat, padahal dia sendiri butuh dengan dunia tapi dia juga harus ingat akan akhirat.  Pak Arif sedikit terelakan dengan tujuan  Pak Arif diciptakan ke dunia yaitu untuk beribadah dan lupa kepada Tuhan.
            Rasanya tak fair jika Pak Arif hanya mencari hakikat tentang wanita. Lalu Pak Arif mencari hakikat tentang laki-laik, dan bagaimana seharusnya dia hidup. Disini  Pak Arif mencoba untuk menaklukan dirinya sendiri sebagai seorang pria. Dan ingin menjadi pria sejati yaitu pria sebagai seorang pemimpin, tapi sebelum dia merubah orang lain. Pak Arif harus merubah dirinya sendiri, demi bisa merubah orang lain dan negaranya yang sedang terpuruk dan kacau, sehingga orang lain akan meniru apa yang diperbuat oleh  Pak Arif dan melakukan suatu peradaban yang bisa membuat maju negaranya.  Pak Arif mencoba untuk mempraktekan teori Leo Tolstoy yang ingin merubah dunia dan lingkungannya dengan cara memulai pada dirinya sendiri.
Hari ini adalah hari Sabtu, Disini  Pak Arif mencoba untuk terus menyempurnakan dirinya dengan transendensi, yaitu bergerak menuju kesempurnaan dan kesuksesan. Yang terinspirasi dari filsafatnya Mulla Sadra seorang filsuf terkenal dari Iran masa kontemporer. Namun, dia salah mengartikan tentang kesuksesan dan kesempurnaan, yaitu tentang harta yang dimilikinya sehingga dia tidak pernah merasa tenang dan bersyukur dengan apa yang dia punya. Semua kekayaanya tak pernah membuat dia merasa puas dan apa yang dia dapat selalu saja merasa kurang.
            Pak Arif ingin menjelaskan bahwa dunia ini ibarat sebuah permainan sepakbola Tuhan, Tuhan sebagai wasit dan   Pak Arif sebagai pemain dan mau tidak mau harus mengikuti aturan yang diterapkan Tuhan jika tidak ingin mendapat sanksi atau hukuman. Dan tim sepakbola di analogikan sebagai agama atau kepercayaan yang   Pak Arif anut.
 Akhirnya Pak Arif kembali tergoda dengan hal yang materialistis yaitu uang, selalu main wanita, korupsi dan menafikan Tuhan dan marah kepada Tuhan, karena berperilaku tidak adil kepada dirinya dan orang lain dengan korupsi dan membagikannya kepada orang lain seperti cerita Robin hood dan Si Pitung.
Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana dia harus membereskan perjalanan suluk dan pencarian tentang hakikat hidupnya. Pada hari terakhir ini akhirnya  Pak Arif sadar, bahwa kebaikan harus dilakukan dengan cara kebaikan. Tidak bisa dia korupsi dengan alasan membagikan harta kepada fakir miskin dengan merampok negara dan membagikan kepada fakir miskin. Karena, akan merugikan orang miskin yang lebih banyak lagi daripada hanya membantu keluarga dan orang-orang di sekelilingnya. Ini mengakhiri perjalanannya. Akhirnya, Pak Arif memutuskan harus terus berbuat baik, dan terus menabung untuk investasi bagi akhiratnnya dan saat beliau kembali dibangkitkan. Dengan selalu berbuat baik,  Pak Arif mempunyai harapan agar kehidupan Pak Arif yang sejahtera dan serba kecukupan di dunia yang fana ini, akan kembali terulang dan dibalas dengan suatu yang lebih besar lagi kelak di akhirat dengan surga yang abadan abada....yaitu yang abadiii J

SEKIANN...

WASSALAMUALAIKUMM...

0 komentar:

Post a Comment

 
;