Saturday, 20 September 2014

FOR RENNAISANCE INDONESIA


INDONESIA DALAM KRITIK SOSIAL
(FOR RENNAISANCE INDONESIA)

Assalamualsayam Wr Wb...

            Perkenalkan nama saya adalah M Iqbal Mansulrudin jurusan filsafat Islam di STFI SADRA Jakarta, saya ingin menjelaskan kritik sosial Indonesia dalam bidang filsafat Islam karena konsentrasi saya adalah tentang filsafat, maka Esai saya ini akan menjelaskan lebih banyak tentang kritik sosial dalam bidang filsafat, Kenapa saya mengkritik dalam bidang filsafat? Sebagaimana kita tahu bahwa ibu segala ilmu dan dasar segala ilmu adalah filsafat, maka saya akan membahas kritik sosial dalam hal yang paling mendasar yaitu filsafat.
Dulu ketika saya SMA atau SMP bayanganku ketika mendengar kata tentang “filsafat” adalah suatu hal yang mengerikan dan akan membuat orang menjadi gila atau stress atau gangguan jiwa lainnya. Dan masa depan dari lulusan filsafat itu “MADESU” alias masa depan suram dan hanya banyak omong saja tanpa ada bukti-bukti dan hanya berkutat dengan teori-teori . Filsafat itu belajar dengan mengerahkan akal dan pikiran dan berpikir keras namun masa depannya kita tidak tahu akan seperti apa, apakah akan sia-sia atau tidak berguna? Yakh, saya juga belum tahu.
Namun setelah mendalami dan terjun  ke STFI Sadra dan membaca sedikit-sedikit tentang filsafat, saya mulai mengerti apa itu filsafat walau mungkin ini masih pendapat pribadi saya. Di filsafat kita di ajarkan untuk berpikir sangat keras dan dalam sampai ke akarnya dan sampai ke pokok permasalahan. Tidak ada yang sakral dalam filsafat bahkan agama sekalipun, semua dikuak dan peretelin satu- persatu dan dipertanyakan.
Kajian dalam filsafat juga lebih luas daripada kajian dari ilmu sains yang lain, orientasi filsafat bukan hanya tentang uang dan materi tapi lebih daripada itu bahwa filsafat mengajarkan kita tentang makna hidup dan bagaimana seharusnya kita hidup di alam semesta ini agar lebih bermakna dan tahu hakikat hidup yang sebenarnya, bukan hanya sekedar hidup, bekerja punya istri dan anak kemudian mati.
Di filsafat kajiannya meliputi sesuatu yang dapat di indera (fisik ) dan tidak dapat di indera ( metafisik), kita mempertanyakan sebenarnya hakikat kita hidup di dunia ini apakah hanya untuk sekedar mengumpulkan uang dan harta kemudian membeli rumah, mobil dll. Lebih daripada itu filsafat mengajarkan kita agar bijaksana dan menghormati mahluk lain, baik sesama manusia, hewan , tumbuhan dan alam. Dengan belajar filsafat kita bisa mengetahui jalan pikiran, filsafat dan jalan hidup yang orang lain pilih. Apakah kapitalist, materialist, spiritualist, sosialist dll. Dengan mempelajari semua aliran-aliran pemikiran manusia membuat kita menjadi bijaksana dan tidak terlalu aneh dengan apa yang orang lain lsayakan dan perbuat, karena memang semuanya mempunyai jalan dan argumentasi yang berbeda dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dan kenapa filsafat membuat kita tahu hakikat hidup? Karena, dengan kita belajar filsafat,  khususnya filsafat Islam kita akan tahu bahwa hakikat hidup sebenarnya adalah akhirat, yaitu alam yang abadi dan tempat untuk mempertanggung jawabkan semua amalan yang telah kita perbuat di dunia, dan menurut aliran lain mungkin tentang re-inkarnasi akan membuat orang berbuat baik agar dikehidupan mereka akan dihidupkan sebagai manusia kembali. Atau sosialis membuat mereka berbuat baik dengan sesama manusia.
Apapun jenis filsafatnya, semua filsafat pada dasarnya mempunyai tujuan yang baik yaitu membantu kehidupan manusia dan menciptakan sistem tatanan hidup masyarakat yang baik dan lebih beradab. Namun, tak jarang filsafat digunakan untuk tujuan yang jelek. Dari filsafatlah bermunculan suatu ideologi, dari filsafat kita tahu akan agama dan memperkuat argumentasi dari agama yang masing-masing kita anut. Dengan filsafat kita diajarkan untuk merasakan kebahagiaan sesungguhnya, bahwa kebahagiaan itu bukan berasal dari materi dan suatu yang kita miliki. Namun, berasal dari perasaan hati kita sendiri dalam mensyukuri dan menggunakan materi yang kita punya. Seberapa banyak materi yang gunakan jika kita tidak mencintai dan merasa memiliki materi itu. Maka itu sia-sia, seperti halnya kita hidup di dunia dan tidak tahu hakikat dan harus dibawa kemana hidup kita ibaratkan badan yang kosong dari jiwanya. Kita ibaratkan jiwa yang kosong dan seperti seorang zombie.
Kenapa filsafat sangat penting? Karena, antara filsafat, agama, politik dan soial sangat erat. Lihatlah kenapa di beberapa bagian dunia mempunyai politik, kebudayaan, sistem pemerintahan yang berbeda? Itu adalah akibat dari agama dan filsafat dan cara pandang mereka mengenai sistem pemerintahan yang berbeda. Dari mana asal semua yang berbeda itu? Yaitu, dari hasil pemikiran seseorang atau kelompok/ masyarakat yang mendalam dan mengakar sampai kepada semua bidang. Baik dalam bidang kemanuisaan, sosial, politik, hukum dsb.
Lalu kenapa di beberapa bagian negara mempunyai budaya dan adat- istiadat yang berbeda? Itu adalah hasil kebudayaan dan kepercayaan agama mereka dan hasil filsafat. Jika kita melihat bahwa di China orang yang melsayakan korupsi langsung dibunuh dan dihukum mati? Mungkin, anggapan mereka bahwa di kehidupan yang akan datang hidup mereka akan lebih baik dan akan di hidupkan kembali sebagai manusia yang baik, sehingga hukuman mati bukan hal yang terlalu mengerikan. Namun, jika kita lihat di Indonesia, kita tidak berani melsayakan hal tersebut karena filsafat dan kepercayaan mereka bahwa tak ada yang namanya re-inkarnasi, hidup itu hanya sekali.
Dan lihatlah bagaimana sistem pancasila, wilayatul faqih, demokrasi, sosialis, kapitalis, komunis, pragmatis, ke semua itu berasal dari filsafat dan hasil pemikiran manusia yang mendalam dengan tujuan agar masyarakatnya sejahtera dan aman merata. Contohnya, mereka menggunakan filsafat dengan beberapa pendekatan yaitu ada yang menggunakan pendekatan filsafat agama seperti konsep pemerintahan wilayatul faqih atau kerajaannya Arab, negara-negara Islam lain dan negara yang menjadikan agama sebagai pimpinan dalam negara contohnya Inggris atau Roma vatikan. Ada juga yang menggunakan sistem pemerintahan yang menggunakan pendekatan filsafat kemanusiaan dan ke-Tuhanan Yang Maha Esa seperti pancasila yang kita tahu punya semboyan bhineka tunggal ika. Ada yang menggunakan pendekatan pemerataan sosial seperti sosialist, ada yang menggunakan pendekatan pemilik modal seperti kapitalis, ada yang menggunakan pendekatan bahwa hanya yang bermanfaat yang berguna yaitu pragmantis. Ada juga yang menggunakan pendekatan ketuhanan yang berada pada diri manusia dan rakyat yaitu demokrasi. Kita tahu demokrasi semakin mencuat setelah adanya revolusi prancis yang semboyan yang terkenalnya adalah “Suara Tuhan, adalah suara rakyat” atau semboyan “dari rakyat, untuk rakyat dan kembali ke rakyat”. Semua itu hasil dari pemikiran manusia agar bisa menjadikan manusia yang sejahtera dan beradab. Dan sistem pemerintahan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu- persatu.
Kesimpulannya, filsafat itu mengejarkan kita untuk mengetahui hakikat hidup, kebahagiaan yang sejati, membuat kita lebih bijaksana dalam perbedaan, membuat hidup kita dan masyarakat menjadi beradab dan sejahtera, membuat kita tahu akan etika dan estetika, mengetahui hakikat Tuhan walau hanya pendekatannya saja. Filsafat mengajarkan kita untuk hidup dan bukan hanya sekedar untuk hidup. Mengajarkan kita bukan hanya sekedar “Hidup untuk makan, tapi makan untuk hidup” , mengajarkan kita akan tujuan dan arah hidup kita, bukan hanya seperti seorang zombie yang berjalan tanpa ruh dan tanpa arah dan tujuan.
Wassalamualaikum....




NAMA                       : M IQBAL M
JURUSAB                 : FILSAFAT ISLAM
SEMESTER              : 3
SEKOLAH                : STFI SADRA JAKARTA

ALAMAT                 : JL SIAGA 1 NO 21A RT 10 RW 05 JAKARTA   SELATAN PASAR MINGGU

0 komentar:

Post a Comment

 
;