Wednesday 28 September 2016

NU

Jakarta, NU Online
Lomba menulis esai tentang Islam Nusantara yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah usai. Lomba ini merupakan rangkaian agenda International Summit of The Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) pada 9-11 Mei 2016 ini. Penyelenggaraan lomba menulis esai, atas nama Panitia ISOMIL dan Pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU, dimulai pada awal Maret 2016 dan berakhir pada 5 April 2016 lalu. 

H Imam Aziz, Ketua Panitia ISOMIL mengungkapkan bahwa konferensi internasional yang diselenggarakan oleh PBNU dalam rangka menyampaikan gagasan Islam Nusantara sebagai inspirasi. Dalam beberapa kesempatan, Imam Aziz menegaskan pentingnya mengampanyekan Islam Nusantara ke ranah internasional, sebagai inspirasi bagi warga muslim seluruh dunia untuk berislam dengan ramah, moderat dan menghargai tradisi. 

Sementara, Ketua LTN PBNU, H Juri Ardiantoro mengungkapkan bahwa lomba esai bertema Islam Nusantara untuk menjaring gagasan-gagasan segar para kader santri dari seluruh penjuru negeri. “Kita ingin, agar lomba esai menjadi sarana para santri dan pemerhati kajian Islam, memberikan sumbangsih gagasan dan ide segar tentang Islam Nusantara. Bagaimana mereka memahami Islam Nusantara, serta apa yang selama ini menjadi topik perbincangan di pesantren, kampus dan jaringan akademisi,” terang Juri. 

Lomba esai bertema Islam Nusantara, telah selesai proses penjurian. Menurut rencana, akan ada 32 naskah dari peserta yang dibukukan. Sampai berita ini diturunkan, data 60 besar peserta yang masuk sebagai finalis sudah dirilis panitia, berdasar hasil rapat dewan juri. Berikut 60 besar finalis lomba esai. Nomor urut berdasar alfabet nama, bukan skor nilai:

Nama Peserta (Judul Esai)

1 Abdul Muin Badrun (Khazanah Islam Nusantara)
2 Abdul Waid (Islam Nusantara: Berbaur dengan Budaya)
3 Abdullah Hamid (Memahami Aqidah Ahlus Sunah)
4 Ahjar Rifa'i (Diplomasi Indonesia)
5 Ahmad Athoillah (Pandangan Keagamaan Sayid Usman)
6 Ahmad Fauzi (Pilih Jihad Fi sabilllah atau...)
7 Ahmad Zaki Muntafi (Islam Nusantara: Keteladanan Nilai-Nilai Islam Indonesia)
8 Ali Subhi Waliyanto (Kiprah Al-Habib Luthfi bin Yahya)
9 Andik Wahyun Muqoyyidin (Membaca Potensi Praksis)
10 Dani Puspitasari (The beauty of brotherhood in the town of Kudus)
11 Deni Kusuma (Formula Abah Sepuh)
12 Deni Supriyatno (Peranan tiga tokoh penyebar Islam Nusantara)
13 Desiderio (Etika Gusdurian)
14 Egi Sukma Baehaki (Wali Songo dan Wajah Islam)
15 Eko Adrianto (Kedamaian Universal)
16 Fadlan Masykura Setiadi (Islam Nusantara: Solusi Alternatif)
17 Fathorrahman Ghufron (Islam Nusantara: Sebuah Sistem Imunitas Pengetahuan)
18 Fatkhur Rizqi (Persemakmuran Toleransi)
19 Fr. Mathias Jebaru Adon (Pancasila Jiwa Islam Nusantara)
20 Greg Soetomo (Kesaksian Para Pastor Gereja Katolik) 
21 Hulaimi Al Amin (Prinsip-prinsip Kebangsaan)
22 Indra Latif Syaefu (Pendidikan Multikultural)
23 Inggar Saputra (Model Dakwah Kebudayaan Sunan Kalijaga)
24 Isnai Ilham Aufadhuha (Memaknai "hubbul Wathan minal Iman")
25 Jamal Ma'mur (Pemikiran dan Nilai Keteladanan KH MA Sahal Mahfudh)
26 Jamalul Muttaqin (Islam Nusantara: Harmonisasi di Tengah keberagaman)
27 Jane Francoise (MUI sebagai organisasi)
28 Khilman Rofi' Azmi (ISIS dan Inspirasi Kecil)
29 Kholilul Rohman (Romo KH Fahrur Rozi Midkhol)
30 Libasut Taqwa (Internasionalisasi islam Nusantara)
31 M. Iqbal Mansulrudin (Islam Nusantara adalah Philoshopy)
32 Masduri (Merawat Islam Nusantara)
33 Matroni Muserang (Islam Nusantara: Investasi Islam Kedamaian)
34 Maulina Lutfiyah (Aplikasi Android Waytoon)
35 Mochamad Abdul Kholiq  (Islam Nusantara sebagai al-Aadatu)
36 Mohammad Sofa Fuadi (Merajut Nusantara dengan Metode Dakwah Wali Songo)
37 Mohammad Takdir Ilahi (Pluralitas Konfigurasi)
38 Mokhamad Ali Ridlo (Islam Nusantara dan Deradikalisasi Islam di Indonesia)
39 Muhammad Irfan Rokhib (Gusdur dan Perdamaian Umat)
40 Muhammad War'i (Formasi Nalar islam Nusantara)
41 Mukhibat (Memutus mata rantai radikalisme)
42 Muuhammad Afifuddin (Islam Nusantara: Keterpaduan Antara Dimensi Lahiriah dan Batiniah)
43 Nabalah Al Batul (Gagasan Islam Nusantara: Hasil Dialektika)
44 Niswatin (Tradisi Larung Sesaji)
45 Nora Faridatin (Titik Strategis)
46 Paisun (Memutus mata rantai radikalisme)
47 Pipin Armita (Islam Nusantara: dari Indonesia)
48 PIPIT widiatmaka (Gerakan Pemuda Anshor)
49 R. Taufiqurrahman (Salah Paham Islam Nusantara)
50 Ribut Lupiyanto (Revitalisasi islam Nusantara)
51 Robi'ah Maftumah Malayati (Dari Musholla (baiturrahman) untuk Nusantara)
52 Rosidin (Membangun Landasan Preskriptif)
53 Sahal Mahfudh (Aksara Pegon)
54 Sififaldus Foya (Mendulang Kebajikan Islam Pribumi di NTT)
55 Siti Rahmawati (Islam Nusantara  sebagai Media Resolusi Konflik)
56 Syarif Yahya (Tipologi Represntatif)
57 Wasid (Tasawuf dan Semangat Kebangsaan)
58 Zaenudin (Merawat Warisan Islam Nusantara)
59 Zaitur Rahem (Membumikan Ajaran Islam Nusantara)
60 Zakki Amali (Nasionalisme Kaum Sufi)

(Red: Fathoni)

0 komentar:

Post a Comment

 
;