ABSTRAK
Ketika kita berbicara tentang aliran-aliran politik, hukum,
teologi, filsafat dan tasawuf, itu seperti membicarakan suatu lingkaran dan
tali yang saling berkaitan, ketika kita berbicara tentang politik itu ada
hubungannya dengan teologi dan filsafat dan begitupun sebaliknya. Karena, semua
itu tidak dapat dipisahkan. Politik ada yang berasal dari manusia dan ada juga
yang beranggapan bahwa politik den pemerintahan itu berasal dari Tuhan lewat
perantara rasulnya Nabi Muhmmad atau lewat Isa Almasih, maka kita tidak perlu
aneh bahwa cara pandang dan ideologi disetiap negara itu berbeda-beda karena
cara pandang mereka tentang mengadakan suatu negara pun berbeda.
Disini ingin dijelaskan bahwa sesungguhnya semuanya hanya kepada yang satu yaitu Tuhan, meskipun ada
sebagian yang memisahkan antara agama dan pemerintah atau sekuler seperti di
Turki, atau ada yang menyatukan agama dan negara seperti Revolusi Islam Iran
atau negara kita Indonesia yang ideologinya pancasila, bukan berarti sekuler,
namun negara kita lebih kepada bahwa nilai-nilai yang terkandung dan termuat
dalam pancasila adalah nilai-nilai keislamaan yang universal dan rahmatan lil
alamin dan dapat diterima semua agama dan manusia.
Dalam bidang teologi, kita mungkin menafsirkan Tuhan dari beberapa
sudut pandang, ada yang menafsirkan dan melakukan pendekatan dari nama-nama dan
sifat-sifat Tuhan, karena zat Tuhan sendiri sangat susah dijelaskan dan saya
juga belum pernah melihat Alloh dan belum pernah mendengar Alloh secara
langsung, kecuali Nabi Musa dan orang-orang terpilih. Sehingga teologi satu
orang dan kelompok yang lai itu adalah
berbeda.
Atau kita lihat dalam kajian filsafat dan tasawuf juga lebih luas
daripada kajian dari ilmu sains yang lain, orientasi filsafat dan tasawuf bukan
hanya tentang uang dan materi tapi lebih daripada itu bahwa filsafat
mengajarkan kita tentang makna hidup dan bagaimana seharusnya kita hidup di
alam semesta ini agar lebih bermakna dan tahu hakikat hidup yang sebenarnya,
bukan hanya sekedar hidup, bekerja punya istri dan anak kemudian mati.
Di filsafat kajiannya meliputi sesuatu yang dapat di indera (fisik
) dan tidak dapat di indera ( metafisik), kita mempertanyakan
sebenarnya hakikat kita hidup di dunia ini apakah hanya untuk sekedar
mengumpulkan uang dan harta kemudian membeli rumah, mobil dll. Lebih daripada
itu filsafat mengajarkan kita agar bijaksana dan menghormati mahluk lain, baik
sesama manusia, hewan , tumbuhan dan alam. Dengan belajar filsafat kita bisa
mengetahui jalan pikiran, filsafat dan jalan hidup yang orang lain pilih.
Apakah kapitalist, materialist, spiritualist, sosialist dll. Dengan mempelajari
semua aliran-aliran pemikiran manusia membuat kita menjadi bijaksana dan tidak
terlalu aneh dengan apa yang orang lain lakukan dan perbuat, karena memang
semuanya mempunyai jalan dan argumentasi yang berbeda dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Dan kenapa filsafat membuat kita tahu hakikat hidup? Karena, dengan
kita belajar filsafa, khususnya filsafat
Islam kita akan tahu bahwa hakikat hidup sebenarnya adalah akhirat, yaitu alam
yang abadi dan tempat untuk mempertanggung jawabkan semua amalan yang telah
kita perbuat di dunia, dan menurut aliran lain mungkin tentang re-inkarnasi akan
membuat orang berbuat baik agar dikehidupan mereka akan dihidupkan sebagai
manusia kembali. Atau sosialis membuat mereka berbuat baik dengan sesama
manusia.
Apapun jenis filsafatnya, semua filsafat pada dasarnya mempunyai
tujuan yang baik yaitu membantu kehidupan manusia dan menciptakan sistem
tatanan hidup masyarakat yang baik dan lebih beradab. Namun, tak jarang
filsafat digunakan untuk tujuan yang jelek. Dari filsafatlah bermunculan suatu
ideologi, dari filsafat kita tahu akan agama dan memperkuat argumentasi dari
agama yang masing-masing kita anut. Dengan filsafat kita diajarkan untuk
merasakan kebahagiaan sesungguhnya, bahwa kebahagiaan itu bukan berasal dari
materi dan suatu yang kita miliki. Namun, berasal dari perasaan hati kita
sendiri dalam mensyukuri dan menggunakan materi yang kita punya. Seberapa
banyak materi yang gunakan jika kita tidak mencintai dan merasa memiliki materi
itu. Maka itu sia-sia, seperti halnya kita hidup di dunia dan tidak tahu
hakikat dan harus dibawa kemana hidup kita ibaratkan badan yang kosong dari
jiwanya. Kita ibaratkan jiwa yang kosong dan seperti seorang zombie.
Kenapa filsafat sangat penting? Karena, antara filsafat, agama,
politik dan soial sangat erat. Lihatlah kenapa di beberapa bagian dunia
mempunyai politik, kebudayaan, sistem pemerintahan yang berbeda? Itu adalah
akibat dari agama dan filsafat dan cara pandang mereka mengenai sistem
pemerintahan yang berbeda. Dari mana asal semua yang berbeda itu? Yaitu, dari
hasil pemikiran seseorang atau kelompok/ masyarakat yang mendalam dan mengakar
sampai kepada semua bidang. Baik dalam bidang kemanuisaan, sosial, politik,
hukum dsb.
Lalu kenapa di beberapa bagian negara mempunyai budaya dan adat-
istiadat yang berbeda? Itu adalah hasil kebudayaan dan kepercayaan agama mereka
dan hasil filsafat. Jika kita melihat bahwa di China orang yang melakukan
korupsi langsung dibunuh dan dihukum mati? Mungkin, anggapan mereka bahwa di
kehidupan yang akan datang hidup mereka akan lebih baik dan akan di hidupkan
kembali sebagai manusia yang baik, sehingga hukuman mati bukan hal yang terlalu
mengerikan. Namun, jika kita lihat di Indonesia, kita tidak berani melakukan
hal tersebut karena filsafat dan kepercayaan mereka bahwa tak ada yang namanya
re-inkarnasi, hidup itu hanya sekali.
Dan lihatlah bagaimana sistem pancasila, wilayatul faqih,
demokrasi, sosialis, kapitalis, komunis, pragmatis, ke semua itu berasal
dari filsafat dan hasil pemikiran manusia yang mendalam dengan tujuan agar
masyarakatnya sejahtera dan aman merata. Contohnya, mereka menggunakan filsafat
dengan beberapa pendekatan yaitu ada yang menggunakan pendekatan filsafat agama
seperti konsep pemerintahan wilayatul faqih atau kerajaannya Arab,
negara-negara Islam lain dan negara yang menjadikan agama sebagai pimpinan
dalam negara contohnya Inggris atau Roma vatikan. Ada juga yang menggunakan
sistem pemerintahan yang menggunakan pendekatan filsafat kemanusiaan dan
ke-Tuhanan Yang Maha Esa seperti pancasila yang kita tahu punya semboyan bhineka
tunggal ika. Ada yang menggunakan pendekatan pemerataan sosial seperti sosialist,
ada yang menggunakan pendekatan pemilik modal seperti kapitalis, ada
yang menggunakan pendekatan bahwa hanya yang bermanfaat yang berguna yaitu pragmantis.
Ada juga yang menggunakan pendekatan ketuhanan yang berada pada diri manusia
dan rakyat yaitu demokrasi. Kita tahu demokrasi semakin mencuat
setelah adanya revolusi prancis yang semboyan yang terkenalnya adalah “Suara
Tuhan, adalah suara rakyat” atau semboyan “dari rakyat, untuk
rakyat dan kembali ke rakyat”. Semua itu hasil dari pemikiran manusia
agar bisa menjadikan manusia yang sejahtera dan beradab. Dan sistem
pemerintahan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu- persatu.
0 komentar:
Post a Comment