Sunday 15 February 2015 0 komentar

islam kiri atau islam kana itu terserah anda

Ntahlah, apakah ini yang disebut cinta, kagum, suka, tertarik, merasa menemukan kesamaan, menemukan belahan jiwa, menemukan suatu hal yang ideal n di sukai. Ntahlah, aku tidak bisa membedakannya. Cinta itu seharusnya tidak bertepuk sebelah tangan, jika begitu berarti bukan cinta smile emoticon. Jika cinta, keduanya seharusnya berusaha saling mencintai dan memahami
kebenaran memang relatife, aku tidak hanya mencari kebenaran saja tapi kesejahteraan bagi seluruh rakyat juga smile emoticon... kadang aku ingin menggabungkan dua sisi mata uang filsafat timur yang lebih metafisik, spiritual, mencari kebenaran sejati dan puncak kebahagiaan, lebih ke ghaiban dan akhirat, dan juga filsafat barat yang lebih materialistist , untuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat, dan sistem yang tertata, rapih, bebas dari korupsi, banjir, kemiskinan, lapangan pekerjaan dll? Apakah sebagai seorang muslim kita diharamkan untuk kaya dan membantu sesama? seharusnya sistem itu menyangkut keduanya, untuk membangun peradaban yang lebih manusiawi dan ilahiah.
Terkadang aku bosan mendengar kata-kata agama , dan Islam... sepertinya kedua kata ini setiap hari melewati kuping saya hahahah
terus setelah kita mendapatkan kebenaran? apakah kita akan habiskan waktu kita untuk beribadah dan mengurusi agama saja? padahal hidup bukan melulu masalah agama, tapi kerja juga, bersosialisasi juga, membuat tatanan masyarakat juga, makan juga, hidup bukan melulu masalah agama
Apakah filsafat Islam tidak bicara tentang korupsi? tentang tatanan n akhlak masyarakat? tentang falsafah hidup yang dipegang masyarakat? tentang banjir? tentang pencurian? tentang perilaku Anak muda? tentang sistem dan tatanan masyarakat? tentang kebersihan? tentang kemiskinan?
Apakah filsafat Islam hanya bicara tentang Tuhan? tentang kiamat? tentang Yaumul Ba'ast? tentang Mukjizat? saja? apakah filsafat Islam hanya bicara aqidah dan akhirat saja?
Apakah filsafat Islam tidak ada kontribusinya dalam keduniawian? kenapa begitu ortodoks n apatis sekali terhadap dunia? memang akhirat lebih penting, tapi apakah tidak ada sedikit kontribusinya??? seperti filsafat Barat
Seharusnya orang kaya memberi kepada orang miskin dan merasa qanaah dan cukup dengan yang mereka punya, orang miskin berusaha n bekerja untuk merubah hidupnya agar hidup lebih baik, maka akan terjadi keseimbangan ekonomi, sosial, yang paling membutuhkan tasawuf dan irfan itu sebenarnya orang kaya, pejabat, koruptor, bagi orang miskin tak diwajibkan belajar. Walau pengetahuan harus tahu juga... setiap orang seharusnya diwajibkan belajar filsafat di sekolah-sekolah dasar seperti yang dilakukan di Amerika, Iran, agar mereka dibiasakan bekerja dan berbuat bukan karna dogmatis, ajaran-ajaran yg ditelan bulat-bulat, dan latah dengan istilah n kemajuan yg ada zaman sekarang, tanpa tahu hakikat, manfaat, dan kenapa melakukan seperti itu. Khususnya di Indonesia, menurut Penelitian banyak orang yang terlalu fokus pada ekonomi, apalagi di Jakarta. Tapi, cuek dengan keadaan sekitar seperti alam, banjir dsb. Kurangnya merasa memiliki, gotong royong dan gengsi, dan mengabaikan sisi-sisi kemanusiaan dan sosial. Masalah banjir yang tidak pernah beres di kota-kota besar contohnya, padahal menurut saya masalah banjir mudah jika kita mengikuti sistem yag telah diberlakukan negara maju lainnya. Kenapa harus di persuit jika bisa di permudah. Albert Einsten mengatakan "jika kita tidak bisa menjelaskan dengan sederhana, berarti kita belum paham dengan benar". Seperti halnya hidup ini, semakin kita paham hakikat hidup, maka hidup ini akan dipahami dengan sederhana dan bijak.
Apakah filsafat perlu? saya kira perlu? tapi bukan hanya filsafat agama?? kita lupa bahwa negara yang besar seperti Amerika, Iran dsb mempunyai banyak pemikir-pemikir dan teori2 seperti pragmatisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, wilayatulfaqih yang setiap waktu diperbaharui dengan semangat zaman dan agama dll. Jangan sampai kita terbawa arus zaman dan lingkungan, dan melupakan tujuan pertama kita ke dunia, "Orang yang mengetahui darimana dia, sedang dimana dia, dan akan kemana dia, hidup orang itu akan bijaksana, diberkati dan teratur?" . Bersambung....
Tuhan itu senang menguji, Tuhan yang melahirkan kita kedunia dalam dunia yang sengsara ini, Tuhan juga yang menguji kita dan menyuruh kita untuk kembali kepada-Nya dan surga, dan memberi maya-maya untuk mengganggu manusia agar tidak sampai kepada-Nya, menguji manusia dengan harta, tahta, wanita, keluarga. Agar jiwanya bersih dari nafsu-nafsu dan sampai kepada maqom nafsulmutmainnah, dimana jiwa dalam damai tanpa ada rasa sakit, derita, bahagia, marah, sengsara, takut, berani dll. Tuhan senang menguji agar mahluknya mengingat kepada-Nya yang menciptakannya,... Seperti halnya melempar jala ke lautan, tapi hanya sedikit ikan yang dapat, seperti juga Tuhan memberikan rahmatnya kepada semua orang didunia ini. Tapi, sebagian orang saja yang bisa terbebas dari hawa nafsu, kama (cinta), Bakti, Dharma, bahagia n sengsara dan menghilangkan dari dukka (keinginan-keinginan yang membuat manusia sengsara). Tuhan itu aneh sekali menyuruh manusia melakukan tugas n syariat, dan syariatnya itu pun berbeda, syariat sebagai syarat untuk sampai kepada hal yang bathini... Tuhan itu aneh,.. squint emoticon
Allohummasalaamatan fiddini waafiyatan filjasadi wajiyadatan filmi wabarokatan firizqi, watabatan qoblalmaut warohmatan indal maut, wamagfirotan ba'dalmaut. Allohumma hawin alayna fisakaro filmaut, wanajjataa minannar, wal afwa indalhisab, robbanaa latujiglana minladunka rohmatan innaka antalwahhab. Robbana aatina fidunya hasanah wafilakhiroti hasanah waqina adaa bannar..
subhanaka robbilizzati ama yaa sifuun, wassalaamun alalmursalin, walhamdulilahirobil alaamin..
Ya Alloh selamatkan aku dalam agamaku, dan sehat dalam ragaku, dan tambahkan ilmuku, dan berkah dlm rizki, dan taubat sebelum mati, dan rahmat ketika mati, dan pengampunan setelah mati, dan mudahkan dlm sakaratulmaut, dan jauhkan dari neraka, dan pengampunan dalam hisab, ya alloh berikan kebaikan di dunia, dan akhirat ... Alloh yg maha besar, dan keselamatan untuk Rasul, segala puji bagi Alloh yg menguasai alam
?#?Do?'a kebaikan dunia akhirat
seperti yang saya tanyakan tadi, apakah setelah kita bertemu Tuhan dan suluk dan menemukan kebahagiaan sejati. so what?? mau apa selanjtnya? apakah akan tetap melangit dan mengawang-ngawang, atau mengajak orang agar sama dengan kita melakukan suluk dan mencapai kebahagiaan sejati bertemu Tuhan? atau kita turun ke bumi dan mengaplikasikan konsep filsafat kita kepada masyarakat luas agar lebih bijaksana n arif, n membantu permasalahan masyarakat seperti politik, sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, kemiskinan??... apakah kita akan menjelaskan kepada masyarakat apa itu wujud? mahiyah? tasawuf dan irfan? filsafat teoritis? atau lebih ke filsafat praktis??

0 komentar

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia


Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Broom icon.svg
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia disingkat ICMI adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia.Kelahiran ICMI bukankah sebuah kebetulah sejarah belaka, tapi erat kaitannya dengan perkembangan global dan regional di luar dan di dalam negeri. Menjelang akhir dekade 1980-an dan awal dekade 1990-an, dunia ditandai dengan berakhirnya perang dingin dan konflik ideologi.

Seringin dengan itu semangat kebangkitan Islam di belahan dunia timur ditandai dengan tampilnya Islam sebagai ?ideologi peradaban? dunia dan kekuatan altenatif bagi perkembangan perabadan dunia. Bagi Barat, kebangkitan Islam ini menjadi masalah yang serius karena itu berarti hegemoni mereka terancam. Apa yang diproyeksikan sebagai konflik antar peradaban lahir dari perasaan Barat yang subyektif terhadap Islam sebagai kekuatan peradaban dunia yang sedang bangkit kembali sehingga mengancam dominasi peradaban Barat. Kebangkitan umat Islam ditunjang dengan adanya ledakan kaum terdidik (intelectual booming) yang di kalangan kelas menengah kaum santri Indonesia. Program dan kebijakan Orde Baru secara langsung maupun tidak langsung telah melahirkan generasi baru kaum santri yang terpelajar, modern, berwawasan kosmopolitan, berbudaya kelas menengah, serta mendapat tempat pada institusi-institusi modern. Pada akhirnya kaum santri dapat masuk ke jajaran birokrasi pemerintahan yang mulanya didominasi oleh ?kaum abangan? dan di beberapa tempat oleh non muslim. Posisi demikian jelas berpengaruh terhadap produk-produk kebijakan pemerintah.

Dengan kondisi yang membaik ini, maka pada dasa warsa 80-an mitos bahwa umat Islam Indonesia merupakan ?mayoritas tetapi secara teknikal minoritas? runtuh dengan sendirinya. Sementara itu, pendidikan berbangsa dan bernegara yang diterima kaum santri di luar dan di dalam kampus telah mematangkan mereka buka saja secara mental, tapi juga secara intelektual. Dari mereka itulah lahir critical mass yang responsif terhadap dinamika dan proses pembangunan yang sedang dijalankan dan juga telah memperkuat tradisi inteletual melalui pergumulan ide dan gagasan yang diekpresikan baik melalui forum seminar maupun tulisan di media cetak dan buku-buku. Seiring dengan itu juga terjadi perkembangan dan perubahan iklim politik yang makin kondusif bagi tumbuhnya saling pengertian antara umat Islam dengan komponen bangsa lainnya, termasuk yang berada di dalam birokrasi.

ICMI dibentuk pada tanggal 7 Desember 1990 di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di Kota Malang tanggal 6-8 Desember 1990. Di pertemuan itu juga dipilih Baharuddin Jusuf Habibie sebagai ketua ICMI yang pertama.

Kelahiran ICMI berawal dari diskusi kecil di bulan Februari 1990 di masjid kampus Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Sekelompok mahasiswa merasa prihatin dengan kondiri umat Islam, terutama kadena ?berserakannya? keadaan cendekiawan muslim, sehingga menimbulkan polarisasi kepemimpinan di kalangan umat Islam. Masing-masing kelompok sibuk dengan kelompoknya sendiri, serta berjuang secara parsial sesuai dengan aliran dan profesi masing-masing.

Dari forum itu kemudian muncul gagasan untuk mengadakan simposium dengan tema ?Sumbangan Cendekiawan Muslim Menuju Era Tinggal Landas? yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 September ? 1 Oktober 1990. Mahasiswa Unibraw yang terdiri dari Erik Salman, Ali Mudakir, M. Zaenuri, Awang Surya dan M. Iqbal berkeliling menemui para pembicara, di antaranya Immaduddin Abdurrahim dan M. Dawam Rahardjo. Dari hasil pertemuan tersebut pemikiran mereka terus berkembang sampai muncul ide untuk membentuk wadah cendekiawan muslim yang berlingkup nasional. Kemudian para mahasiswa tersebut dengan diantar Imaduddin Abdurrahim, M. Dawam Rahardjo dan Syafi?i Anwar menghadap Menristek Prof. B.J. Habibie dan meminta dia untuk memimpin wadah cendekiawan muslim dalam lingkup nasional. Waktu itu B.J. Habibie menjawab, sebagai pribadi dia bersedia tapi sebagai menteri harus meminta izin dari Presiden Soeharto. Dia juga meminta agar pencalonannya dinyatakan secara resmi melalui surat dan diperkuat dengan dukungan secara tertulis dari kalangan cendekiawan muslim. Sebanyak 49 orang cendekiawan muslim menyetujui pencalonan B.J. Habibie untuk memimpin wadah cendekiawan muslim tersebut.

Pada tanggal 27 September 1990, dalam sebuah pertemuan di rumahnya, B.J. Habibie memberitahukan bahwa usulan sebagai pimpinan wadah cendekiawan muslim itu disetujui Presiden Soeharto. Dia juga mengusulkan agar wadah cendekiawan muslim itu diberi nama ?Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia?, disingkat ICMI.

Tanggal 28 September 1990, sejumlah cendekiawan muslim bertemu lagi dalam rangka persiapan simposium yang akan diselenggarakan bulan Desember. Pada tanggal 25-26 November 1990, sekitar 22 orang cendekiawan yang akan membentuk wadah baru berkumpul di Tawangmangu, Solo dalam rangka merumuskan beberapa usulan untuk GBHN 1993 dan pembangunan Jangka Panjang Tahap kedua 1993-2018 serta rancangan Program Kerja dan Struktur Organisasi ICMI.

Pelaksanaan simposium sempat terganggu oleh gugatan tentang rencana B.J. Habibie sebagai calon Ketua Umum ICMI karena dia sebagai birokrat. Kepemimpinannya dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kebebasan para cendekiawan muslim. Tanggal 30 November ? 1 Desember, panitia secara khusus mengadakan rapat untuk menjawab isu negatif soal pemilihan Habibie. Dari pertemuan tersebut menghasilkan beberapa komitmen, pertama, berdirinya ICMI merupakan ungkapan syukur umat Islam yang mempu melahirkan sarjana dan cendekiawan. Kedua, untuk memimpin ICMI diperlukan tokoh cendekiawan muslim yang reputasi nasional dan internasinal serta dapat diterima oleh umat Islam, masyarakat Indonesia maupun pemerintah. Ketiga, hanya Unibraw ?salah satu wahana keilmuan- yang cukup pantas melahirkan organisasi itu, apalagi pemerkasanya adalah mahasiswa univeritas tersebut. Halangan juga sempat datang dari aparat keamanan setempat. Dalam rapat gabungan antara penyelenggara, pemda dan aparat keamanan di Surabaya, empat hari menjelang acara, aparat keamanan menyoal pembentukan organisasi tersebut. ICMI, kata mereka harus diwaspadai. Tapi Abdul Aziz Hosein yang menghadiri acara tersebut sebagai panitia penyelenggara mengatakan bagaimanapun ICMI akan terbentuk karena presiden sudah menyetujui dan AD/ART-nya sudah disusun.

Tanggal 7 Desember 1990 merupakan lembaran baru dalam sejarah umat Islam Indonesia di era Orde Baru, secara resmi Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dibentuk di Malang. Saat itu juga secara aklamasi disetujui kepemimpinan tunggal dan terpilih Bahharuddin Jusup Habibie sebagai Ketua Umum ICMI yang pertama. Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa dengan berdirinya ICMI tidak berarti kita hanya memperhatikan umat Islam, tetapi mempunyai komitmen memperbaiki nasib seluruh bangsa Indonesia, karena itu juga merupakan tugas utama.

Ketua ICMI[sunting | sunting sumber]
Muktamar Tanggal Ketua terpilih Periode
Muktamar I 6-8 Desember 1990 di Kota Malang Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie 1990-1995
Muktamar II 7-9 Desember 1995 di Jakarta Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie 1995-2000
Muktamar III 9-12 November 2000 di Jakarta Adi Sasono 2000-2005
Muktamar IV 4-7 Desember 2005 di Makassar Dr. Marwah Daud Ibrahim (Presidium)
Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Presidium)
Ir. M. Hatta Rajasa (Presidium)
Dr. Ir. Muslimin Nasution, APU. (Presidium)
Prof. Dr. Azyumardi Azra (Presidium)
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-2010
Muktamar V 4-7 Desember 2010 di Bogor Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie, MBA. (Presidium)
Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Presidium)
Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. (Presidium)
Drs. Priyo Budi Santoso (Presidium)
Dr. Sugiharto, SE. MBA. (Presidium)
2010-2011
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2014-2015
BATIC[sunting | sunting sumber]
BATIC, singkatan dari Balai Jurnalistik ICMI Orwil Jawa Barat. Berdiri sejak 1 Januari 2000, dengan aktivitas utama menggelar Majelis Ta'lim Jurnalistik (Majestik) secara rutin tiga bulanan dan berfungsi memfasilitasi diklat-diklat jurnalistik dan kepenyiaran radio—menyediakan materi, silabus, dan instruktur.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]
(Indonesia) Situs web resmi
http://icmidalamberita.wordpress.com/
http://sitarlingicmi.wordpress.com/
http://icmijabar.or.id/


Handshake (Workshop Cologne '06).jpeg Artikel bertopik organisasi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Kategori: Artikel yang belum dirapikan Februari 2015Organisasi Islam di IndonesiaIkatan Cendekiawan Muslim Indonesia
Menu navigasi
Buat akun baruMasuk logHalamanPembicaraanBacaSuntingSunting sumberVersi terdahulu

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Bahasa lain
English
Bahasa Melayu
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 09.23, 14 Februari 2015.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasiTentang WikipediaPenyangkalanDevelopersTampilan selulerWikimedia Foundation Powered by MediaWiki
0 komentar

Daftar cendekiawan Muslim


Wikipedia tidak memasang iklan
Wikipedia-logo-v2.svg
Wikipedia merupakan proyek dari Yayasan Wikimedia, organisasi nirlaba yang mengedepankan penyebaran pengetahuan bebas dengan berbasis wiki. Wikimedia menggunakan donasi untuk tetap beroperasi, bukan dengan iklan.
Jika Anda melihat ada iklan di Wikipedia, itu bukan dari Wikipedia maupun Yayasan Wikimedia.
[tutup]
Daftar cendekiawan Muslim modern
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Artikel ini adalah bagian dari seri tentang:
Islam
IslamSymbol2.svg
Rukun Iman[tampilkan]
Rukun Islam[tampilkan]
Teks dan hukum[tampilkan]
Sejarah dan pemimpin[tampilkan]
Denominasi[tampilkan]
Budaya dan masyarakat[tampilkan]
Topik terkait[tampilkan]
 Portal Islam
l b s
Cendekiawan Pendidikan Islam adalah seorang sarjana Muslim dan non-Muslim yang berkarya dalam satu atau lebih bidang dalam Pendidikan Islam. "Pendidikan Islam" suatu istilah umum untuk seluruh pendidikan berhubungan dengan Islam, berhubungan terhadap Islamisasi pengetahuan dan pendidikan ekstrinsik Islam, dan juga budaya Islam.

Isi dalam daftar diikuti dengan tanggal kelahiran masing-masing, cabang Islam, negara kelahiran, bidang pendidikan, karya terkenal dan deskripsi singkat.

Daftar isi  [sembunyikan] 
1 Daftar
2 Cendekiawan Muslim
2.1 Muslim Syiah
2.1.1 Cendekiawan klasik Syiah dan revolusionaris ilmiah
2.1.2 Cendekiawan kontemporer Syiah
2.2 Sufi
3 Cendekiawan Unorthodox
4 Pindah ke Islam
5 Kontroversial
5.1 Daftar lain-lain
6 Lihat pula
7 Pranala luar
Daftar[sunting | sunting sumber]
Untuk daftar sarjana dikhususkan dalam:

Daftar penyusun Hadis
Daftar cendekiawan Muslim Sunni
Daftar cendekiawan Syiah
Dalam bidang Sufisme, lihat Daftar Sufi
Dalam bidang Sejarah Islam, lihat Daftar sejarawan Islam
Dalam bidang Filosofi Islam, lihat Daftar filsuf Islam
Dalam bidang Jurisprudensi Islam, lihat Daftar ahli hukum Islam
Dalam bidang Matematika Islam, lihat Daftar Muslim mathematicians
Dalam bidang Ilmuwan Islam, lihat Daftar ilmuwan Muslim
Dalam bidang Astronomi Islam, lihat Daftar astronom Muslim
Cendekiawan Muslim[sunting | sunting sumber]
Cendekiawan Muslim adalah yang lahir dari keluarga Muslim, atau berpindah ke Islam.

Ali bin Abu Talib - 599, Khalifah Muslim keempat, keponakan dan menantu laki-laki Nabi Terakhir, Muhammad SAW
Husain bin Ali - Putra Ali bin Abi Taalib
Ibnu Abbas - 619, Arab
Abdullah bin Masud - meninggal 652
Zaid bin Tsabit - lahir-610
Hassan Al Bashri - (642 - 728 atau 737)
Umar Bin Abdul Aziz - (682 - 720)
Abu Hanifa an-Nu'man - (699 - 767)
Malik bin Anas - (715 - 796), Al-Muwatta
Geber (Jabir bin Hayyan) - (721 - 815), Arab polymath dan bapak kimia
Muhammad bin Mūsā al-Khwārizmī (780 - 850) Astronom penduduk persia Khwarizm dan bapak aljabar
Abu Abdullah ash-Shafi'i - (767 - 820)
Ahmad bin Hanbal - (780 - 855), Musnad Ahmad bin Hanbal
Yaqub bin Ishaq al-Kindi - (801 - 873), Arab, bidang ganda
Muhammad bin Ismail al-Bukhari bin ahmad - (810 - 870), Orang Persia, Hadis, kolektor hadis Sahih Bukhari yang paling dipercaya dalam Islam
Ibnu Hisyam - (meninggal 834)
Abu Dawud as-Sidjistani, (817 - 888) (Basra), Sunan Abu Dawud, Orang Persia, Penyusun Hadis
Imam Muslim bin al-Hajjaj - (821 - 875), Sahih Muslim, , Orang Persia
At-Tirmidzi - (824 - 892), Jami at-Tirmidzi
Ibnu Majah - (824 - 887) Persia Sunan Ibnu Majah
Ibnu Qutaybah - (828-889)
Al-Nasa'i - (829 - 915) Pengumpul Hadis , Orang Persia
Ibnu Jarir al-Tabari - (838 - 923), Sunni, Orang Persia, bidang ganda, Tarikh al-Tabari/Tafsir al-Tabari
Abu al-Hasan al-Ash'ari - (874 – 936) Arab
Ahmad bin Muhammad al-Tahawi - (853 - 933) Mesir Aqidah at-Tahawiyyah
Abu Mansur Al Maturidi - meninggal 333 H / 944 M Orang Persia
Al-Farabi - (870 - 950), Orang Persia
Al-Barbahari - (meninggal 940) Cendekiawan Irak, penulis The Explanation of the Creed.
al-Tabarani - (875 - 975) al-Mu'jam al-Kabeer
Hakim al-Naisaburi - (933 - 1012/1014) Orang Persia, Mustadrak al-Hakim
Abu al-Qasim al-Zahrawi (Abulcasis) (936-1013), Psikolog Arab Andalusia dan bapak bedah modern
Ibnu al-Haytham (Alhacen) (965-1039), seorang Jenius universal Arab atau Persia, bapak optik, pelopor metode ilmiah, penemu psikofisik dan psikologi eksperimental, dan ilmuwan pertama"
Al-Mawardi (972- 1058), Arab
Ibnu Hazm - (994 – 1064), (Cordoba) Filsuf Andalusia
Al-Khatib al-Baghdadi - (1001 - 1072)
Nizam al-Mulk - (1018 – 1092) Orang Persia Siyasatnama
Al-Juwayni - (1020 - 1079), Fara'id al-Simtayn
Ali bin Tahir al-Sulami - meninggal 1106
Al-Ghazali - (1058-1111) Teolog dan filsuf Persia
Ibnu Yaḥyā al-Maghribī al-Samawʾal -( 1130-1180) The Good Jew from Morocco
Ibn Qudamah al-Maqdisi - (1147-1223) al-Mughni
Fakhr al-Din al-Razi, (1149-1209) Persia
Ali bin al-Athir - (1160 - 1233), The Complete History
Mahmud al-Alusi - (1217 - 1270), Ahli Tafsir Ruh al-Ma'ani
Sibt bin al-Jawzi - meninggal 1257
Al-Qurtubi - meninggal 1273 Tafsir al-Qurtubi Andalusia
Al-Nawawi - (1233-1278) Sharh Sahih Muslim, Riyadh as-Saaliheen, 40 Hadis Nawawi
Ibnu Taymiyyah - (1263-1328) Islam Sunni (Majmu al-Fatwa al-Kubra)
Abul Fida Ismail bin Hamwi, (1273 -1331), Sunni Shafii (?), Siria, bidang ganda, Tarikh Abul Fida
Adz-Dzahabi - (1274-1348) Talkhis al-Mustadrak
Ibnul-Qayyim al-Jauziyyah - (1292-1350) Za'ad al-Ma'ad
al-Hafizh ibnu Katsir - (1301-1373) Tafsir Ibnu Katsir
Ali bin Abu Bakar al-Haitsami - 13??, Majma al-Zawa'id
Ibnu Khaldun - (1332 - 1406), Polymath Arab, sejarawan, dan bapak demografi, historiografi, filosofi sejarah, sosiologi, dan ilmu sosial
al-Hafidh bin Rajab al-Hanbali - (1335-1392) Damaskus
Ibnu Hajar al-Asqalani - (1372-1449) Pengarang Muhaddis al-Fath al-Baari dan Bulugh al-Maram
As-Suyuti - (1445 - 1505), History of the Caliphs
Ibnu Hajar Al-Haitsami - (1525 - 1590) Al-Sawa'iq al-Muhriqah
Shah Waliullah - (1703–1762)
Ahmed Rida Khan - (1856-1921)
Muhammad bin Abdul Wahhab - (1703-1792) Islam Sunni, Najd, Arab Saudi (Usul al-Iman)
Asy-Syaukani - (1760 - 1834)
Maulana Rashid Ahmad Gangohi - (1826 – 1905)
Maulana Muhammad Qasim Nanotwi - (1832 - 1879), Pendiri Madrasah Deoband
Shams-ul-haq Azeemabadi -1857 -1911, India, Penulis Awn-ul-Mabood Sharh Sunan Abi Dawud
Shibli Nomani - (1857 - 1914)
Rasyid Ridha - (1865-1935) Orang Siria
Abdulhakim Arvasi - (1867 - 1943)
Syed Abdullah Shah Naqshbandi - 1872-1964 Sunni Muhaddis Deccan India
Badiuzzaman Said Nursi - (1877 - 1960), Cendekiawan Islam Kurdi Turki
Muhammad Iqbal - (1877-1938), penyair, filsuf dan politikus, Pakistan Inggris India
Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di - (1889-1956), penulis kitab Tafsir Al-Qur'an, Tafsir As-Sa'di.
Sayyid Abul Ala Maududi - (1903-1979) Penulis Tafhim al-Quran dan lebih lima puluh buku dalam Islam, politik dan sejarah, pendiri Jamaah Islam, Pakistan Inggris India
Amin Ahsan Islahi (1904–1997) - Penulis Tadabburi-Qur’an
Khalid Masud (1935–2003) - Penulis Hayat e Rasul e Ummi
Muhammad Metwally Al Shaarawy - (1911-1998)
Huseyin Hilmi Isik (1911-2001) - Penulis Seadet-i Ebediyye atau the Endless Bliss
Syed Abul Hasan Ali Hasani Nadwi - (1914 - 1999)
Muhammad Nashiruddin Al-Albani - (1914-1999)
Muhammad Yusuf Khandlawi - (1917 – 1965) Sunni India
Ahmed Deedat - (1918 - 2005)
Fazlur Rahman - (1919–1988) Cendekiawan Islam
Ismail Al-Faruqi - (1921 - 1986), Sunni, Palestina, filsuf
Ibnu Utsaimin - (1925 - 2001)
Maulana Shah Ahmad Noorani - (1926 - 2003) , Pakistan
Yusuf al-Qaradawi - lahir 1926
Khurshid Ahmad - lahir 1932
Ahmad Syafi'i Maarif - lahir 1935
Nurcholish Madjid - (1939 - 2005)
Fethullah Gulen - lahir 1941 Orang Turki, Cendekiawan Islam
Shaykh Abdul Hadi Palazzi - lahir 1961 Orang Italia, Cendekiawan Islam Penulis The Jewish-Moislem Dialogue and the Question of Jerusalem
Abdullah Yusuf Azzam - (1941 - 1989)
Nasr Hamid Abu Zaid - lahir 1943,
Amien Rais - lahir 1944,
Muhammad Tahir-ul-Qadri lahir 1951
Taqiuddin al-Nabhani- (1909 - 1977) Cendekiawan, Pemikir, Politikus, Pendiri Hizbut Tahrir
Imran Nazar Hosein Penulis Jerusalem in the Quran
Meer Abdullah Harun
Muhammad Taqi Usmani
Imam Tahir Anwar
Muhammad Rafi Usmani
Amir Hussain Dikenal sebagai Cendekiawan Islam dan Agama komparatif
Anwar al-awlaki
Abdurrahman As-Sudais Imam Besar Masjidil Haram, Cendekiawan Besar Arab Saudi & Dunia
Saud Asy-Syuraim Imam Masjidil Haram, Ketua Pengadilan Tinggi Makkah
Muslim Syiah[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Daftar Ayatullah
Lihat pula: Daftar Ayatullah Agung
Lihat pula: Daftar Cendekiawan Syiah
Cendekiawan klasik Syiah dan revolusionaris ilmiah[sunting | sunting sumber]
Abū Rayhān al-Bīrūnī (973-1048), Jenius universal Persia, bapak geodesi dan Indologi, dan "antropologis petama"
Avicenna (Ibnu Sina) (980-1037), Jenius universal Persia dan bapak pengobatan modern dan momentum
Abu Mekhnaf -Sejarawan, meninggal 157 H, 774 M - Kufi
Muhammad Ya'qub Kulainy - 950, Kitab al-Kafi
Mohammad bin Ali (ibnu-e Babuyeh) atau (Shaikh Saduq) 927/928 - (306 -381 H.)
Syeikh al-Mufid
Al-Sharif al-Radi - 970, penyusun Nahj al-Balagha
al-Sharif al-Murtada
Shaikh Tusi - Penulis Tahdhibu 'l-Ahkam dan al-Istibsar
Ahmad bin A'tham- Sejarawan Syiah
Nasir al-Din al-Tusi - 1201, Persia, bidang ganda, Zij-i ilkhani, salah satu pendiri Trigonometri.
Mulla Sadra - 1571, Syiah, Persia, Filosofi, Transcendent Theosophy, Filsuf Persia terbesar sepanjang sejarah
Mir Damad - 16?? atau 17??, Syiah, Persia, Filosofi, Taqwim al-Iman, pendiri Sekolah Isfahan
Allamah al-Majlisi, 1689, Imamiyyah Syiah, Iran, Oceans of Light (Bihar ul Anwar)
Cendekiawan kontemporer Syiah[sunting | sunting sumber]
Ayatullah al-Shirazi Agung - 1892, Imamiyyah Syiah, Iran
Allamah Tabatabaei - 1892, Imamiyyah Syiah, Iran, bidang ganda, Tafsir al-Mizan
Allamah Rashid Turabi 1908 - 1973
Allama Talib Jauhri
Ruhullah Khomeini - 1900, Imamiyyah Syiah, Iran, pemimpin spiritual dan politik Revolusi Islam 1979
Sayyed Hussein Nasr - 1933, Imamiyyah Syiah, Iran, Filosofi,
Musa al-Sadr - Diculik tahun 1978
Morteza Motahhari - 1979 Iran
Husain Muhammad Jafri - Syiah, Pakistan, Keaslian dan Pembentukan Awal Islam Syiah
Ali al-Sistani - Imamiyyah Syiah, Iran-Irak
Shaykh Ahmad-i-Ahsa'i - Syiah
Sayed Muhsin al-Hakim
Muhammad Baqir al-Hakim
Ayatullah Borujerdi Agung
Muhammad Salih al-Mazandarani - Shahr Usul al-Kafi
Muhammad al-Tijani
Ali Shariati
Haji Karim Khan dari Kirman [1]
Sayyid Kazim Rashti
Profesor Abdul Hakim
Prof.Wahid Akhtar: (1934-1996)'
Shaid Ghulam Hussain Najfi
Sufi[sunting | sunting sumber]
Rabi'ah al Adawiyyah, abad ke-8, Basra, Persia [2]
Baha-ud-Din Naqshband Bukhari, abad ke-14, Uzbekistan
Al Khakim At Termizi, abad ke-8, Uzbekistan
Khwaja Ahmad Yasavi, abad ke-12, Turkistan.
Farid al-Din Attar, Persia
Abusaeid Abolkheir, Persia
Ibnu Arabi , 1165- 1240
Mahmud Shabestari, Persia (687H.- 720H.)
Junayd Baghdadi[Persia]
Bayazid Bastami, Persia
Mansur Al-Hallaj, Persia
Abdul Qadir Jilani - Sunni Hanbali Persia
Najmeddin Kubra, Persia
Dzun-Nun al-Mishri, abad ke-9, Nubia, Mesir
Jalal al-Din Muhammad Rumi - 1207, Persia, pendiri kelompok derwishes
Al-Sakhawi, 831- 902
Nasreddin - 10?? -13??, Persia
Saadi - Persia
Dr. Ghulam Mustafa Khan Mujaddin 1400 HY 1912-2005, Asia Pakistan
Ahmed Raza Khan 1856-1920,Asia
Dr Muhammad Tahir ul-Qadri
Syed Faiz-ul Hassan Shah
Jami - 1414, Persian, bidang ganda, Diwanha-i Sehganeh, Penyair Persia terbesar dalam abad ke-15
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Muhammad Ilyas - 1885
Qalander Ba Ba Auliya
Khwaja Shamsuddin Azeemi
Justice Shaykh Muhammad Karam Shah al-Azhari - 1918-1998, Bhera, Pakistan
Shaykh Muhammad Imdad Hussain Pirzada
Shaykh Faiz-ul-Aqtab Siddiqi Inggris
Riaz Ahmad Gohar Shahi - (1941 - 2001) , Pakistan
Zakir Naik
Ali Yafie
Cendekiawan Unorthodox[sunting | sunting sumber]
Allama Mashriqi
Muhammad Shaikh
Ghulam Ahmad Pervez
Pindah ke Islam[sunting | sunting sumber]
Roger Garaudy
Jeffrey Lang
Hamza Yusuf
Sherman Jackson
Yahya Michot
Marmaduke Pickthall -1875, Inggris, The meaning of the Holy Qur'an
Michael Wolfe
Nuh Keller
Frithjof Schuon
M. Ismail Marcinkowski
Timothy Winter
Bilal Philips
Yusuf Estes
Shaykh Hamza Yusuf
Imam Zaid Shakir - Amerika Serikat
Thomas McElwain
Abdul Ahad Davud
Muhammad Asad (Leopold Weiss lahir pada Juli 1900 di kota Lviv, sekarang di Ukraina, meninggal tahun 1992) adalah seorang Yahudi yang berpindah ke Islam.
Martin Lings
Ibnu Yaḥyā al-Maghribī al-Samawʾal
Ibnu Kammuna
Gibril Haddad
Kontroversial[sunting | sunting sumber]
Ini merupakan daftar cendekiawan saat ini dan masa lalu yang tidak dikenal sebagai Muslim oleh tendensi namun menyatakan menjadi Muslim sebagai bagian kelompok dan sekte kecil yang menyimpang dari tendensi.

Rashad Khalifa - memproklamirkan dirinya menjadi Utusan Perjanjian 3:81.
Mirza Ghulam Ahmad 1835-1908 - memproklamirkan menjadi Orang yang Dinanti (Mahdi) dan Messiah.
Daftar lain-lain[sunting | sunting sumber]
Andrew Rippin
Herbert Berg
Malise Ruthven
Richard Landes
Michael Lecker
N. Eisenstadt
Juan Cole
Martin Kramer (1954->) Israel, pendukung kuat modern, Institut Washington untuk Politik Timur Dekat, Shalem Center, Unuversitas Harvard
Cornell Fleischer - Amerika Serikat, Prof. Studi Turki Modern dan Ottoman Kanuni Sulaiman, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
Franklin Lewis - Amerika Serikat, Prof. Asosiasi Sastra dan Bahasa Persia, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
A. Holly Shissler - Amerika Serikat, pengarang, prof. Sejarah Republik Turki Awal dan Ottoman, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
John Woods, Amerika Serikat, Prof. Sejarah Asia Tengah dan Iran, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
Mircea Eliade
Wilfred Thesiger (1910-2003) Inggris, lahir dan tinggal di Ethiopia; Arabian Sands (New York 1959), eksplorasi pada akhir 1940-an dari "empty quarter" Ar-Rab' Al-Khali; The Marsh Arabs (London 1964), pada orang pedesaan bagian selatan Irak.
Richard Burton (1821-1890) Inggris, Personal Narrative of a Pilgrimage to al-Madinah and Mecca (2 vol., 1855).
Akbar [Jalaluddin Muhammad Akbar] (1542-1605) Kerajaan Mughul, penemu halaman keagamaan, Din-i-Ilahi, yang diperoleh dari Islam dan Hinduisme.
Ram Mohan Roy [Raja Ram Mohun Roy] (1772–1833), India (Kalkuta, Bengal), jurnalis awal, reformer penyebaran agama dan sosial, pendiri Brahmo Samaj, Tuhfat-ul-Muwahhidin [Hadiah Unitarian] miliknya (1803-1804), buku ini diminati Orang Persia, seperti, kesatuan agama.
Báb [Sayyid Ali Muhammad] (1819-1850) Iran, memproklamirkan masa kenabian, memulai kepercayaan baru dan diawali dia menolah Islam
Elijah Muhammad [Elijah Poole] (1897-1975) Memulai pergerakan Bangsa Islam dan memproklamirkan masa kenabian
Salah S. Ali, Budaya dan Pendidikan Islam Komperatif, Universitas Mosul, dan Universitas H.I.A. . College, Kristiansand, Norwegia.
Dr. Ian K. A. Howard
H. A. R. Gibb
Betty Kelen - Muhammad, The Messenger of God
Srđa Trifković, Sejarawan Amerika, jurnalis dan analis politik, penulis The Sword of the Prophet yang laris, yaitu sebuah penelitian pengajaran dan sejarah Islam
Daniel Pipes, Sejarawan Amerika dan analis konter terorisme yang mengkhususkan di Timur Tengah. Dia talah menulis atau menulis bersama 18 buku.
Ibn Atha'illah , Al-Hikam

Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Daftar umat Muslim
Ulama - Komunitas cendekiawan legal
Komite Permanen Sarjana terhadap Riset dan Fatwa
Mullah
Daftar Da'i
Muslim Barat
Daftar orang yang pindah ke Islam
Daftar orang menurut kepercayaan
Daftar ilmuwan Arab
Daftar ilmuwan Iran
Filosofi Islam
Pendidikan Islam
Filosofi Islam awal
Daftar perjuang Muslim
Daftar Marja
Daftar Ayatullah
Daftar penyair dan penulis Muslim
Daftar pelukis Muslim
Rohaniwan komparatif Muslim
Pramuria Muslim
Daftar prajurit Muslim
Daftar Dinasti Muslim
Daftar Sufi terkenal
Doktor Muslim
Daftar topik yang berhubungan dengan Islam dan Muslim
Salah S. Ali: Sarjana dalam dalam Ajaran Islam dan Budaya Komparatif, Universitas Mosul dan Perguruan Tinggi Universitas HIA di Kristiansand, Norwegia

Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Alfonso X el sabio, Escuela de Traductores in English
List of Muslim scholars
Allah-green.svg Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Kategori: Daftar teologis dan sarjana keagamaanDaftar bertopik IslamCendekiawan Muslim
Menu navigasi
Buat akun baruMasuk logHalamanPembicaraanBacaSuntingSunting sumberVersi terdahulu

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Bahasa lain
العربية
English
Қазақша
Bahasa Melayu
中文
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 05.12, 29 Mei 2014.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasiTentang WikipediaPenyangkalanDevelopersTampilan selulerWikimedia Foundation Powered by MediaWiki
0 komentar

Daftar cendekiawan Muslim

Daftar cendekiawan Muslim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

 modern

Cendekiawan Pendidikan Islam adalah seorang sarjana Muslim dan non-Muslim yang berkarya dalam satu atau lebih bidang dalam Pendidikan Islam. "Pendidikan Islam" suatu istilah umum untuk seluruh pendidikan berhubungan dengan Islam, berhubungan terhadap Islamisasi pengetahuan dan pendidikan ekstrinsik Islam, dan juga budaya Islam.
Isi dalam daftar diikuti dengan tanggal kelahiran masing-masing, cabang Islam, negara kelahiran, bidang pendidikan, karya terkenal dan deskripsi singkat.

Thursday 5 February 2015 0 komentar

SEMUA KEBINGUNGANMU ADA DISINI :D

SEMUA KEBINGUNGANMU ADA DISINI :D

November 28, 2014 at 8:20pm
orang yang ikhlas dan hanya mengharap rido Alloh itu tidak tumbang saat dicaci lawan, tidak terbang saat dipuji kawan.. karena dia tahu pujian hanya milih Alloh, dan yang dia harap hanya rido Alloh dan bukan manusia atau mahluk.. dan apakah pujian dari Alloh bisa juga diwakili oleh mahluknya? Dan apakah cacian Alloh juga bisa diwakili mahluknya? #apakah kita sudah sampai pada tingkatan ini?? Aku pun tidak tahu, dan masih berusahaorang yang ikhlas dan sejati tak perlu penghargaan, motivasi, dorongan dari mahluk dan manusia... dia akan selalu bergerak walau tak ada yang mendukung dan berdiri sendirian menghadapi lawanada yang bilang agama itu masa lalu, etika itu masa lalu, sekarang zaman sains dan teknologi. sesuatu harus real, terlihat, objektif dan di observasi, di akui, di rundingkan.... Ntahlah, saya kira agama, sains, filsafat, etika, estetika, alam, masih sangat diperlukan.. tak ada yang harus terlalu di tingkatkan walau sains dan teknologi perlu untuk membuat hidup kita menjadi lebih mudah, tetap saja agama, akhirat, etika, estetika dan alam masih sangat diperlukanada yang bilang untuk selamat di dunia dan akhirat itu harus beragama Islam, ada yang bilang yg benar itu agama Kristen, Budha juga berkata ada jalan untuk menghilangkan dukka dan mencapai kebahagiaan, setiap agama berkata mereka jalan yang benar dan harus ditempuh jika ingin selamat, sesuai agama, kepercayaan dan kitabnya... Ntahlah, saya kira penerapan secara langsung dilapangan, kesejahteraan, kemakmuran, beretika yang baik, berperilaku yang baik itu lebih baik... untuk membuat dunia ini aman, damai, tenang, dan sejahtera sampai datang kiamat... Tapi Ntahlah, setiap orang berbeda-beda dengan pengalaman dan pemikirannya..ada yang bilang kesukesesan itu ketika kebutuhan kita semua terpenuhi, bisa membeli mobil, motor, rumah, istri dsb, ada juga yang bilang kaya hati, saat kita bisa mensyukuri semua yang ada di dunia ini, ada yang bilang kaya dan sukses itu ketika terpenuhi kebutuhan rohani dan jasmani, dan bahagia itu ketika bahagia di dunia akhirat, atau akhirat saja, atau dunia saja... Ntahlah, apa itu kesuksesan... setiap orang terus menuju yang maha sempurna dan salah satu sifat manusia tidak pernah merasa puass... tapi karena harapan, target, dan kemauan itu manusia punya semangat untuk hidupada yang bilang Tuhan itu maha esa, ada yang bilang Tuhan itu maha sempurna, maha tinggi, maha pencipta, terserahlah kalian mau mendefenisikan Tuhan secara apapun, dengan sifat apapun... itu tidak akan pernah merusak n mencederai Tuhan, Tuhan itu kebenaran universal... silahkan kalian mengkonsepkan, mendefenisikan Tuhan, mendekati Tuhan dengan cara kalian masing-masing. tanpa harus mengajak orang lain atau memaksakan agama, kepercayaan, pemahaman, kepada orang lain... Ntahlah,Aku sih tetap percaya Tuhan, dan percaya ada kekuatan diluar kekuatan diriku n alam ini, terserah apapun konsep dan definisi kalian pada Tuhan, it's no big deal
0 komentar

PARTAI ISLAM, PEMIMPIN ISLAM MALAH TERSANGKA KORUPSI? YANG SALAH KONSEP ISLAM ATAU ORANGNYA?

PARTAI ISLAM, PEMIMPIN ISLAM MALAH TERSANGKA KORUPSI? YANG SALAH KONSEP ISLAM ATAU ORANGNYA?

December 17, 2014 at 7:04pm
PARTAI ISLAM, PEMIMPIN ISLAM MALAH TERSANGKA KORUPSI?
YANG SALAH KONSEP ISLAM ATAU ORANGNYA?

Indonesia mempunyai banyak pemimpin agama, khususnya adalah agama Islam dan mempunyai banyak partai Islam seperti PPP, PKB, PBNU, PAN, PKS dan partai-partai Islam lainnya. Mereka membawa mazhab dan ideologi yang berbeda contohnya PAN lebih ke organisasi Muhammadiyah, PKS lebih ke Wahabi, PBNU lebih ke Nahdatul Ulama, PKB lebih ke sunni dan tokoh yang tekenal dari PKB adalah Gusdur. Walau memang kenyataan di lapangan tidak semua partai PBNU adalah Nahdatululama atau partai yang lain juga tidak semuanya bermazhab sama.
Seharusnya Indonesia yang mayoritas agama Islam harusnya mengamalkan ajaran Islam yang banyak ketimbang negara-negara yang mayoritas Islamnya sedikit, kenyataan lain banyak pemimpin agama dan Pemimpin partai Islam tejebak dalam jebakan kasus korupsi, apakah ini benar atau jebakan dari media saja, jika kebakan dari media sepertinya terlalu jauh kalau kita berpikir kesana. Salah satu contohnya yang sudah adalah korupsi Sapi oleh PKS, korupsi dana haji oleh Menteri Agama dengan partai PPP.
Jakarta - Mengacu pada perjalanan biologis partai-partai yang perolehan suaranya lolos parliementary threshold pada Pemilu 2009, kita bisa membelah tipologi partai politik di Indonesia menjadi dua golongan utama. Kelompok pertama adalah kumpulan partai politik yang suaranya terus tumbuh dari satu pemilu ke pemilu berikutnya. Sementara kelompok kedua adalah kumpulan partai politik yang suaranya terus menipis dari waktu ke waktu.Untuk golongan pertama, hanya ada dua partai politik, yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai Demokrat, saat pertama kali ikut pemilu pada 2004 langsung dapat merangsek dengan perolehan suara 7,45%. Bahkan pada Pemilu 2009, Partai Demokrat malah menjadi pemenang pemilu dengan perolehan suara sebesar 20,85%.

            Begitu pula dengan PKS. Pada pemilu pertamanya di tahun 1999, kala itu masih bernama Partai Keadilan (PK), mendapatkan suara sebesar 1,36%. Pada pemilu 2004, PK yang sudah berganti nama menjadi PKS memperolehan suara 7,34%. Pada pemilu 2009, meski tak banyak, perolehan suara PKS tetap naik menjadi 7,88%. [1]
Kenyataanya sekarang adalah bahwa partai Islam kurang populer dan kurang dihargai lagi oleh masyarakat, karena mau partai Islam ataupun partai nasional atau partai yang lainnya, masyarakat sudah muak dan ingin mendapatkan keadilan sosial dan kejesehateraan bukan hanya bicara dan janji tapi mereka membutuhkan bukti, masyarakat sekarang udah mulai pintar meskipun Jokowi bukan berasal dari partai Islam yaitu PDI-P tapi masyarakat sekarang mulai melihat orang dan track record dari orangnya bukan dari partainya, mau Islam, mau bukan Islam, mau indepent ( tanpa partai) , yang penting bekerja untuk kepentingan masyarakat. Rakyat pasti akan memilih orang itu. Bukan karena ada tulisan Islamnya sehingga masyarakat memilih orang dengan kata Islamnya.












[1] http://news.detik.com/read/2013/05/27/113913/2256501/103/menerawang-nasib-partai-islam-di-pemilu-2014
0 komentar

WAJAH FILSAFAT DI INDONESIA

WAJAH FILSAFAT DI INDONESIA

December 17, 2014 at 7:05pm
WAJAH FILSAFAT DI INDONESIA

Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama?
Jika berkata filsafat, pikiran masyarakat tentang filsafat adalah sangat tidak bagus, yang mereka tahu tentang filsafat adalah sesat, filsafat tidak beragama, jangan belajar filsafat karena masa depannya tidak jelas, filsafat hanya membuat pusing, jangan habiskan waktu untuk belajar sesuatu yang tidak bermanfaat yaitu filsafat, sudah saja belajar agama yang benar dan baik jangan ikut-ikutan filsafat, memang pernyataan masyarakat mengenai filsafat tidak seluruhnya benar. Masyarakat perlu tahu bahwa filsafat itu tidak melulu belajar tentang Tuhan, atau menjadi atheis(  tidak beragama), bagi filsafat barat mungkin hal itu terjadi, namun bagi filsafat Islam hal itu tidak demikian adanya karena filsafat Islam membuat kita semakin tahu hakikat hidup, semakin tahu Tuhan, dan hidup ini bukan hanya sekedar hidup, namun ada makna dan misi yang di tanggung kita selaku manusia dan filsuf.
Jika belajar kepada masa lalu filsafat memang mempunyai peran yang penting dalam membangun pondasi agama, sains dan kemajuan suatu bangsa, pada zaman sekarang pun filsafat sangat diperlukan, apalagi negara-negara yang terus berkembang dan maju tetap mengembangkan filsafat ini.
Jika anda tidak puas dengan jawaban dari agama, ataupun dari tradisi anda, maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mesti anda lakukan. Setidaknya dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.
Berpikir
Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.
Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.[1]
Di Indonesia sendiri memang untuk pekerjaan yang cocok untuk filsafat sangat sedikit, tapi bukan tidak ada. Contohnya kita bisa menjadi reporter, wartawan, Ulama, Dosen, Guru, peneliti, Bisnismen, dan sebagainya.
Filsafat memang pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat hidup, dan bagaimana agar hidup ini berarti dan mempunyai makna disetiap detik nafasnya, kita tahu darimana kita, sedang dimana kita, dan akan kemana kita. Pekerjaan bagi filsafat juga tidak begitu buruk, selama kita berusah Alloh pasti akan memberikan jalan yang terbaik bagi hambanya. Belajar filsafat tidak sia-sia, dan belajar filsafat bisa kerja, menghasilkan uang banyak, hidup yang lebih bermakna dan bijaksana, karena minimal kita sudah tahu sedikit tentang seluk- beluk hidup ini.


Wassalamualaikum...




[1] http://rumahfilsafat.com/mengapa-kita-perlu-belajar-filsafat1/
0 komentar

REVIEW SEMINAR ALQUR'AN DALAM BERBAGAI DIMENSI

REVIEW SEMINAR ALQUR'AN DALAM BERBAGAI DIMENSI

December 17, 2014 at 4:28pm


REVIEW SEMINAR NASIONAL




Oleh:
MUHAMMAD IQBAL MANSULRUDIN
NIM 13.2.1.211.004

PROGRAM STRATA 1 (S1)
PROGRAM STUDI
FILAFAT ISLAM
JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI FILSAFAT ISLAM SADRA
JAKARTA 2014




KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan review SEMINAR NASIONAL TENTANG AL-QURAN.
Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW., kepada keluarganya yang suci dan juga sahabat-sahabatnya yang setia menemaninya di masa perjuangan untuk menegakkan islam, sehingga bisa menghasilkan generasi yang cerdas dan islami.
Review ini disusun dalam rangka pemenuhan mata kuliah Metodologi Studi Islam pada Filsafat Islam di Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA (STFI Sadra) Jakarta, Semester Ganjil, Tahun Akademik 2014/2015.
Tentunya penulis juga menyadari bahwa penulis bisa menyelesaikan review ini dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
  • Bapak Ir. Ahmad Jubaeli Mpd, selaku dosen pada mata kuliah Metodologi Studi Islam, yang juga telah memberikan bimbingan dalam penyusunan review ini.
  • Bapak Dr. Kholid al Walid, selaku ketua Sekolah Tinggi Filsafat Islam SADRA, yang juga telah berupaya memberikan fasilitas untuk kemudahan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar bagi mahasiswa.
  • Kepada teman-teman mahasiswa yang terus memberikan dukungan hingga penulis bisa menyelesaikan review ini.
  • Dan kepada para penulis-penulis buku yang telah memberikan sumbangan pengetahuannya, baik dalam bentuk buku, artikel, jurnal dan lain sebagainya. Sehingga bisa menambah khazanah pengetahuan penulis, untuk meningkatkan isi dari review ini.
Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang dengan penuh kasih sayang dan sabar mendorong penulis untuk tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan review ini. dan penulis berharap review ini bisa memberikan kontribusi dalam perkembangan dunia penulisan.
Jakarta, 13 Desember 2014 M

Penulis

                  Ttd

DAFTAR ISI



1 “AL-QUR’AN DAN BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN MANUSIA”
PEMATERI : Dr. Kholid Al-Walid M.Ag
2 MANUSIA DAN AL-QUR’AN
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
3 KEBAHAGIAAN DAN PENDERITAAN DALAM AL-QURAN”
PEMATERI:
Prof.Dr. Ahsin Sakho Muhmmad MA
Prof. Dr. Seyyed Mahmoud Nabawiyyan
Prof. Dr. Ali Asgar Zare’i
4  “PERJALANAN RUHANIAH DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA
(Guru Besar Ilmu Tafsir & Rektor PTIQ)
5  “SISTEM PENDIDIKAN QURAN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Sayyed Mundzir Al-Hakim
6  “JIWA MANUSIA DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Prof. Dr. Abdul Mujib, MA
7  “SENI DAN KEINDAHAN AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Dr. Hj. Romlah Widayawi, M.Ag
8  “FITRAH”
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
9 MEMBUKTIKAN OTENTISITAS ALQUR’AN
PEMATERI : Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen
10 KEADILAN SOSIAL DALAM ALQUR’AN
PEMATERI : UMAR SAHAB

11  Wanita dalam al-Qur’an
Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haedari











BAB II
PEMBAHASAN
1
SERI SEMINAR NASIONAL

“AL-QUR’AN DAN BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN MANUSIA”
PEMATERI : Dr. Kholid Al-Walid M.Ag
( Rektor STFI SADRA)

Penurunan Al-Qur’an ada beberapa pendapat , pendapat yang pertama mengatakan bahwa AlQur’an di Lauhil Mahfudz, namun menurut Syiah Al-Quran itu diturunkan langsung kepada hati Nabi Muhammad SAW.
Menurut Syiah Al-Quran ada 2 jenis:
  1. Daf’i -> yaitu pola dada nabi Muhammad SAW, lalu ketika ada perkara- perkara diluar dunia maka Al-quran dilantunkan dan dikeluarkan dari dada nabi.
Karena jika di Lauhil Mahfudz bukan dunia dohir dan jaraknya jauh dan bathin/anzal.
Jika didalam dada nabi maka sewaktu-waktu dapat dipanggil, jika digunakan/ perlu.
Al-Qur’an ini apakah?
  1. Hadits (bukan ucapan Tuhan)
  2. Qadim (ucapan Tuhan).

Yang mengatakan hadits dikafirkan, dan yang menyebut Qadim juga dikafirkan dan ini terjadi perbedaan pendapat.

  1. TAZRIZ
Kenapa kepada taurat, injil, zabur tidak ada garansi, sedangkan dalam Al-quran mempunyai garansi?
Karena, Al-Qur’an adalah kitab yang terakhir oleh karena itu tidak ada takhrif, upaya takhrif Al-Qur’an dilakukan . Tapi, menarik ayat-ayat Al-Qur’an sangat mudah dihafal, sehingga kita menemukan banyak tahfiz Quran, tapi, Al-Qur’an juga mudah untuk lupa jika tidak di “tikror”/ ulang.





AL-QURAN SEBAGAI:
  1. Hudan lilmuttaqien, Al-Qur’an sebagai petunjuk
$O!9# ÇÊÈ   y7Ï9ºs Ü=»tGÅ6ø9$# w |=÷u ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`É)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ   tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sã Í=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZã ÇÌÈ 
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.

[10] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.


Muris Bukhel Al-Qur’an ini sebagai sumber petunjuk sains dan teknologi dan peristiwa- peristiwa yang ada di  dunia ini. Contohnya : peristiwa 11 september 2001. Dan penemuan bendungan itu ada di Al-Qur’an,
 Tapi, ini pandangan yang membahayakan jika peristiwa ini adalah salah, maka akan terjadi kesalahan. Jawad Amuli mengatakan “Petunjuk dari Al-Qur’an menjelaskan hanya yang penting” tidak perlu Al-Qur’an menjelaskan tentang mobil, karena hanya menjelaskan hal yang penting.
Al-quran menjelaskan bagaimana manusia untuk menjadi sempurna.
Yang dimaksud penjelas segala sesuatu , untuk mencapai puncak kebahagiaan. Philoshop berbicara tentang kebahagiaan, manusia yang paling cerdas-pun bisa membuat kesalahan, sehingga Al-Qur’an dapat diterima oleh semua kaum musliminm dan tidak perlu pemikiran yang berat.
  1. Al-Qur’an sebagai cahaya
Al-Qur’an sebagai sumber cahaya, “telah datang kepadamu kitab Alloh, yangmemberi petunjuk untuk mengantarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya”
Hidayah ada dua:

  1. Tasrii
Adalah petunjuk manusia untuk mengantarkan manusia kepada kebaikan hidup. Contoh : halal, haram, wajib, sunah, mubah.
Karena tasri’i bisa dipilih. Contoh : haji dilaksanakan dzulhijah bisa dibagi menjadi 3 waktu, ada yang berpendapat seperti itu.. Anda mau sependapat seperti itu, atau tidak juga ,tidak apa-apa. Paling disangka sesat/ gila.
Kami tebarkan ayat-ayat dan tanda-tanda pada diri manusia yang sifatnya berbentuk semesta,
Semesta ini tidak bisa hanya dipikirkan manusia, apa batasan alam semesta yang material ini?
Al-Qur’an adalah upaya Tuhan mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan memberi pengetahuan.
  1. Al-takwini.
Al-Qur’an berbicara tentang hidayah takwini, dan bagaimana Al-Qur’an bisa digali dari alam semesta dan tanda-tandanya di alam semesta ini.
Al-Qur’an berbicara tentang pengetahuan dan akal, agar akal manusia berpikir, akal adalah pemisah antara hewan dan manusia. Karena, dengan akal manusia sekarang hidup, kita hidup degan kehidupan yang modern dan serba canggih.

  1. Hidayah akal
Karena dengan akal Al-Qur’an bisa diketahui
  1. Hidayah rohani.
  2. Dengan menghafal Al-Qur’an membuat rohani tenang.
Contoh : Muh. Husen Thabatabai baru 3 tahun sudah hafal Al-Qur’an, 7 tahun sudah membuat universitas dan menghasilkan 110 tahfiz.
Ayahnya mengatakan, bahwa sebelum menikah harus menghafal 30 juz (nadzar) lalu bisa berhubungan.
Didalam Al-Qur’an ada dimensi mystical yaitu jika membaca al-fatihah akan sehat dan menjadi obat. Ketika membaca ayat kursi maka saat tidur maka akan dijaga oleh malaikat dan 40 tetangga yang ada disamping kita tidur.
Kekuatan ayatnya bisa saja membuat akhiran yang  sama tapi maknanya jauh sekali.
Sebagai hidayah takwini dan bagaimana Al-Qur’an bisa digali di alam semesta dan tanda-tandanya di alam semesta ini.
  1. Hidayah akal
  2. Hidayah rohani
Ghaib ada dua:
  1. Ghaib mutlak, yang tidak bisa diketahui.
  2. Ghaib nisbi, yaitu ghaib yang masih bisa diketahui, contohnya seperti hari besok adalah ghaib, tapi ketika kita menyaksikan hari ini kita tahu.

Tidak ada keraguan dalam al-quran, ini sepertinya menjelaskan tentang tingkatan jadi, setiap orang yang mempunyai pengetahuan maka akan mendapatkan makna dan sesuatu yang berbeda.




















2
SEMINAR NASIONAL
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
( DIREKTUR STFI SADRA & ALMUSTAFA IRAN)
MANUSIA DAN AL-QUR’AN

Mengenal manusia persepektif manusia mencari makna hidup.
Makrifat nafs ini ummul dan sangat penting ada yang menyebutkan makrifatunas awal dari pengetahuan kepada Tuhan.
Mengenal kebutuhan primer manusia
Mengenal kewajiban dan tanggung jawab sosial manusia
Rasionalitas sistem sosial dan etika

Semua realitas alam berbanding lurus dengan manusia ini menunjukan realitas manusia disamakan dengan realitas alam.
Segala realitas alam ini dan manusia . Karena itu ada seseorang mengatakan mikrokosmos adalah alam semesta dan manusia adalah makrokosmos.
Ada 2 ayat AL-quran:
  1. Rugi hakiki
Adalah terhadap diri sendiri rugi
  1. Kalian jangan seperti orang yang lupa Tuhan, maka itu adalah diri sendiri.
Sebenarnya realitas lupa kepada Allah pada hakikatnya lupa kepada Allah AWT.

Pada saat yang sama manusia menguji manusia merendahkan manusia dan juga meninggikan manusia, Penakluk ciptaan Allah dilangit dan dibumi, mampu mengidentifikasi jalan kebenaran dan kesesatan.


3
“KEBAHAGIAAN DAN PENDERITAAN DALAM AL-QURAN”
PEMATERI:
Prof.Dr. Ahsin Sakho Muhmmad MA
Prof. Dr. Seyyed Mahmoud Nabawiyyan
Prof. Dr. Ali Asgar Zare’i

Manusia sebagai khalifah di muka bumi dan diberi otak untuk berpikir, Al-Qur’an adalah buku petunjuk agar manusia selamat di dunia dan akhirat
Aku telah datang, atau tidak tahu...
Dihadapanku aku lihat...”
Makna kehidupan, kina menhana untuk tidak tua, namun tua juga dan akan mati.
Kebahagiaan:
Lahiriyah : kebahagiaan adalah kaya, mobil, harta, jika bisa memuaskan nafsunya sendiri, seperti : syahwat, farji (sex)
Jika dipuji orang, jika punya jabatan,
70 Golongan memilih kebahagiaan , alghazali jika ingin mengetahui jiwa manusia , “ihya ulumuddin”. Jangan kau buta akan gemerlap dunia, karena akan sedikit saja. Kapitalist, banyak yang hatinya kosong.
Di LOS ANGELES banyak orang yang bunuh diri, disebuag Stokholm
Kebahagiaan beraliran jiwa, tidak menikah, shalat malam saja, inilah aliran rabbaniyyah, sebagaimana yang dianut oleh Nasrani, Yahudi dan Islam.
Ketika menusia mendapatkan kebahagiaan
-rizki
- jodoh yang cocok
Manusia juga bersedih ditinggal orang yang disayang, tidak ada orang yang selamanya bahagia.
Nabi adalah orang yang paling tidak bahagia allaoh akan menguji:
  1. Mana yang termasuk orang yang bersyukur
  2. Mana yang termasuk orang yang kufur
Justru yang berat bukan dalam kekfakiran, tapi saat dalam kekayaan.
Assa’adah, al-fauz hanya diberikan kepada orang-orang yang dipilih oleh Alloh SWT, yang akan bahagia di dunia dan akhirat.
Alfalah—> membelah tanah, keberuntungan.
Orang yang bersusah payah untuk melalui perjuangan yang melelahkan,
Orang yang beruntung adalah orang yang bertakwa, menjauhi perbuatan setan
Banyak berzikir kepada Alloh. Dengan semua amal soleh, kita akan mendapat keuntungan di dunia dan akhirat, ibadah kepada Alloh dan masyarakat.
Orang yang mendapat kebahagiaan mengikuti nabi Muhammad,dan sahabat dan fokus kepada akhirat.
Mereka yang selamat dunia dibutuhkan tapi bukan tujuan utama,
kebahagiaan sempurna adalah orang yang mengendalikan dirinya bukan untuk nafsu..”
“nafsu itu seperti anak kecil, jika terus disusui maka akan tetap kepada ibunya”
“aku melihat kebahagiaan buakn banyak harta, tapi ketika bertakwa kepada Alloh SWT”

KESENGSARAAN
AL-BUSU, ANNA’MU, ANNAF’U, ASSU’—KEJELEKAN
Kesengsaraan didunia:
  1. Manusia sendiri
  2. Ujian dari Alloh , jika sabar diberi pahala dan jika tidak akan di uji.
Keadaan ini bisa kepada Islam dan non-islam,
Kebahagiaan itu harus baik di dunia dan akhirat,
Kebaikan di dunia:
  1. Banyak harta
  2. Mobil
  3. Pujian dari masyarakat
  4. Istri yang cantik
  5. Kaya
Kebaikan di akhirat:
  1. Surga
  2. Kebaikan-kebaikan lainnya.

-          Semua yang ada di dunia ini adalah taqdir,
-          Mengetahui orang yang bersyukur dan bersabar
(proses hatinya, jika hatinya bagus kesenangan dan kesengsaraan maka hasilnya akan bagus)
-          Kebahagiaan dan kesengsaraan di dunia adalah miniatur dari akhirat
-          Orang yang mendapat kebahagiaan bukan berati dipuji Alloh
-          Orang yang mendapat kesengsaraan bukan berarti dilaknat Alloh
-          Iman dan taqwa, Alloh dan alam akan ikut bahagia.



4
SERI SEMINAR NASIONAL
“PERJALANAN RUHANIAH DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA
(Guru Besar Ilmu Tafsir & Rektor PTIQ)

Nabi Muhammad ketika didalam kandungan, mendapat pejalanan Ruhaniah. Nabi Muhammad di susui oleh Halimatussa’diah, tahun ke-5 baru kembali ke Mekah, Ibunya meninggalkannya akhirnya Paman nabi Abi Thalib meninggal, pamannya punya banyak anak, nabi tidak mau merepotkan pamannya.
Para pengembala memperebutkan Nabi Muhmmad, masih bisa menyaingi pengembala yang lain. Akhirnya Nabi berdagang kemudian menikah dengan siti Khadijah.
Orang yang dilatih dan ditempa dalam spiritual intens. Bathinnya ditempa, ketika di gua hira Nabi Muhammad bertemu dengan jibril.
Jibril menyuruh untuk membaca, Nabi mengatakan tidak bisa membaca, tidak mungkin Jibril menyuruh hal yang sia-sia.
Al-kitab, bacalah hamparan ayat, buku dan mungkin diri kita.
Kata semantiq makna qoro’a pada waktu jarang digunakan di Jazirah Arab. Di Jazirah Arab belum pernah ada wahyu, karena yang ada syair, kitab dalam konteks kitab suci belum ada.
Nabi itu belum bisa membaca? Saya masih belum mengerti , masa... nabi buta huruf...
Makna ummi adalah saya penduduk lokal, tidak pernah membaca al-kitab, berkenaan dengan al-kitab.
Karena ulama sunni jika nabi tidak “buta huruf” maka orisinalitas Al-Qur’an akan di tanyakan??
Seperti kasus Isa AS yang dilahirkan dari Maryam yang perawan, jika ada hadits Nabi mencoret (karena implikasi nabi tidak bisa menulis, implikasinya sangat berat).
Iqra itu ada beberapa tingkatan:
  1. Hanya tulisan luar
  2. Melihat quran, dan bagaimana quran dapat di gunakan.
  3. Kita melihat quran, seakan2 melihat Nabi dan Allah.
Contoh : semua album poto, keterlibatan emosi pada membaca Al-Qur’an, hanya orang yang mempunyai bathin, filsuf yang dapat membaca isi dari Al-Qur’an
“tidak ada yang bisa menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang bersih ( bukan hanya fisik).
  1. Iqra warobbukal akrom. Quran bukan hanya sekedar mahluk, quran menfsirkan kita, bukan kita yang menafsirkan Al-Qur’an
“orang yang mampu mengerti Al-Qur’an “ahludikri” dan orang-orang yang suci.
Memandang Alloh segala sesuatu
Mengembalikan kepada Alloh segala sesuatu
Tak ada cara-cara lain selain ilmu Huduri, (teomorfis) kalau huduri harus menyatu
Ketika kita dilahirkan semua dalam keadaan suci,
UIN menggunakan metode MUSA
STFI SADRA menggunakan metode KHIDIR
Pengumpulan metodologi ( mazma)
  1. Husuli dan huduri
  2. Masriq dan magrib

Haqqulyaqin--- harus haqqul yakin, gunakan metode-metode 3,4 dalam ilmu Al-Qur’an dan tafsir

Jangan berhenti di s1, s2 kalau bisa sampai doktor.




























5
SERI SEMINAR NASIONAL
“SISTEM PENDIDIKAN QURAN”
PEMATERI:
Prof. Dr. Sayyed Mundzir Al-Hakim
(Murid imam Humaeni, Bagir Sadr, Hasan Amuli)


Apakah kita di Surga akan mempunyai penyakit jiwa? Dan apakah shalat itu tujuannya? Apakah hanya untuk bergerak saja, atau itu simbol untuk membersihkan diri dan jiwa agar bersih dan bisa masuk Surga?

Sebagaimana Allah menjelaskan beruntunglah kamu yang membersihkan diri dan jiwanya dan shalat dan kemudian menuju akhirat.
Tapi, ada yang menyebutkan tazakka adalah artinya zakat,
  1. Zakat fitrah
  2. Zakat yang lain
Sayangnya banyak orang-orang yang tertipu, banyak manusia yang tertipu dan memilih duniawi.
Ada cerita seorang anak yang mempunyai uang 100 dolar, ada permen. Maka anak lebih memilih permen dan meninggalkan 100 dolar, karena tidak berguna.
Setan menyeru dan menipu. Dunia ini sebagai ladang bagi kehidupan akhirat.
Imam Ali:
“Dunia ini bagaikan jembatan, sebagai lintasan tak ada yang mau tinggal disini selamanya”.
Ini hanya sebagai wasilah aja, seperti kuliah ini, bahwa akhirat itu tempat yang lebih baik dan lebih kekal.
Kenapa manusia tertipu dengan dunia ini?
Ada dua jawaban:
Izmali (ringkasan).
Alloh SWT : “Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi, tapi kehidupan akhirat itu lebih kekal”.
Contohnya anda kelas SD, anda tidak tahu tentang ilmu pengetahuan dan kuliah. Maka anda akan meninggalkan sekolah itu, kemudian disuruh makanan dan minuman, maka anda meninggalkan tawaran itu.
Maka begitulah Al-Qur’an mengumpamakan perbandingan akhirat dan dunia:
  1. Alloh memuliakan nilai akhirat
  2. Dunia tidak ada apa-apanya
Ketika manusia mengetahui pengetahuan ini, tentu manusia akan memilih kehidupan akhirat daripada kehidupam dunia.

Penafsiran tafsili
Problem mendasar , manusia memilih dunia daripada akhirat aadalah kebodohan:
  1. Apakah hanya dengan pengetahuan saja?
Pengetahuan saja tidak cukup untuk meninggalkan seseorang ke persolan yang lebih rinci, kami berlindung dari doa yang tidak di ijabahm ilmu yang tidak bermanfaat, banyak orang yang mempunyai ilmu pengetahuan ilmu seperti fisika, biologi. Hal-hal yang yang partikular, pengetahuan tentang dunia ini tidak seberapa. Mereka tahu dohir dunia , tapi tidak mengetahui segala sesuatu. Mereke membuktikan Tuhan dengan eksperimen, Tuhan dibuktikan dengan sesuatu yang terlihat.
  1. Kesedihan menuju kebahagiaan.
Kita akan menyadari sebagaimana diri kita , Tuhan kita . maka kita akan mengetahui diri kita dan dunia ini.
Beliau menceritakan murid di Jamiatul Mustofa masih tingkat master untuk menulis makalah diberi 200 dolar, setiap bulanan dapat 200 dolar, ada pimpinan majalah , disuruh memimpin majalah dengan bayaran 400 US Dollar, sebuah harga yang fantastis, tapi murid itu berkata : “tunggu saya akan bertanya kepada Guru saya”
Guru : boleh, ketika menjadi pimpinan majalah akan menerbitan tulisan orang.
Jika mencukupkan dengan roti dan secukupnya, kemudian menjadi master dia berhasil membereskan studinya.

Beliau mengutip Az-zumar :
Mereka mendapat petunjuk yang menggunakan akalnya (Ulul Albab), bukankah kita sadari para Nabi diberi sempurna akalnya baik dan tebaik, dunia mungkin akan memilih nilai ilmu.
Ilmu itu cahaya:
  1. Memberi cahaya dari kegelapan, menuju cahaya dan meninggalkan dari kegelapan.
Apakah sama antara orang yang mempunyai ilmu dan orang yang tidak mempunyai ilmu?









6
SERI SEMINAR NASIONAL
“JIWA MANUSIA DALAM AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Prof. Dr. Abdul Mujib, MA
(Guru Besar& Dekan UIN SHT JAKARTA ,PAKAR PSIKOLOGI)

Psikologi tercabut dari akarnya yaitu filsafat, psikologi lebih kepada hal yang materi , psikologi itu adalah:
  1. Qalb
  2. Ruh’
  3. Jiwa dalam Al-Qur’an ( jiwa dalam persefektif psikologi atau Islam).
Jiwa seseorang berhubungan dengan lingkungan maka ada ilmu psikologi.
Dalam peristiwa isra mi’raj disebutkan tentang cahaya, cahaya yang mati saja kecepatannya adalah 300.000 km/ detik. Apalagi jika cahaya yang hidup kecepatannya pasti sangat cepat.
Maka malaikat jibril sangat cepat.
Ruh sudah ada sejak lama.
Adzan itu seperti password untuk membentengi anak.


Jasad
Mengejar kenikmatan syahwati, memiliki energi jasmaniyah, eksistensi tergantung makanan, ada dalam dunia materi, bertahap/ berproses, memiliki bentuk, rupa, kadar dan dapat disifati.
Eksistensi ruh, temporer,dapat dibagi-bagi, terikat ruang dan waktu, hanya mampu yang konkrit yang abstrak tidak.
Ruh
Halus dan suci, ruhani, mengejar kenikmatan ruhani, arwah, tercipta secara langsung, tidak memiliki bentuk, rupa, motivasi kehidupan, abadi, tidak dapat dibagi, tidak teikat ruang dan waktu, konkrit dan abstrak.


Nafs
Antara baik-buruk, halus kasar, mengejar kenikmatan, ibadah dan makna yang bergizi, memiliki energi ruhaniah-jasmaniah, kenikmatan ruhaniah-syahwati, alam jasadi dan ruhani, terkadang bertahap/ tidak, antara berbentuk dan tidak. Temporer, hancur dan abadi, antara dapat dibagi dan tidak.


Yang membedakan manusia dengan hewan adalah amanah, karena hanya manusia yang disuruh untuk menjadi khalifah di bumi ini,


Alghazali mengatakan dengan teori dominasi,--- contoh : Gula dan racun, mana yang lebih banyak? Ini antara kebaikan dan keburukan.
Ibnu Miskawaih teori harmonisasi----  contoh : gula dan racun tergantung penggunannya.
Gula bisa jadi racun bagi penderita diabetes, dan racun bisa jadi obat jika disuruh dokter.
Syahwat : seperti hewan jinak, seks, hedonism, materialist
Ghadab : seperti hewan buas.
Hawa nafsu dikendalikan dengan nikah, marah dikendalikan,,
Qalbu : dzaqiyah, spiritualitas,
Aqal : istidlal, isme-isme
Nafsu : indrawi, bawah sadar.
Sperma vs ovum = jasad (embrio)
Unsur utama jasad :
 tanah, kering, empedu kuningm koleris (kuat)
 air,  basah , hitam, melankolis (galau)
udara , dingin, lendir, plegmatis (damai)
, api, panas, darah, sangunis ( semangat)
Koleris(kuat)---- jasad hidup ketika ada al-hayyah (daya hidup)



Jika hanya ada unsur materi saja maka : setan dari api manusia dari tanah... setan secara kasat mata akan lebih baik daripada manusia.
tidak ada yang tahu wali, kecuali wali,” ruh ada wali yang bisa keluar dari jasadnya (ngerogoh sukmo)
Thariqat dalam tasawuf. Ruh masuk dalam jasad orang , sehingga tahu apa yag dipikirkan.
Bapak Harun Nasution, orang yang sangat Mu’tzazilah ,, mengatakan “Ruh itu ibarat sebuah cahaya dan bisa keluar”
Ruh yang berkualitas dan menempel pada jasad yang suci, cahaya mati saja
kecepatannya 300.000.000 km/detik. Apalagi cahaya yang hidup.





7
SERI SEMINAR NASIONAL
“SENI DAN KEINDAHAN AL-QUR’AN”
PEMATERI :
Dr. Hj. Romlah Widayawi, M.Ag
(Wakil Rektor INSTITUE ILMU QURAN IIQ JAKARTA JAKARTA)


Sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Qur’an dan kami juga yang menjaganya.
Sungguh kami memberi kemudahan untuk mengenal dan menghafal Al-Qur’an, ilmu yang keluar dari Al-Qur’an sendiri, contohnya :
  1. ILMU RASM
  2. ILMU QIRO’AT
Qiro’at Al-Qur’an diturunkan dengan 7 huruf, masyarakat yang diturunkan kepada orang Arab,
Jibril menunjukan aku satu bacaan, aku terus meminta kepada Jibril, untuk membacakan kepada jibril 7 huruf itu.
Penjelasan Ulama “ untuk mempermudah” dengan demikian ajaran agama ini cepat meluas, maka nabi meminta jibril meminta 7 kali bacaan.
Qiroatusab’ah—qiroat yang di riwayatkan 7 Imam Mutawattir dan terpelihara. Talaqqi—penyampain langsung antara Guru dengan murid “ jika ada yang salah, langsung dibenarkan”.. ditulis imam syafii . IIQ mempelajari teori qoriat sampai 6 semester, Quran tapi belum 30 juz.
Ulumul quran itu tidak habis-habis.
Qiroat, Rasm,
  1. Sababunuzul (Untuk mengetahui sebab-sebab turunnya Al-Qur’an)
  2. Gharabil qur’an ( kata-kata yang sulit difahami)
  3. Nahwu
  4. Sorof
  5. Bayan
  6. Badi
  7. Mantiq.... itu semua untuk tafsir ( Al-Qur’an).
Seni yang melahirkan keindahan susunan Al-Qur’an yang indah dan padat assa’ah, al-anzal, hiaslah Al-Qur’an dengan suaramu , karena akan menambah indahnya Al-quran, belum ada kitab suci yang menceritakan tentang Dzulkarnaen.
Seni yang melahirkan keindahan, susunan Al-Qur’an yang indah dan padat.
-assa’ah
- al-azal

Contohnya : kisah dan makna yang ada dalam surat Al-Asr:
Demi waktu, memberi pesan yang sangat padat.
“jangan tinggalkan aku”, imam syafii “ aku sangat mendapatkan makna yang sangat banyak dalam surat Al-Asr.”
Kita harus memperhatikan betul, karena yang akan akan memberitakan tentang tentara gajah, “cerita yang sangat besar” dan dikenang sampai sekarang.
Muh. Abduh.
ÈûüÏnG9$#ur ÈbqçG÷¨9$#ur ÇÊÈ   ÍqèÛur tûüÏZÅ ÇËÈ   #x»ydur Ï$s#t7ø9$# ÂúüÏBF{$# ÇÌÈ   ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OÈqø)s? ÇÍÈ   ¢OèO çm»tR÷yu @xÿór& tû,Î#Ïÿ»y ÇÎÈ   wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# óOßgn=sù íô_r& çöxî 5bqãYøÿxE ÇÏÈ   $yJsù y7ç/Éjs3ã ß÷èt/ ÈûïÏe$!$$Î/ ÇÐÈ   }§øs9r& ª!$# È/s3ômr'Î/ tûüÉKÅ3»ptø:$# ÇÑÈ 
1. demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[1587],
2. dan demi bukit Sinai[1588],
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka Apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?

[1587] Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh, Yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.
[1588] Bukit Sinai Yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.


“Demi buah tin dan zaitun”, ada fase yang sangat luar biasa.. memberi kesan, ingin menyampaikan berita ingin memberitakan fase dalam kehidupan manusia.
Nabi Adam dan siti Hawa keluar dari Surga, karena tidak manta’ati Alloh AWT.
Ketika Adam mendapat teguran karena salah, pakaian ini apakah benar atau aib kellihatan?
Aurat terbuka dan mengambil daun dari Surga, daun pohon Tin.
-          POHON ZAITUN
fase kehidupan ke-2 , seluruh bumi di tenggelamkan oleh air.
Wahai bumi, keluarkanlah air dalam perut bumi, wahai langit keluarkanlah air dari langit. Kapal Nabi Nuh di Bukit Zuhdi----à Ararat
Nuh terdampar tidak dapat kehidupan sama sekali. Air tidak surut-surut.
Nabi Nuh lalu mengirim burung dan burung tidak kembali. Akhirnya datang dan mengambil seutas ranting. Itu artinya ada kehidupan baru, ranting pohon ZAITUN.


DZULQARNAEN
Belum ada kitab suci yang menceritakan sejarah, segi seni bacaan, ketika dilantunkan.
-          Lagu- lagu
Hiasi Al-Qur’an dengan suaramu, karena akan menambah indahnya Al-Qur’an.
Wahai sahabat bacakan Al-Qur’an. Al-Qur’an dikirim kepada Nabi, maka senang mendengar suara Al-Qur’an.
Surat An-Nisa:
Tujuan membaca Al-Quran, supaya kita bisa mentadaburi makna dalam Al-Qur’an.


Cara membaca/ ritme dalam pembacaan Al-Qur’an :
-          Tadwir
-          Tahqiq
-          Mujawaz ( dibaca pelan namun maknanya harus nyambung..)
Kalau kita mulai dengan
-waqof
-ibtida


Selama tidak menyalahi ilmu tajwiz,
Bahkan ada yang menyebutkan “ tidak dalam umatku, jika orang tidak menggunakan lagam”
Orang Arab suka membaca dengan menyanyikan lagu, Gantilah, dengan Al-Qur’an... dimasukkan dalam keseharian.
Zaman Nabi belum ada lagu-lagu Al-Qur’an.
Abad 2 Hijriah, bersentuhan dengan peradaban Farsi dan Romawi.
Kemudian lagu-lagu Farsi & Romawi akhirnya dipakai lagu itu dalam membaca AL-QUR’AN.
Jangan sampai membaca mujawaz (pelan) dengan mad arid busukun, jangan terlalu panjang..
Ubaidilllahhh.....
Cucunyaà Qori Istana
Sampai akhirnya terdengar di beberapa mesjid, haflah-haflah beberapa kemudian ada tangga lagu..
Maqomat Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan di Hijaz, cetak Di Istanbul ( Turki) , dibaca di Mesir..


Tangga lagu dalam qiroat sab’ah (7)
  1. Bayati
-bayati asli qoror
-bayati nawa
-bayati jawab
-bayati jawabul jawab.... (1) nadhomul quran yangs ring di pakai.

  1. Sobah
-sobah asri
-sobah maal azam

  1. HIJAZ
-          HIJAZ ASLI
-          HIJAZ KAR
-          HIJAZ KUR
-          HIJAZ KAR KUR
  1. NAHAWAN
( Untuk menyemangati laskar Muslim di jalan ALLOH. )
  1. ROS (untuk sedih, senang)
  2. SIKAH (SEDIH)
-          SIKAH TURKI
  1. ZIHAR
-ZIHAR KAH
“Tujuan membaca Al-Qur’an supaya kita mampu mentadaburi dan indahnya Al-Qur’an, tersentuh hati kita.”
“Ketika orang yang beriman, bertambah keimanannya dan bergetar hati kita. Dan merasuk kedalam diri kita (tersentuh).”



Pernah ada orang asing yang meneliti tentang lagu-lagu Al-Qur’an ini di Indonesia.




























8
“FITRAH”
PEMATERI : Prop. Dr. Seyyed Mofid Hosein Kouhsari
( DIREKTUR STFI SADRA & ALMUSTAFA IRAN)

Manusia memiliki fitrah untuk berbuat baik dan juga berbuat buruk,
Fitrah manusia :
  1. Cenderung kepada kebaikan
Karakter yang diperoleh manusia tanpa usaha, dilengkapi dengan fitrah manusia.
Manusia memiliki potensi berkarakter baik
Manusia memiliki keinginan karakter yang unik dibandingkan dengan binatang, manusia memiliki akal yang membuatnya berkembang, dibandingkan dengan binatang tak mampu menjadi yang lain.
Manusia mampu melampaui batas dirinya, bergerak tanpa batas.
  • Manusia memiliki kecenderungan beragama
  • Kecenderungan mencintai ilmu
  • Semua manusia mempunyai potensi mencintai ilmu
  • Didalam fitrah ada dua hal:
  • Sumber-sumber fitrah dan bergerak tanpa batas
  • Pendidikan berbasis fitrah,
  • Fitrah bisa dijadikanbasis ilmu-ilmu agama dalam diri manusia sudah ada kecenderungan beragama
  • Segala aspek kehidupan harus berbasis fitrah
  • Lingkungan dan tempat tidak mengubah essensi manusia
  • Manusia berpotensi untuk berbuat tanpa batas yakni dengan menyempurnakan akhlaknya sehingga mampu menyifati asma-asma Tuhan, karena pada dasarnya Tauhdi ada tiga : tauhid dzati, syifati, asma.
  • Manusia memiliki kapasitas untuk menyerap asma ilahi, sifatnya kecuali Dzatnya.










9
SEMINAR NASIONAL
MEMBUKTIKAN OTENTISITAS ALQUR’AN
PEMATERI : Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen
(PENGARANG BUKU ALQUR’AN SUNNI DAN SYIAH SAMA)


JAKARTA (SPS). Acara Seminar Nasional dengan tema “ Membuktikan Otentisitas  Al-Qur’an”   berlangsung di Auditorium Al- Musthafa STFI SADRA  Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jum’at  (19/12). Acara ini diadakan untuk menambah wawasan mahasiswa akan al-Qur’an.  Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen bertindak sebagai  pemateri dalam Seminar Nasional ini, beliau menyampaikan materinya dengan singkat hingga menimbulkan antusiasme yang tinggi para mahasiswa untuk bertanya.
Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen mengatakan “ al-qur’an dari sejak turunnya sampai hari kiamat, satu titik pun tidak mengalami perubahan, ini membuktikan otentisitas al-Qur’an”  beliau membahas tentang bagaimana kita sebagai muslim menghadapi serangan dari paraorientalist yang mengkaji dan menjatuhkan al-Qur’an.  Beliau  membahas  otentisitas  al-Qur’an lebih kepada aspek bahasanya. Terkait penelitian orientalis pada tahun 1970 yang mengungkapkan bahasa al-qur’an 70 % berasal dari bahasa Suryani, sisanya berasal dari bahasa Persia, Romawi, Etophia, Habasyah.
Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen menuturkan, para ulama mutakaddimin telah lebih dulu melawan pendapat –pendapat seperti itu, yaitu dengan pendapat bahwa bahasa-bahasa asing yanag terdapat dalam al-Qur’an sudah mengalami arabisasi sebelum turunnya al-Qur’an.(Iqball/ SPS). Ed: 3L             









10
KEADILAN SOSIAL DALAM ALQUR’AN
PEMATERI : UMAR SAHAB
(KETUA PRODI ALQUR’AN DAN TAFSIR STFI SADRA JAKARTA)

Ketika manusia mengetahui pengetahuan ini, tentu manusia akan memilih kehidupan akhirat daripada kehidupam dunia.

Penafsiran tafsili
Problem mendasar , manusia memilih dunia daripada akhirat aadalah kebodohan:
  1. Apakah hanya dengan pengetahuan saja?
Pengetahuan saja tidak cukup untuk meninggalkan seseorang ke persolan yang lebih rinci, kami berlindung dari doa yang tidak di ijabahm ilmu yang tidak bermanfaat, banyak orang yang mempunyai ilmu pengetahuan ilmu seperti fisika, biologi. Hal-hal yang yang partikular, pengetahuan tentang dunia ini tidak seberapa. Mereka tahu dohir dunia , tapi tidak mengetahui segala sesuatu. Mereke membuktikan Tuhan dengan eksperimen, Tuhan dibuktikan dengan sesuatu yang terlihat.
  1. Kesedihan menuju kebahagiaan.
Kita akan menyadari sebagaimana diri kita , Tuhan kita . maka kita akan mengetahui diri kita dan dunia ini.
Beliau menceritakan murid di Jamiatul Mustofa masih tingkat master untuk menulis makalah diberi 200 dolar, setiap bulanan dapat 200 dolar, ada pimpinan majalah , disuruh memimpin majalah dengan bayaran 400 US Dollar, sebuah harga yang fantastis, tapi murid itu berkata : “tunggu saya akan bertanya kepada Guru saya”
Guru : boleh, ketika menjadi pimpinan majalah akan menerbitan tulisan orang.
Jika mencukupkan dengan roti dan secukupnya, kemudian menjadi master dia berhasil membereskan studinya.

                                  







Wanita dalam al-Qur’an
Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haedari
11

Dalam Seri Seminar Nasional dengan tema: “Wanita dalam al-Qur’an”, Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haidari menyampaikan bebrapa point penting terkait dengan wanita dalam al-Qur’an diantaranya: wanita dan laki-laki mempunyai derajat yang sama dalam hal siapa yang paling bertakwa dan tidak.
Secara umum, resume Seri Seminar Nasional telah bisa memberikan pengetahuan baru tentang berbagai topik yang ada di dalam Al-Qur’an. Agar lebih bisa memberikan deskripsi yang lebih mendalam, saya merekomendasikan.....



(PADA SEMINAR INI SAYA MENDAPAT BUKU ALQURAN DAN SEKULARISME KARENA BERTANYA)



























ANALISIS



Tidak ada keraguan dalam al-quran, ini sepertinya menjelaskan tentang tingkatan jadi, setiap orang yang mempunyai pengetahuan maka akan mendapatkan makna dan sesuatu yang berbeda.

2.
Mengenal manusia persepektif manusia mencari makna hidup.
Makrifat nafs ini ummul dan sangat penting ada yang menyebutkan makrifatunas awal dari pengetahuan kepada Tuhan.
Mengenal kebutuhan primer manusia
Mengenal kewajiban dan tanggung jawab sosial manusia
Rasionalitas sistem sosial dan etika
3.
Kebaikan di akhirat:
  1. Surga
  2. Kebaikan-kebaikan lainnya.

-          Semua yang ada di dunia ini adalah taqdir,
-          Mengetahui orang yang bersyukur dan bersabar
(proses hatinya, jika hatinya bagus kesenangan dan kesengsaraan maka hasilnya akan bagus)
-          Kebahagiaan dan kesengsaraan di dunia adalah miniatur dari akhirat
-          Orang yang mendapat kebahagiaan bukan berati dipuji Alloh
-          Orang yang mendapat kesengsaraan bukan berarti dilaknat Alloh
-          Iman dan taqwa, Alloh dan alam akan ikut bahagia.
4.
Nabi Muhammad ketika didalam kandungan, mendapat pejalanan Ruhaniah. Nabi Muhammad di susui oleh Halimatussa’diah, tahun ke-5 baru kembali ke Mekah, Ibunya meninggalkannya akhirnya Paman nabi Abi Thalib meninggal, pamannya punya banyak anak, nabi tidak mau merepotkan pamannya.
Para pengembala memperebutkan Nabi Muhmmad, masih bisa menyaingi pengembala yang lain. Akhirnya Nabi berdagang kemudian menikah dengan siti Khadijah.
Orang yang dilatih dan ditempa dalam spiritual intens. Bathinnya ditempa, ketika di gua hira Nabi Muhammad bertemu dengan jibril.
5.
Sistem dalam Al-Qur’an , mendidik akal manusia untuk sampai kepada ilmu ini, apakah hati mereka akan terkunci. Bahwa akal mereka terkunci, mengembangkan akalnya, dosa-dosa akan menghalangi akal kita, zina, mabuk, akan merusak akal manusia.
Dan akan menunggu manusia menuju kesempurnaan. Nafsu akan memimpin akal jika nafsu terlalu dituruti keinginannya.
6.

Jika hanya ada unsur materi saja maka : setan dari api manusia dari tanah... setan secara kasat mata akan lebih baik daripada manusia.
tidak ada yang tahu wali, kecuali wali,” ruh ada wali yang bisa keluar dari jasadnya (ngerogoh sukmo)
Thariqat dalam tasawuf. Ruh masuk dalam jasad orang , sehingga tahu apa yag dipikirkan.
Bapak Harun Nasution, orang yang sangat Mu’tzazilah ,, mengatakan “Ruh itu ibarat sebuah cahaya dan bisa keluar”
Ruh yang berkualitas dan menempel pada jasad yang suci, cahaya mati saja
kecepatannya 300.000.000 km/detik. Apalagi cahaya yang hidup.
7.
Tangga lagu dalam qiroat sab’ah (7)
  1. Bayati
-bayati asli qoror
-bayati nawa
-bayati jawab
-bayati jawabul jawab.... (1) nadhomul quran yangs ring di pakai.

  1. Sobah
-sobah asri
-sobah maal azam

  1. HIJAZ
-          HIJAZ ASLI
-          HIJAZ KAR
-          HIJAZ KUR
-          HIJAZ KAR KUR
  1. NAHAWAN
( Untuk menyemangati laskar Muslim di jalan ALLOH. )
  1. ROS (untuk sedih, senang)
  2. SIKAH (SEDIH)
-          SIKAH TURKI
  1. ZIHAR
-ZIHAR KAH
“Tujuan membaca Al-Qur’an supaya kita mampu mentadaburi dan indahnya Al-Qur’an, tersentuh hati kita.”
“Ketika orang yang beriman, bertambah keimanannya dan bergetar hati kita. Dan merasuk kedalam diri kita (tersentuh).”



Pernah ada orang asing yang meneliti tentang lagu-lagu Al-Qur’an ini di Indonesia.
8.
Manusia mampu melampaui batas dirinya, bergerak tanpa batas.
  • Manusia memiliki kecenderungan beragama
  • Kecenderungan mencintai ilmu
  • Semua manusia mempunyai potensi mencintai ilmu
  • Didalam fitrah ada dua hal:
  • Sumber-sumber fitrah dan bergerak tanpa batas
  • Pendidikan berbasis fitrah,
  • Fitrah bisa dijadikanbasis ilmu-ilmu agama dalam diri manusia sudah ada kecenderungan beragama
  • Segala aspek kehidupan harus berbasis fitrah
  • Lingkungan dan tempat tidak mengubah essensi manusia
  • Manusia berpotensi untuk berbuat tanpa batas yakni dengan menyempurnakan akhlaknya sehingga mampu menyifati asma-asma Tuhan, karena pada dasarnya Tauhdi ada tiga : tauhid dzati, syifati, asma.
Manusia memiliki kapasitas untuk menyerap asma ilahi, sifatnya kecuali Dzatnya

9.
Prof. Dr.KH. Abdul  Muhaimin Zen mengatakan “ al-qur’an dari sejak turunnya sampai hari kiamat, satu titik pun tidak mengalami perubahan, ini membuktikan otentisitas al-Qur’an”  beliau membahas tentang bagaimana kita sebagai muslim menghadapi serangan dari paraorientalist yang mengkaji dan menjatuhkan al-Qur’an.  Beliau  membahas  otentisitas  al-Qur’an lebih kepada aspek bahasanya. Terkait penelitian orientalis pada tahun 1970 yang mengungkapkan bahasa al-qur’an 70 % berasal dari bahasa Suryani, sisanya berasal dari bahasa Persia, Romawi, Etophia, Habasyah.
10.
Keadilan Sosial dalam Islam itu harus menyangkut keadilan sosial dalam hal ekonomi dan spiritual, jika keduanya dapat didapatkan maka masyarakat telah mendapatkan keadilan sosial, karena selain keadilan sosial ekonomi masyarakat juga harus di edukasi dengan pengetahuan agama dan spiritual.

11.

Dalam Seri Seminar Nasional dengan tema: “Wanita dalam al-Qur’an”, Prof. Dr. Sayyed Abdul Kareem Haidari menyampaikan bebrapa point penting terkait dengan wanita dalam al-Qur’an diantaranya: wanita dan laki-laki mempunyai derajat yang sama dalam hal siapa yang paling bertakwa dan tidak.












BAB III
PENUTUP

  1. A.        Kesimpulan
Semoga Review Seminar Nasional ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
  1. B.        Saran
Manusia selaku hayawanu al natiq, makhluk yang berakal, khususnya umat Islam, hendaknya bisa lebih bertoleransi lagi dalam kehidupan beragama. Kita satu sama lain boleh memiliki pandangan atau penafsiran yang berbeda tentang suatu kajian ataupun ranah dalam kehidupan beragama. Namun, perbedaan tersebut, jangan sampai dijadikan sebagai sumber perselisihan, tapi jadikanlah sebagai penyatu satu sama lainnya.
Untuk para pemikir atau cendekiawan, khususnya cendekiawan muslim, pembahasan mengenai Alqur’an dan berbagai dimensi, bisa dijadikan sebagai salah satu kajian diskusi serta objek penelitian, karena dengan mengkaji hal tersebut bisa meningkatkan wawasan pengetahuan kita selaku cendekiawan.












DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Al-Syahrastani, Muhammad Ibn ‘Abd Al-Karim Ahmad. Al-Milal Wa Al-Nihal: Aliran-Aliran Teologi dalam Islam. Terjemahan Syuaidi Asy’ari. Bandung: Penerbit Mizan, 2004.

Black, Anthony. Peradaban Politik Islam. Serambi

Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Drajat, Amroeni. Suhrawardi:kritik falsafah paripatetik, Yogyakarta: PT LKis Pelangi Aksara. 2005.

Kartanegara, Mulyadi. Gerbang Kearifan, Jakarta: Lenteng Hati, 2006.

M, Afrizal. Ibn Rusyd: Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Mujieb, M. Abdullah, dkk. Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali. Jakarta: Penerbit Hikmah, 2009.

Nasr, Seyyed Hossein. Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam, Gowok Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.

Nasution Hasyimsyah. Filsafat Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.

Nasution, Harun. Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa, dan Perbandingan. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986.

Wahyudin, dkk. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Grasindo, 2009.

Zahrah, Muhammad Abu. Aliran Politik dan Aqidah. Al-Izzah

Zar, Sirajudin. Filsafat Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

www.Google.com





TERIMAKASIH SAYA UCAPKAN KARENA SAYA MENDAPAT RESUME  TERBAIK PADA BULAN DESEMBER DAN MENDAPAT BUKU “ETIKA DALAM ISLAM” TOKOH SUFI ABAD KE-17
PADA RESUME SEMINAR NASIONAL STFI SADRA JAKART
 
;