Saturday, 20 September 2014

ABSTRAK ALIRAN FILSAFAT ISLAM,TASAWUF, POLITIK, HUKUM, TEOLOGI

ABSTRAK

Ketika kita berbicara tentang aliran-aliran politik, hukum, teologi, filsafat dan tasawuf, itu seperti membicarakan suatu lingkaran dan tali yang saling berkaitan, ketika kita berbicara tentang politik itu ada hubungannya dengan teologi dan filsafat dan begitupun sebaliknya. Karena, semua itu tidak dapat dipisahkan. Politik ada yang berasal dari manusia dan ada juga yang beranggapan bahwa politik den pemerintahan itu berasal dari Tuhan lewat perantara rasulnya Nabi Muhmmad atau lewat Isa Almasih, maka kita tidak perlu aneh bahwa cara pandang dan ideologi disetiap negara itu berbeda-beda karena cara pandang mereka tentang mengadakan suatu negara pun berbeda.
Disini ingin dijelaskan bahwa sesungguhnya semuanya hanya  kepada yang satu yaitu Tuhan, meskipun ada sebagian yang memisahkan antara agama dan pemerintah atau sekuler seperti di Turki, atau ada yang menyatukan agama dan negara seperti Revolusi Islam Iran atau negara kita Indonesia yang ideologinya pancasila, bukan berarti sekuler, namun negara kita lebih kepada bahwa nilai-nilai yang terkandung dan termuat dalam pancasila adalah nilai-nilai keislamaan yang universal dan rahmatan lil alamin dan dapat diterima semua agama dan manusia.
Dalam bidang teologi, kita mungkin menafsirkan Tuhan dari beberapa sudut pandang, ada yang menafsirkan dan melakukan pendekatan dari nama-nama dan sifat-sifat Tuhan, karena zat Tuhan sendiri sangat susah dijelaskan dan saya juga belum pernah melihat Alloh dan belum pernah mendengar Alloh secara langsung, kecuali Nabi Musa dan orang-orang terpilih. Sehingga teologi satu orang dan kelompok yang lai  itu adalah berbeda.
Atau kita lihat dalam kajian filsafat dan tasawuf juga lebih luas daripada kajian dari ilmu sains yang lain, orientasi filsafat dan tasawuf bukan hanya tentang uang dan materi tapi lebih daripada itu bahwa filsafat mengajarkan kita tentang makna hidup dan bagaimana seharusnya kita hidup di alam semesta ini agar lebih bermakna dan tahu hakikat hidup yang sebenarnya, bukan hanya sekedar hidup, bekerja punya istri dan anak kemudian mati.
Di filsafat kajiannya meliputi sesuatu yang dapat di indera (fisik ) dan tidak dapat di indera ( metafisik), kita mempertanyakan sebenarnya hakikat kita hidup di dunia ini apakah hanya untuk sekedar mengumpulkan uang dan harta kemudian membeli rumah, mobil dll. Lebih daripada itu filsafat mengajarkan kita agar bijaksana dan menghormati mahluk lain, baik sesama manusia, hewan , tumbuhan dan alam. Dengan belajar filsafat kita bisa mengetahui jalan pikiran, filsafat dan jalan hidup yang orang lain pilih. Apakah kapitalist, materialist, spiritualist, sosialist dll. Dengan mempelajari semua aliran-aliran pemikiran manusia membuat kita menjadi bijaksana dan tidak terlalu aneh dengan apa yang orang lain lakukan dan perbuat, karena memang semuanya mempunyai jalan dan argumentasi yang berbeda dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dan kenapa filsafat membuat kita tahu hakikat hidup? Karena, dengan kita belajar filsafa,  khususnya filsafat Islam kita akan tahu bahwa hakikat hidup sebenarnya adalah akhirat, yaitu alam yang abadi dan tempat untuk mempertanggung jawabkan semua amalan yang telah kita perbuat di dunia, dan menurut aliran lain mungkin tentang re-inkarnasi akan membuat orang berbuat baik agar dikehidupan mereka akan dihidupkan sebagai manusia kembali. Atau sosialis membuat mereka berbuat baik dengan sesama manusia.
Apapun jenis filsafatnya, semua filsafat pada dasarnya mempunyai tujuan yang baik yaitu membantu kehidupan manusia dan menciptakan sistem tatanan hidup masyarakat yang baik dan lebih beradab. Namun, tak jarang filsafat digunakan untuk tujuan yang jelek. Dari filsafatlah bermunculan suatu ideologi, dari filsafat kita tahu akan agama dan memperkuat argumentasi dari agama yang masing-masing kita anut. Dengan filsafat kita diajarkan untuk merasakan kebahagiaan sesungguhnya, bahwa kebahagiaan itu bukan berasal dari materi dan suatu yang kita miliki. Namun, berasal dari perasaan hati kita sendiri dalam mensyukuri dan menggunakan materi yang kita punya. Seberapa banyak materi yang gunakan jika kita tidak mencintai dan merasa memiliki materi itu. Maka itu sia-sia, seperti halnya kita hidup di dunia dan tidak tahu hakikat dan harus dibawa kemana hidup kita ibaratkan badan yang kosong dari jiwanya. Kita ibaratkan jiwa yang kosong dan seperti seorang zombie.
Kenapa filsafat sangat penting? Karena, antara filsafat, agama, politik dan soial sangat erat. Lihatlah kenapa di beberapa bagian dunia mempunyai politik, kebudayaan, sistem pemerintahan yang berbeda? Itu adalah akibat dari agama dan filsafat dan cara pandang mereka mengenai sistem pemerintahan yang berbeda. Dari mana asal semua yang berbeda itu? Yaitu, dari hasil pemikiran seseorang atau kelompok/ masyarakat yang mendalam dan mengakar sampai kepada semua bidang. Baik dalam bidang kemanuisaan, sosial, politik, hukum dsb.
Lalu kenapa di beberapa bagian negara mempunyai budaya dan adat- istiadat yang berbeda? Itu adalah hasil kebudayaan dan kepercayaan agama mereka dan hasil filsafat. Jika kita melihat bahwa di China orang yang melakukan korupsi langsung dibunuh dan dihukum mati? Mungkin, anggapan mereka bahwa di kehidupan yang akan datang hidup mereka akan lebih baik dan akan di hidupkan kembali sebagai manusia yang baik, sehingga hukuman mati bukan hal yang terlalu mengerikan. Namun, jika kita lihat di Indonesia, kita tidak berani melakukan hal tersebut karena filsafat dan kepercayaan mereka bahwa tak ada yang namanya re-inkarnasi, hidup itu hanya sekali.
Dan lihatlah bagaimana sistem pancasila, wilayatul faqih, demokrasi, sosialis, kapitalis, komunis, pragmatis, ke semua itu berasal dari filsafat dan hasil pemikiran manusia yang mendalam dengan tujuan agar masyarakatnya sejahtera dan aman merata. Contohnya, mereka menggunakan filsafat dengan beberapa pendekatan yaitu ada yang menggunakan pendekatan filsafat agama seperti konsep pemerintahan wilayatul faqih atau kerajaannya Arab, negara-negara Islam lain dan negara yang menjadikan agama sebagai pimpinan dalam negara contohnya Inggris atau Roma vatikan. Ada juga yang menggunakan sistem pemerintahan yang menggunakan pendekatan filsafat kemanusiaan dan ke-Tuhanan Yang Maha Esa seperti pancasila yang kita tahu punya semboyan bhineka tunggal ika. Ada yang menggunakan pendekatan pemerataan sosial seperti sosialist, ada yang menggunakan pendekatan pemilik modal seperti kapitalis, ada yang menggunakan pendekatan bahwa hanya yang bermanfaat yang berguna yaitu pragmantis. Ada juga yang menggunakan pendekatan ketuhanan yang berada pada diri manusia dan rakyat yaitu demokrasi. Kita tahu demokrasi semakin mencuat setelah adanya revolusi prancis yang semboyan yang terkenalnya adalah “Suara Tuhan, adalah suara rakyat” atau semboyan “dari rakyat, untuk rakyat dan kembali ke rakyat”. Semua itu hasil dari pemikiran manusia agar bisa menjadikan manusia yang sejahtera dan beradab. Dan sistem pemerintahan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu- persatu.


0 komentar:

Post a Comment

 
;