PHYTAGORAS
Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa filsafat dahulu lebih
kepada mitos-mitos dan mytology yang berkembang baik jika ada halilintar mereka
beranggapan bahwa dewa Thor sedang marah dan memukul palunya, atau dewa Zeus
sebagai pemimpin Olimpus sedang marah dan setiap kejadian alam yang tidak bisa
mereka jelaskan dihubung-hubungkan dengan Dewa dan Dewi baik dewa hercules,
Athena dan dewa-dewa yang lainnya.
Akhirnya bermunculanlah orang-orang yang menentang terhadap
mitos-mitos tersebut salah satunya Anaximenes, Anaximendes, Thales dan
Phytagoras walaupun masih terdapat sedikit unsur-unsur mitos didalamnya. Karena
Anaximendes, Anaximenes dan Thales telah dijelaskan. Maka saya akan menjelaskan
tentang Phytagoras menurut Buku Pengantar Filsafat Barata dan Buku Filsafat
Barat karya bertrand Russell.
Phytagoras ( 570-490 M) . Ajaran Phytagoras yang terkenal adalah tentang
bilangan atau angka. Ia menyusun oktaf-oktaf (musik) yang bisa dibaca
berdasarkan bilangan ( matematik).
Menurutnya, nada-nada (dalam musik)
dikuasai oleh hukum-hukum matematis, sehingga untuk menguasai nada-nada
diperlukan kemampuan memahami angka-angka. Ia pun mengatakan bahwa dalam angka
terdapat harmoni. Misalnya genap-ganjil, satu-banyak, kiri-kanan, gelap-terag, baik-jahat, dan
lain-lain. Pendapat Phytagoras kemudian berkembang lebih jaub dengan mengatakan
bahwa semua kenyataan dapat dicocokan dengan perhitungan-perhitungan atau
kategori-kategori matematis. Ilmu pengetahuan alam modern sejalan dengan apa
yang dikemukakan Phytagoras tadi.
Galileo Galilei ( 1564-1642) misalnya, mengatakan bahwa alam semesta ditulis dalam
bahasa matematis, persis seperti yang dikatakan oleh Phytagoras belasan abad
sebelumnya.[1]
Phytagoras membuat suatu mazhab dan kumpulan yang disebut dengan
mazhab phytagorian, salah satu peraturan di dalamnya adalah :
1.
Dilarang makan buncis
2. Harus
membereskan tempat tidur ketika setelah bangun dan jangan ada bekas
3.
Jangan mengambil barang yang sudah
jatuh
Dan masih banyak lagi, ini menunjukan bahwa Phytagoras masih menyimpan
unsur-unsur mitos dalam mazhab dan dirinya. Selain itu Phytagoras juga
menemukan rumus garis singgung segitiga yang kita kenal dengan rumus Phytagoras
yaitu A2+B2=C2. Dan Phytagoras beranggapan bahwa bumi itu bentuknya adalah bulat
dan bukan pipih seperti meja yang biasa kita gunakan.
Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, di
pulau Samos, di daerah Ionia. Pythagoras (582 SM - 496 SM), adalah seorang
matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya.Dikenal
sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan sumbangan yang penting
terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan
ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan
mengenai dirinya. Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa ia banyak
melakukan perjalanan, diantaranya ke Mesir. Perjalanan Phytagoras ke Mesir
merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada
imam-imam di Mesir. Konon, karena kecerdasannya yang luar biasa, para imam yang
dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Phytagoras sebagai murid.
Namun, pada akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para imam di Thebe. Disini
ia belajar berbagai macam misteri. Selain itu, Phytagoras juga berguru pada
imam-imam Caldei untuk belajar Astronomi, pada para imam Phoenesia untuk
belajar Logistik dan Geometri, pada para Magi untuk belajar ritus-ritus mistik,
dan dalam perjumpaannya dengan Zarathustra, ia belajar teori perlawanan.
Selepas berkelana untuk mencari ilmu, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan
pencarian filsafatnya serta menjadi guru untuk anak Polycartes, penguasa tiran
di Samos. Kira-kira pada tahun 530, karena tidak setuju dengan pemerintahan
tyrannos Polycartes, ia berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Di kota
ini, Phytagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang kemudian dikenal dengan
sebutan "Kaum Phytagorean."[2]
Herakleitos
(535-475) membahas mengenai metafisika Menurutnya, segala sesuatu yang ada di
alam semesta itu mengalir, berubah-ubah. Tidak ada sesuatupun yang tinggal
mantap tanpa mengalami perubahan ( phanta rei kai uden menei). Apa yang
menjadi sumber perubahan itu? Sumber perubahan itu adalah api. Api (panas)
adalah lambang perubahan. Karena api, semua dapat berubah. Air menjadi uap,
kayu menjadi abu, warna menjadi pudar, dan seterusnya. Bahkan hidup manusia pun
tidak mungkin tanpa ada api (panas).
REFERENSI :
Sumber: kolom-biografi.blogspot.com di unduh pada 9
September 2014 jam 19:33
[1] Lihat Dr. Zainal Abidin .2012.Pengantar Filsafat Barat, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
0 komentar:
Post a Comment