INDONESIA DALAM KRITIK SOSIAL
(FOR
RENNAISANCE INDONESIA)
Assalamualsayam Wr Wb...
Perkenalkan nama saya adalah M Iqbal
Mansulrudin jurusan filsafat Islam di STFI SADRA Jakarta, saya ingin
menjelaskan kritik sosial Indonesia dalam bidang filsafat Islam karena
konsentrasi saya adalah tentang filsafat, maka Esai saya ini akan menjelaskan lebih
banyak tentang kritik sosial dalam bidang filsafat, Kenapa saya mengkritik
dalam bidang filsafat? Sebagaimana kita tahu bahwa ibu segala ilmu dan dasar
segala ilmu adalah filsafat, maka saya akan membahas kritik sosial dalam hal
yang paling mendasar yaitu filsafat.
Dulu ketika saya SMA atau SMP bayanganku ketika mendengar kata
tentang “filsafat” adalah suatu hal yang mengerikan dan akan membuat
orang menjadi gila atau stress atau gangguan jiwa lainnya. Dan masa depan dari
lulusan filsafat itu “MADESU” alias masa depan suram dan hanya banyak
omong saja tanpa ada bukti-bukti dan hanya berkutat dengan teori-teori .
Filsafat itu belajar dengan mengerahkan akal dan pikiran dan berpikir keras
namun masa depannya kita tidak tahu akan seperti apa, apakah akan sia-sia atau
tidak berguna? Yakh, saya juga belum tahu.
Namun setelah mendalami dan terjun
ke STFI Sadra dan membaca sedikit-sedikit tentang filsafat, saya mulai
mengerti apa itu filsafat walau mungkin ini masih pendapat pribadi saya. Di
filsafat kita di ajarkan untuk berpikir sangat keras dan dalam sampai ke
akarnya dan sampai ke pokok permasalahan. Tidak ada yang sakral dalam
filsafat bahkan agama sekalipun, semua dikuak dan peretelin satu- persatu dan
dipertanyakan.
Kajian dalam filsafat juga lebih luas daripada kajian dari ilmu
sains yang lain, orientasi filsafat bukan hanya tentang uang dan materi tapi
lebih daripada itu bahwa filsafat mengajarkan kita tentang makna hidup dan
bagaimana seharusnya kita hidup di alam semesta ini agar lebih bermakna dan tahu
hakikat hidup yang sebenarnya, bukan hanya sekedar hidup, bekerja punya istri
dan anak kemudian mati.
Di filsafat kajiannya meliputi sesuatu yang dapat di indera (fisik
) dan tidak dapat di indera ( metafisik), kita mempertanyakan
sebenarnya hakikat kita hidup di dunia ini apakah hanya untuk sekedar
mengumpulkan uang dan harta kemudian membeli rumah, mobil dll. Lebih daripada
itu filsafat mengajarkan kita agar bijaksana dan menghormati mahluk lain, baik
sesama manusia, hewan , tumbuhan dan alam. Dengan belajar filsafat kita bisa
mengetahui jalan pikiran, filsafat dan jalan hidup yang orang lain pilih. Apakah
kapitalist, materialist, spiritualist, sosialist dll. Dengan mempelajari semua
aliran-aliran pemikiran manusia membuat kita menjadi bijaksana dan tidak
terlalu aneh dengan apa yang orang lain lsayakan dan perbuat, karena memang
semuanya mempunyai jalan dan argumentasi yang berbeda dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Dan kenapa filsafat membuat kita tahu hakikat hidup? Karena, dengan
kita belajar filsafat, khususnya
filsafat Islam kita akan tahu bahwa hakikat hidup sebenarnya adalah akhirat,
yaitu alam yang abadi dan tempat untuk mempertanggung jawabkan semua amalan
yang telah kita perbuat di dunia, dan menurut aliran lain mungkin tentang re-inkarnasi
akan membuat orang berbuat baik agar dikehidupan mereka akan dihidupkan
sebagai manusia kembali. Atau sosialis membuat mereka berbuat baik dengan
sesama manusia.
Apapun jenis filsafatnya, semua filsafat pada dasarnya mempunyai
tujuan yang baik yaitu membantu kehidupan manusia dan menciptakan sistem
tatanan hidup masyarakat yang baik dan lebih beradab. Namun, tak jarang
filsafat digunakan untuk tujuan yang jelek. Dari filsafatlah bermunculan suatu
ideologi, dari filsafat kita tahu akan agama dan memperkuat argumentasi dari
agama yang masing-masing kita anut. Dengan filsafat kita diajarkan untuk
merasakan kebahagiaan sesungguhnya, bahwa kebahagiaan itu bukan berasal dari
materi dan suatu yang kita miliki. Namun, berasal dari perasaan hati kita
sendiri dalam mensyukuri dan menggunakan materi yang kita punya. Seberapa
banyak materi yang gunakan jika kita tidak mencintai dan merasa memiliki materi
itu. Maka itu sia-sia, seperti halnya kita hidup di dunia dan tidak tahu
hakikat dan harus dibawa kemana hidup kita ibaratkan badan yang kosong dari
jiwanya. Kita ibaratkan jiwa yang kosong dan seperti seorang zombie.
Kenapa filsafat sangat penting? Karena, antara filsafat, agama,
politik dan soial sangat erat. Lihatlah kenapa di beberapa bagian dunia
mempunyai politik, kebudayaan, sistem pemerintahan yang berbeda? Itu adalah
akibat dari agama dan filsafat dan cara pandang mereka mengenai sistem
pemerintahan yang berbeda. Dari mana asal semua yang berbeda itu? Yaitu, dari
hasil pemikiran seseorang atau kelompok/ masyarakat yang mendalam dan mengakar
sampai kepada semua bidang. Baik dalam bidang kemanuisaan, sosial, politik,
hukum dsb.
Lalu kenapa di beberapa bagian negara mempunyai budaya dan adat-
istiadat yang berbeda? Itu adalah hasil kebudayaan dan kepercayaan agama mereka
dan hasil filsafat. Jika kita melihat bahwa di China orang yang melsayakan
korupsi langsung dibunuh dan dihukum mati? Mungkin, anggapan mereka bahwa di
kehidupan yang akan datang hidup mereka akan lebih baik dan akan di hidupkan
kembali sebagai manusia yang baik, sehingga hukuman mati bukan hal yang terlalu
mengerikan. Namun, jika kita lihat di Indonesia, kita tidak berani melsayakan
hal tersebut karena filsafat dan kepercayaan mereka bahwa tak ada yang namanya
re-inkarnasi, hidup itu hanya sekali.
Dan lihatlah bagaimana sistem pancasila, wilayatul faqih,
demokrasi, sosialis, kapitalis, komunis, pragmatis, ke semua itu berasal
dari filsafat dan hasil pemikiran manusia yang mendalam dengan tujuan agar
masyarakatnya sejahtera dan aman merata. Contohnya, mereka menggunakan filsafat
dengan beberapa pendekatan yaitu ada yang menggunakan pendekatan filsafat agama
seperti konsep pemerintahan wilayatul faqih atau kerajaannya Arab,
negara-negara Islam lain dan negara yang menjadikan agama sebagai pimpinan
dalam negara contohnya Inggris atau Roma vatikan. Ada juga yang menggunakan
sistem pemerintahan yang menggunakan pendekatan filsafat kemanusiaan dan
ke-Tuhanan Yang Maha Esa seperti pancasila yang kita tahu punya semboyan bhineka
tunggal ika. Ada yang menggunakan pendekatan pemerataan sosial seperti sosialist,
ada yang menggunakan pendekatan pemilik modal seperti kapitalis, ada
yang menggunakan pendekatan bahwa hanya yang bermanfaat yang berguna yaitu pragmantis.
Ada juga yang menggunakan pendekatan ketuhanan yang berada pada diri manusia
dan rakyat yaitu demokrasi. Kita tahu demokrasi semakin mencuat
setelah adanya revolusi prancis yang semboyan yang terkenalnya adalah “Suara
Tuhan, adalah suara rakyat” atau semboyan “dari rakyat, untuk
rakyat dan kembali ke rakyat”. Semua itu hasil dari pemikiran manusia
agar bisa menjadikan manusia yang sejahtera dan beradab. Dan sistem
pemerintahan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu- persatu.
Kesimpulannya, filsafat itu mengejarkan kita untuk mengetahui
hakikat hidup, kebahagiaan yang sejati, membuat kita lebih bijaksana dalam
perbedaan, membuat hidup kita dan masyarakat menjadi beradab dan sejahtera,
membuat kita tahu akan etika dan estetika, mengetahui hakikat
Tuhan walau hanya pendekatannya saja. Filsafat mengajarkan kita untuk hidup dan
bukan hanya sekedar untuk hidup. Mengajarkan kita bukan hanya sekedar “Hidup
untuk makan, tapi makan untuk hidup” , mengajarkan kita akan tujuan dan
arah hidup kita, bukan hanya seperti seorang zombie yang berjalan tanpa ruh dan
tanpa arah dan tujuan.
Wassalamualaikum....
NAMA : M
IQBAL M
JURUSAB :
FILSAFAT ISLAM
SEMESTER : 3
SEKOLAH : STFI
SADRA JAKARTA
ALAMAT : JL
SIAGA 1 NO 21A RT 10 RW 05 JAKARTA
SELATAN PASAR MINGGU
0 komentar:
Post a Comment