Thursday 9 April 2015 0 komentar

UTS

UTS FILSAFAT BARAT
M IQBAL M
13.2.1.211.004
STFI SADRA JAKARTA


2. prinsip rasionalisme modern? Rasionalisme bertentangan dengan Agama?
·         Rasionalisme modern Rene Descartes percaya dengan adanya inner idea , atau ide-ide bawaan yang dibawa manusia ketika mereka masih bayi yaitu : akal, kebaikan, mana yang baik dan buruk, atau dalam Islam nama lain adalah fitrah
·         Antroposentris, menolak agama
·         Rasionalisme memakai akal untuk sampai kepada Tuhan, dan memakai penalaran untuk sampai kepada realitas yang nyata dan sampai pada Tuhan.
·         Memakai silogisme, premis mayor-minor, sebab-akibat, untuk pendekatan kepada Tuhan.
·         Akal itu di ciptakan Tuhan, dan akal yang bersih kita dijaga Tuhan dari kesalahan.
Dan saya pikir, Rasionalisme itu tidak bertentangan dengan Agama, justru rasionalisme ingin membuktikan adanya Tuhan dan membuktikan kebenaran agam dengan akal (rasio murni) tapi banyak kesalahan penafisran yang jusru menjauhkan manusia dari Tuhan dan agama, juga keimanan. Memang semangat pada zaman itu untuk melepaskan dogmatis Kristen dan agama.

3. Prinsip-prinsip Empirisme. Dan apa hubungan empirisme dan skeptisisme?

·         Empirisme modern, menekankan kepada pengalaman indera
·         Awal mula Francis Bacon
·         Segala sesuatu harus dapat di indera dengan mata, jika tidak keluar dari empirisme
·         Pengalaman adalah segalanya
·         Menyanggah  silogisme, rasio, premis mayor-minor, sebab-akibat menurut Empirisme belum cukup untuk kebenaran, harus dengan penyaksian langsung dengan mata dan pengalaman.
·         Bahwa pengetahuan terdahulu Rene Descartes itu telah dihancukran.
·         Tidak terlalu membahasa metafisika, agama dan Tuhan. Karna besifat tidak dapat di indera.
·         Belum disebut benar jika tidak bisa dilihat mata dan ada pengalaman dan bukti konkrit, materi.
·         Etika itu ketika melihat perilaku manusia.
Hubungan empirisme dengan skeptisisme (ragu), karna pengalaman itu bersifat berubah-ubah maka keimanan pun berubah-ubah dan meragukan segala sesuatu. Apa yang dilihat oleh mata sekarang, belum tentu untuk besoknya juga akan sama seperti itu. Maka empirisme itu bersifat berubah, dan meragukan adanya Tuhan, mukjizat, malaikat, Tuhan karna tidak dapat dibuktikan dengan mata dan pengalaman.


5. Kritik atas pandangan David Humme.
Humme mungkin membantah salah satu keimanan agama yaitu tentang : Tuhan, mukjizat, malaikat itu hanya bisa melalui pendekatan rasional dan akal saja. Tuhan( yang tidak terlihat) maka pendekatannya dengan akal juga( yang tidak terlihat ), Namun yang tidak terlihat dengan mata indera belum tentu tidak ada. Pendapat tentang empirisme ekstrim ini sangat membahayakan bagi umat Islam, apakah segala sesuatu harus dilihat dengan mata?? Dan jika tidak terlihat dengan mata itu tidak ada? Mungkin Tuhan memang tidak bisa dengan pendekatan empiris, pengalaman indera.
Hanya bisa dengan akal, burhan, argumentasi gradasi wujud, spiritual, pengalaman bathin, tasawuf, irfan. Yang ingin saya kritisi adalah yang tidak terlihat oleh Indera (mata) belum tentu tidak ada. Atau mungkin justru yang tidak terlihat oleh mata ini yang benar-benar yang ada dan mono-realisme. Satu dan yang paling benar-benar ada (eksistensi) dan lebih wujud daripada kita (manusia dan materi).

6. Apakah Rennaisance terjadi di Islam?
Saya pikir sedang, salahsatunya sedang dilakukan negara Iran, dan mengembangkan sayapnya ke Indonesia ke STFI SADRA Jakarta, dengan semangat para filsuf Muslim dan membangun peradaban dan rennaisance Islam. Iran ingin kembali membangun Islam menjadi raja dunia, walau menurut saya ada kepentingan politik dibalik itu semua yaitu Iran ingin dibantu, karna Iran merupakan negara yang sudah lama di boykot oleh Eropa dan Amerika, Iran sebenarnya ingin merangkul Indonesia yang sama-sama mayoritas Muslim, namun kendala dari Iran sendiri bahwa Indonesia merupakan negara Sunni bukan Syiah, karna berbeda ideologi dan Wahabi juga yang menjadi musuh bubuyutan Iran, sangat susah untuk merangkul Indonesia dan sama-sama melawan ARAB, karna orang Indonesia itu tidak mau berurusan dan punya masalah dengan negara manapun, baik Amerika, Arab, atau Israel. Indonesia merupakan negara yang masih berkembang dan belum maju.
Tak ada salahnya jika Iran meminta Indonesia untuk membantu Iran dan membangun peradaban Islam, tapi menurut saya sangat susah.
Kita lihat bagaimana sepak terjang Iran untuk membangun peradaban Islam, saya sendiri mencoba untuk membangun peradaban Indonesia sendiri, dengan cara damai tentunya, bukan ekstrim seperti  ISIS. Saya pikir ukhuwah Islamiyyah harus lebih di utamakan, peduli itu. Niat atau tidak ISLAM mengambil alih peradaban dunia, atau syukur dan merasa cukup saja dengan yang ada sekarang ini.








1.ESSAI TENTANG FILSAFAT, AGAMA DAN SAINS 2 BUKU REFERENSI :

Lavine TZ. 2003. David Hume, Yogyakarta: Jendela.
Russel Bertrand. Sejarah Filsafat Barat (perpustakaan Sadra tanpa Penerbit).
Hardiman. F Budi, 2004, Filsafat Modern (dari Machiavelli sampai Nietzsche), Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

FILSAFAT, AGAMA DAN SAINS

Berbicara tentang filsafat, agama dan sains tidak akan ada habisnya, karena pembahasan ini selalu hangat untuk diperbincangkan baik pada zaman dahulu maupun sekarang. Karna temanya yang selalu up to date dan tak lekang di makan zaman.
Filsafat, agama dan Sains dalam hubungannya dengan Buku yang saya baca, kebetulan buku yang saya baca berhubungan dengan  empirisme atau pengalaman dan David Humme, Semangat dari kaum empirisme adalah ingin menyempurnakan apa itu kebenaran. Sebelumnya saya ingin mengutip apa kata Muhammad Iqbal Al-Pakistani seorang filsuf dari Pakistan, beliau mengatakan “baik agama maupun sains sebenarnya mencoba untuk membuktikan apa itu kebenaran, dengan metode yang berbeda. Baik agama maupun sains keduanya beranggapan dengan metode yang benar. (read: sains ; empirisme +rasional, agama (rasional+intuisi+spiritual+keimanan).”
Ontologi
 (Humme hanya percaya bahwa yang ada itu yang bisa dilihat oleh mata; wujud, eksistensi, materi, hal yang penting)
Kita kembali, niat David Humme sebenarnya baik, ingin menyempurnakan teori yang sebelumnya, bahwa kebenaran itu hanya bisa dengan pendekatan rasional saja (Rene Descatres) padahal tidaklah demikian, David Humme datang dengan pandangan empirisme nya, walau dikatakan empirisme yang radikal dan ekstrim bahwa segala sesuatu harus bisa dilihat oleh mata, mukjizat, Tuhan, malaikat sebagai salah satu dari konsep agama itu menurut David Humme susah untuk dijelaskan dan di buktikan secara mata inderawi.
David Humme hanya percaya dengan apa yang bisa dilihat dan diukur, kebaikannya untuk menyempurnakan metode sains malah menjadikan dia menjadi seorang skeptis (ragu) .
Teori Humme tentang bola penghancur, teori Rene Descartes bahwa ada sesuatu yang tidak bisa dinalar oleh akal (rasio) manusia yaitu harus dengan pengalaman, salah satu dalilnya yaitu :
 Kita tidak bisa tahu apakah besok matahari akan terbit atau tidak, baik dengan seba-b-akibat, premis mayor-minor pun seberapa hebatnya kita melakukan premis mayor-minor dan sebab-akibat. Kesimpulannya, tetap saja kita harus melihat langsung keesokan harinya apakah matahari akan terbit atau tidak.??? Harus dengan mata, pengalaman diri sendiri.
Memang benar juga, tidak semua ilmu pengetahuan bisa diselesaikan dengan matematika, koherensi, korespondensi, logika, silogisme (premis mayor-minor filsafat) tapi ada hal-hal yang harus kita lihat sendiri (empiris).
Epistimologi
 (Akibat dari Ontologinya, Humme menganggap metode untuk tahu realita itu dengan mata dan empirisme , pengalaman , perhitungan, pengukuran).
Ini berdampak pada kepercayaan Humme akan agama, dan sains karena ontologi .
Tentang agama Humme tidak percaya dengan hukum sebab-akibat (mukjizat), tidak percaya malaikat, setan, surga, Tuhan dan neraka. Karna dianggap tidak bisa dilihat oleh mata kepala sendiri.
Tentang Sains, Humme tidak percaya dengan metode matematika, logika dan silogisme saja. Tapi harus dengan empirisme. Nantinya akan disempurnakan oleh Immanuel Kant yang menggabungkan antara David Humme dan Rene Descartes (empirisme+rasional) yang menjadi metodologi ilmu sains modern saat ini.





AKSIOLOGI
(Akibat dari Ontologi, epistimologi  Humme tentang pengalaman, empirisme ekstrim. Maka pengaplikasian Humme tentang etika, estetika).
·         Membuat Humme menjadi seorang skeptis (meragukan ) adanya Tuhan, neraka, surga, mukjizat, malaikat dan hal-hal yang metafisik.
·         Bahwa nafsu itu mengendalikan akal, Humme tidak percaya dan tidak mengedepankan akal, tapi mengedepankan panca indera mata dan nafsu. Sehingga kebaikan dan keburukan menurut Humme karna pengalaman dan nafsu manusia saja.
·         Kaum empirisme menganggap orang baik dan buruk karena apa yang mereka lihat, dengar dan dimana mereka tinggal.
·         Kebenaran itu adalah yang dapat di indera (empiris) sesuai pengalaman, belum penyempurnaan Immanuel Kant (empirisme+rasional) yang jadi metode sains sekarang.
·         Etika perilaku kebaikan dapat dilihat dari apa yang diperbuat seseorang.
·         Estetika tentang apa yang terlihat oleh mata.



0 komentar

empirisme

FILSAFAT, AGAMA DAN SAINS (EMPIRISME HUMME).

Berbicara tentang filsafat, agama dan sains tidak akan ada habisnya, karena pembahasan ini selalu hangat untuk diperbincangkan baik pada zaman dahulu maupun sekarang. Karna temanya yang selalu up to date dan tak lekang di makan zaman.
Filsafat, agama dan Sains dalam hubungannya dengan Buku yang saya baca, kebetulan buku yang saya baca berhubungan denga  empirisme atau pengalaman dan David Humme, Semangat dari kaum empirisme adalah ingin menyempurnakan apa itu kebenaran. Sebelumnya saya ingin mengutip apa kata Muhammad Iqbal Al-Pakistani seorang filsuf dari Pakistan, beliau mengatakan “baik agama maupun sains sebenarnya mencoba untuk membuktikan apa itu kebenaran, dengan metode yang berbeda. Baik agama maupun sains keduanya beranggapan dengan metode yang benar. (read: sains ; empirisme +rasional, agama (rasional+intuisi+spiritual+keimanan).
Ontologi
 (Humme hanya percaya bahwa yang ada itu yang bisa dilihat oleh mata; wujud, eksistensi, materi, hal yang penting)
Kita kembali, niat David Humme sebenarnya baik, ingin menyempurnakan teori yang sebelumnya, bahwa kebenaran itu hanya bisa dengan pendekatan rasional saja (Rene Descatres) padahal tidaklah demikian, David Humme datang dengan pandangan empirisme nya, walau dikatakan empirisme yang radikal dan ekstrim bahwa segala sesuatu harus bisa dilihat oleh mata, mukjizat, Tuhan, malaikat sebagai salah satu dari konsep agama itu menurut David Humme susah untuk dijelaskan dan di buktikan secara mata inderawi.
David Humme hanya percaya dengan apa yang bisa dilihat dan diukur, kebaikannya untuk menyempurnakan metode sains malah menjadikan dia menjadi seorang skeptis (ragu) .
Teori Humme tentang bola penghancur, teori Rene Descartes bahwa ada sesuatu yang tidak bisa dinalar oleh akal (rasio) manusia yaitu harus dengan pengalaman, salah satu dalilnya yaitu :
 Kita tidak bisa tahu apakah besok matahari akan terbit atau tidak, baik dengan seba-b-akibat, premis mayor-minor pun seberapa hebatnya kita melakukan premis mayor-minor dan sebab-akibat. Kesimpulannya, tetap saja kita harus melihat langsung keesokan harinya apakah matahari akan terbita atau tidak.??? Harus dengan mata, pengalaman diri sendiri.
Memang benar juga, tidak semua ilmu pengetahuan bisa diselesaikan dengan matematika, koherensi, korespondensi, logika, silogisme (premis mayor-minor filsafat) tapi ada hal-hal yang harus kita lihat sendiri (empiris).
Epistimologi
 (Akibat dari Ontologinya, Humme menganggap metode untuk tahu realita itu dengan mata dan empirisme , pengalaman , perhitungan, pengukuran).
Ini berdampak pada kepercayaan Humme akan agama, dan sains karena ontologi .
Tentang agama Humme tidak percaya dengan hukum sebab-akibat (mukjizat), tidak percaya malaikat, setan, surga, Tuhan dan neraka. Karna dianggap tidak bisa dilihat oleh mata kepala sendiri.
Tentang Sains, Humme tidak percaya dengan metode matematika, logika dan silogisme saja. Tapi harus dengan empirisme. Nantinya akan disempurnakan oleh Immanuel Kant yang menggabungkan antara David Humme dan Rene Descartes (empirisme+rasional) yang menjadi metodologi ilmu sains modern saat ini.

AKSIOLOGI
(Akibat dari Ontologi, epistimologi dari Humme tentang pengalaman, pengaplikasian Humme./ etika, estetika).
·         Membuat Humme menjadi seorang skeptis (meragukan ) adanya Tuhan, neraka, surga, mukjizat, malaikat dan hal-hal yang metafisik.
·         Bahwa nafsu itu mengendalikan akal, Humme tidak percaya dan tidak mengedepankan akal, tapi mengedepankan panca indera mata dan nafsu. Sehingga kebaikan dan keburukan menurut Humme karna pengalaman dan nafsu manusia saja.
·         Kaum empirisme menganggap orang baik dan buruk karena apa yang mereka lihat, dengar dan dimana mereka tinggal.

·         Kebenaran itu adalah yang dapat di indera (empiris) sesuai pengalaman, belum penyempurnaan Immanuel Kant (empirisme+rasional) yang jadi metode sains sekarang.
0 komentar

FILSAFAT TIMUR

ARTIKEL FILSAFAT TIMUR
M IQBAL M
FILSAFAT ISLAM
13.2.1.211.004


ONTOLOGI
(APA HAKIKAT/ WUJUD YANG NYATA MENURUT HINDU DAN BUDHA ITU?
APA ITU HINDU DAN BUDHA ITU??)
Om Swastyastu
Hindu dan Budha melihat materi, sesuatu yang dilihat oleh mata ini adalah suatu hal yang maya, fatamorgana, bukan sebenar-benarnya yang asli dan realita.
Hindu dan Budha dalam melihat ontologi atau hakikat lebih kepada hal yang mistik dan spiritual, Hindu percaya dengan adanya Tuhan atau sang widi, sedangkan Budha sendiri percaya untuk sampai kepada kebahagiaan sejati kita harus melepaskan dari kesenangan duniawi dan maya, hal-hal yang membuat manusia tidak sampai kepada kebahagiaan sejati / arwana
Keesaan Tuhan serta WujudNya
                Tidaklah mudah untuk memberikan penjelasan tentang Tuhan karena keterbatasan akal manusia, hal itu menunjukkan begitu kecilnya manusia dihadapanNya. Meski begitu manusia tetaplah membaktikan dirinya dihadapanNya sebagamana tertuang dalam sabda suci Rg veda X.129.6 yaitu:
                  
“Sesungguhnya siapakah yang mengenalaNya. Siapa pula yang dapatmengatakan kapan penciptaan itu. Dana kapan pula diciptakan alam semesta ini, diciptakan dewa-dewa. Siapakah yang mengetahui kapan kejadian itu?”

                  Sabda suci yang serupa juga terungkap dalam Bhagavadgita X.2 yang artinya:
“Baik para dewa maupun resi agung tidak mengenal asal mulaKu. Sebab dalam segala hal, Aku adalah sumber para dewa dan resi agung” (Wayan dalam Aminah .Eds,  2005: 93-94).

Theologi dalam terminologi agama Hindu disebut Brahma Vidya yaitu pengetahuan tentang Brahma (Tuhan). Kesadaran para resi dan tokoh agama Hindu akan keterbatasan bahasa definisi Tuhan, menimbulkan adagium atau term yang menyatakan bahwa Tuhan itu Neti, Neti, Neti (bukan ini, bukan ini, bukan ini). Karena dalam Brahmasutra dinyatakan bahwa Tuhan itu, “Tad avyaktam, aha hi” (sesungguhnya Tuhan tidak terkatakan) (Wayan dalam Aminah .Eds,  2005: 96).
Dalam keyakinan agama Hindu, Brahman atau Tuhan hanyalah satu, esa, tidakj ada duanya, namun karena kebesaran dan kemuliaanNya, para resi dan orang-orang yang bijak menyebutnya dengan beragam nama.
Kitab Veda juga membicarakan wujud Brahman. Di dalamnya menjelaskan bahwa Brahman sebenarnya adalah energi, cahaya, sinar yang sangat cemerlang dan sulit sekali diketahui wujudnya. Dengan kata lain Abstrak, Kekal, Abadi, atau dalam terminologi Hindu disebut Nirguna atau Nirkara Brahman (Impersonal God) artinya Tuhan tidak berpribadi dan Transenden.
Meski Brahman tidak terjangkau pemikiran manusia atau tidak berwujud, namun jikalau Brahman menghendaki dirinya terlihat dan terwujud, hal itu sangat mudah dilakukan. Brahman yang berwujud disebut Saguna atau Sakara Brahman (personal God), Tuhan yang berpribadi atau immanent.
Kedua konsep Tuhan yang impersonal dan personal tersebut di atas dapatlah ditemukan dalam mantra Bhagavadgita IV.6,7,8 dan Bhagavadgita XII,1 dan 3 dengan sebutan sebagai berikut (Wayan dalam Aminah .Eds,  2005: 100):
1.   Paranaamam; Tuhan Maha Tinggi dan Abstrak, Kekal Abadi tidak berpribadi impersonal, nirkara (tak berwujud), nirguna (tanpa sifat guna) dan Brahman.
Tuhan atau Brahman dalam bentuk yang abstrak tersebut di Bali disebut Sang Hyang Suung, Sang Hyang Embang, Sang Hyang Sunya. Karena tidak berbentuk, sulit dibayangkan dan dipikirkan (acintya, Bali).
2.   Vyuhanaama; Tuhan berbaring pada ular di lautan susu. Gambaran Tuhan seperti ini hanya bisa dilihat oleh para dewa. Di Bali penjelasan seperti itu disebut Hana Tan Hana (Ada tidak Ada), artinya Tuhan itu diyakini ada, namun tidak bisa dilihat.
3.   Vibhawanaama; Tuhan dalam bentuk ini disebut Avatara (turun menyebrang). Tuhan. Ia juga biasa disebut Saguna atau Sakara Brahman (personal god). Visualisasinyapun dapat:
    1. Tumbuhan/binatang (Unanthropomorphes): tumbuhan Soma, Ikan, Kura-kura, Babi Hutan, Garuda.
    2. Setengah Manusia-binatang (semi-antropomorphes): Hayagrva yaitu manusia berkepala kuda , Natrasimha yaitu manusia berkepala singa.
    3. Bentuk manusia dengan segala kelebihannya (anthro-pomorphes) seperti Vamana, Sri Raama, Kresna, Bhagawan Sri Sathya Narayana.
4.   Antaraatmanama; Tuhan meresapi segalanya dalam bentuk atma atau zat ketuhanan. Segalanya adalah Brahman (monisme).
5.   Archananaama; Tuhan yang terwujudkan dalam bentuk archa atau pertima (replika mini) seperti patung dalam berbagai bahan dan wujud.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa ketuhanan dalam agama Hindu adalah perpaduan dari monoteisme transenden, monoteisme imanen, dan monisme. Sekali lagi, ditegaskan dalam agama Hindu apapun wujud dan rupanya Tuhan diyakinain hanya satu (esa). Keesaan Tuhan atau Brahma itu dibuktikan dalam berbagai mantra-mantra (ayat-ayat, red) dalam Veda seperti pada Rg. Veda I.64.46 yang berbunyi:

“Mereka menyebutnya dengan Indra, Mitra, Varuna, dan Agni
Beliau yang bersayap keemasan Garutman
Beliau Esa orang bijaksana menyebutNya banyak
Nama: Indra, Yama, Marisvan

                Mantra di atas juga sama disebutkan dalam Bhagavadgita XI.39 dan juga dalam Savastava. 3 yang menyebutkan bahwa Tuhan itu disebut dengan berbagai nama, walaupun sesungguhnya Brahman itu Esa.
Brahman menurut Veda juga tidak berjenis kelamin dan berusia. Dengan kata lain jenis kelamin dan usia segalanya ada pada diri Tuhan (Artharvaveda.X.8.27: Rgveda VIII.58.2). Hal tersebut logis menurut Vedanta, karena Tuhan adalah segalanya dalam kaitannya konsep monisme. Dengan begitu Tuhan menurut Veda adalah seorang Anak, seorang Ibu, Bapa, Nenek, Datuk, Kekasih dan sekaligus adalah gabungan itu semua, atau bukan semua hal seperti itu (Wayan dalam Aminah .Eds,  2005: 105).
               


EPISTIMOLOGI
(BAGAIMANA CARANYA AGAR SAMPAI KEPADA KEBAHAGIAAN ITU?
BAGAIMANA HINDU DAN BUDHA ITU?)


Baik Hindu maupun Budha lebih menitik beratkan kepada “antroposentris” manusia itu sendiri dan jiwa bagaimana untuk mencapai kebersihan dan kebahagiaan sejati, maka jangan salah jika dalam Budha ada yang disebut dengan bersemedi, bahkan banyak para biksu yang bertapa ke Hutan untuk menjauhkan dirinya dari keduniawian dan mencapai kebahagiaan sejati dan tidak mau lagi reinkarnasi/ hidup kembali ke dunia, karna Reinkarnasi dianggap sebagai penderitaan, dilahirkan kembali ke dunia merupakan penderitaan. Oleh karna itu mereka harus bersmedi dan sampai kepada maqom arwana agar tidak reinkarnasi dan dihidupkan ke dunia ini yang penuh dengan samsara/ sengsara, keinginan dan ketidak bahagiaan ini, , yaitu :
1.       Keinginan-keingina yang melupakan dirinya dengan atman, jiwa , membersihkan diri dan jiwa.
2.       Dukka, nafsu dan hawa ingin menguasai.
3.       Berkonstrasi yang benar.
Hindu sendiri melakukan pembersihan diri, dan jiwa melalui pembersihan atman (jiwa) agar sampai kepada moksah. Jalannya ada beberapa tingkatan, di sesuaikan dengan kasta kita.
Kasta brahmana, ksatria, dsb
Jalan HINDU :
Bhakti : melaksanakan tugas kita sebagaimana kasta kita. Contoh : brahmana yaitu bertapa dan memberi pelajaran.
Ksatria dengan berperang dan menjaga perdamaian dsb.
KAMA : Jalan cinta, merupakan salah satu jalan menuju kebahagiaan, maka ada kitab Kama sutra, yaitu kitab tentang hubungan manusia antara wanita dan pria bagaimana untuk sampai kepada puncak kebahagiaan (klimaks)
NYANA : pembersihan atman agar sampai kepada ananda/ surga, kebahagiaan sejati.

JALAN BUDHA :
1.       Kebenaran tentang penderitaan (reinkarnasi)
2.       Sebab-sebab penderitaan/ dukka (keinginan dan nafsu)
3.       Melenyapkan penderitaan
4.       Metode/ jalan pelenyapan penderitaan.

Ada 8 jalan untuk sampai kepada kebahagiaan :
1.       Penglihatan yang benar
(menjaga mata kita dari hal-hal yang mebuat pusing)
2.       Pikiran yang benar
(berpikiran positif dan menghindari pikiran salah dan jelek)
3.       Perkataan yang benar
(berbicara yang baik dan benar)
4.       Perbuatan yang benar
 ( jangan melakukan kerusakan)
5.       Hidup yang benar
 (tidak mengganggu orang lain)
6.       Usaha yang benar
(bekerja dengan baik dan benar, sesuai ketentuan)
7.       Perhatian yang benar
 (memberi perhatian sesuai, tidak berlebihan)
8.       Konsentrasi yang benar
(bersemedi, melakukan pembersihan diri dan jiwa untuk sampai kepada arwana dan surga, agar tidak reinkarnasi).


AKSIOLOGI
( APA MANFAATNYA SETELAH KITA TAHU TENTANG HAKIKAT DAN METODE HINDU BUDHA? APA PENGAPLIKASIAN DALAM HIDUP KITA?? )


·         Dengan kita tahu tentang hakikat tentang hidup ini, maka diharapkan kita lebih bijaksana dalam melihat perbedaan.
·         Kita dapat berperilaku dan berakhlak baik kepada yang lainnya. (percaya akan karma).
·         Kita tidak terlalu bersedih dengan kehilangan seseorang dan kematian (reinkarnasi).
·         Dengan percaya dengan karma, sebab-akibat. Membuat kita berperilaku baik kepada sesama dan yang lainnya.
·         Kita tidak terlalu pusing dengan masalah dunia da stress dengan apa yang ada di dunia ini, karna kita sibuk dengan diri kita dan bagaimana cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan sampai kepada kebahagiaan.





Saturday 7 March 2015 0 komentar

DUKUNG FATWA MUI : KORUPTOR HUKUM MATI

MUI: Hukum Mati Koruptor
UU Tipikor Memungkinkan

JAKARTA- Hukuman bagi koruptor selama ini tak mendatangkan efek jera. Karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan agar pelaku korupsi dihukum mati.
Rekomendasi itu disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI di Hotel Twin Plasa, Jakarta, Sabtu (14/9). Selain mendorong pemberlakuan hukuman paling berat itu, MUI juga mengusulkan agar terpidana korupsi dihukum kerja sosial. ”MUI mendorong majelis hakim pengadilan tipikor menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada koruptor kakap, bahkan hukuman mati.
MUI juga merekomendasikan kerja sosial, selain pidana penjara. Mereka juga harus membersihkan fasilitas publik, seperti pasar, terminal, lapangan, panti asuhan, dan sebagainya untuk memberi efek jera dan mencegah masyarakat agar tidak mengikuti jejak para koruptor,” kata Ketua MUI Amidhan saat membacakan rekomendasi.
Menurut Amidhan, begitu besar desakan masyarakat kepada MUI agar mengeluarkan seruan supaya koruptor mendapat hukuman yang memberi efek jera, mengingat kejahatan korupsi demikian masif di negeri ini.
”Masyarakat menilai selama ini para koruptor tetap bisa hidup nyaman di tahanan, karena bisa membeli fasilitas dari oknum-oknum di penjara, sehingga tidak ada efek jera,” kata dia. Amidhan juga mengatakan, MUI mendorong agar majelis hakim konsisten menetapkan putusan untuk menyita seluruh harta hasil korupsi.
Sebelum ini, usulan hukuman mati bagi koruptor sebenarnya telah disampaikan sejumlah lembaga dan aktivis antikorupsi. Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama, tahun lalu, menyampaikan fatwa serupa. Sekjen PBNU Marsudi Syuhud saat itu mengatakan, usulan tersebut merupakan masukan warga nahdliyyin di tingkat ranting. Menurutnya, para pelaku korupsi cenderung tidak punya rasa malu lagi, bahkan tak jarang mencalonkan diri untuk meraih jabatan di pemerintahan.
Rekomendasi itu kemudian disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, hingga kini belum ada realisasi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sepakat dengan hukuman mati bagi koruptor. UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi memungkinkan penerapan hukuman itu. ”Hukuman mati dimungkinkan dalam Pasal 2 UU Tipikor,” kata Kepala Biro Humas KPK Johan Budi, Minggu (15/9).
Keadaan Tertentu
Pasal 2 ayat (1) UU Tipikor menyebutkan, setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.
Dalam ayat (2) disebutkan, dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan. Dalam penjelasan ayat (2) dinyatakan, yang dimaksud dengan ”keadaan tertentu” yakni apabila tindak pidana tersebut dilakukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pada waktu terjadi bencana alam nasional, pengulangan tindak pidana korupsi, atau pada waktu negara dalam keadaan krisis ekonomi dan moneter. Soal rekomendasi MUI, Johan mengatakan, itu terkait dengan domain atau sudut pandang agama, sedangkan KPK berada dalam domain hukum positif.
”Semua agama, termasuk Islam, mengharamkan korupsi. Kami memandang akan sejalan (dengan usulan itu),” ujarnya. Dia menambahkan, KPK siap menerapkan hukuman mati bagi terdakwa kasus korupsi, asal memenuhi unsur yang diatur dalam UU. ”Jika memenuhi unsur-unsur dalam pasal tersebut, tentu KPK akan menggunakan.
Namun sejauh ini belum ada,” kata Johan. Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Semarang Eko Haryanto mendukung rekomendasi MUI. ”Rekomendasi seperti itu bagus dan seharusnya segera dimasukkan ke dalam undang-undang pemberantasan korupsi. Terpidana korupsi bisa dihukum menjadi tukang sapu di jalan raya, dengan baju narapidana korupsi. Biar masyarakat tahu dan koruptor itu malu,” tandas Eko.
Menurutnya, hukuman untuk koruptor sejauh ini sama sekali tidak memberikan efek jera. ”Bagaimana mau jera? Tindak pidana yang dilakukan luar biasa, tapi dihukum seperti maling biasa saja. Itu pun di penjara masih mendapat fasilitas lebih dibanding narapidana kasus lain,” ujarnya. (F4,J13,H89-59)

Untuk berita terbaru, ikuti kami di Twitter twitter dan Facebook Facebook
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewathttp://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerryhttp://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad


http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/09/16/236947/MUI-Hukum-Mati-Koruptor
0 komentar

CURHAT FILSAFAT DAN AGAMA

HAM (hak asasi manusia) kebanyakan harus diutamakan daripada HAM (hak asasi manusia) perorangan, bukankah kami rakyat banyak juga mempunyai HAM?? Kami meminta HAM kami, menumpas satu orang Koruptor akan memberikan efek jera kepada para Pejabat, agar mereka bekerja dengan benar-benar untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi, orang akan berpikir ribuan kali untuk mencalonkan diri menjadi pejabat. Pejabat, hanya orang baik dan kompetens yang akan menempati kursi Pejabat dan pemimpin, dan pemerintahan akan maju
#hidup Indonesia Raya

orang awam n biasa tak terlalu mempermasalahkan agama, asal orang itu baik, tidak menganggu.
Yang jadi masalah jadi orang yang mengganggu keamanan n meresahkan masyarakat.
Saat orang berbuat baik, orang tidak pernah bertanya apa agamanya.
masyarakat hanya berpikir masalah bagaimana untuk makan, kerja, berbuat baik, hidup untuk lebih baik walau kita tak bisa juga menafikan sisi spiritualitas.
Cerminkanlah dengan perbuatan baik dan manusiawi, membantu sesama, bukan dengan kekerasan, n kebodohan.


ketika Islam hanya sebagai KTP, dan hanya sebuah status dan nama, pengamalannya NOL besar. Dan negara tidak mencerminkan keislamannya, korupsi, kolusi, nepotisme dsb.
disana kadang saya merasa sedih

melihat keadaan Indonesia kacau, dan kalah dari negara lain.
agama Islam dilecehkan dan kalah dalam sains dengan dunia barat.
melihat pergaulan bebas anak-anak muda.
disana kadang saya merasa sedih

kalian boleh berbuat dosa, asalkan dengan syarat :
1. jangan memakai media dari Alloh, seperti tangan, mulut, kaki, perut dari Alloh. dan makan nikmat dari Alloh.
2. jangan tinggal di bumi Alloh, dunia ini
3. jika malaikat datang, katakan pada dia untuk menunggu 1 hari lagi
4. jangan memakai energi yang diberikan oleh Alloh SWT
5. jika kalian masuk neraka, bilang sama Tuhan jika kalian ingin masuk surga?
apakah kalian bisa memenuhi semua syarat itu? jika bisa silahkan kalian berbuat dosa

aku sempat berpikir, filsafat transendensi mulla sadra yang disebut hikmah paling atas dan sempurna itu yg menggabungkan filsafat, tasawuf, Alqur'an dsb. Tidak benar-benar sempurna justru karna terlalu sempurna jadi tidak sempurna.
aku juga sempat berpikir, dengan sempurna itu justru tidak sempurna, karna sesuatu dikatakan sempurna jika ada kebaikan n keburukan dan saling stabil,.. tapi apakah dua yang berlawanan akan saling berhubungan antara kebaikan dan keburukan itu.. aku lebih tertarik dengan teori gradasi, bahwa kebaikan/islam dam kafir itu tergantung gradasi, Tuhan maha bijaksana lebih tahu mana yang masuk surga n tidak.

Aku sempat berpikir bahwa orang Barat, Kristen itu lebih diberkahi oleh Tuhan, seperti perkataan Imam Chumaeni "aku melihat Tuhan tersenyum di Gereja itu".
Kenapa aku bilang Barat/Erops lebih diberkahi Tuhan walau bukan Islam? Nyatanya, amalan dalam Al-Qur'an banyak di amalkan disana seperti menjaga kebersihan, memanusiakan manusia. Apakah Tuhan sedang meninggalkan umat Islam karna perilaku umat Islam itu sendiri smile emoticon
?#?perlu? direnungkan

Setelah saya menonton film "OH MY GOD" . Apakah Tuhan mempunyai hak cipta, seperti kitab Bhagabat Gita itu hak cipta Tuhan hindu, Kitab Al-Qur'an hak cipta Tuhan Islam, Bible hak cipta Tuhan kristen, dan kita tidak boleh seenaknya mengakui, apakah ada banyak Tuhan, atau mungkin Tuhan kita sama hanya berbeda menurunkan Rasul dan syariah/hukum disetiap daerah seperti Khrisna, Muhammad, Isa, Budha dsb


Ada hal-hal sensitif yang malas untuk saya bahas :
1. Uang
2. Agama
3. Cinta
4. Kekuasaan
Karna ketiganya kadang membuat orang lupa siapa dirinya sebenarnya n bisa berbuat nekat?? grin emoticon
Karna kalau logika udah mentok dan kehalang, paling yang maen emosi dan kasar wkwk

saya paling gak suka, kalau sesuatu itu buruk sebut saja buruk walau itu Islam, kalau baik sebut saja baik.. koq ditutup-tutupin? ini yang tidak disebut dengan objektif, giliran Islam di junjung-junjung, orang Kafir di hujat-hujat, menurut saya gak fair, kita ambil sisi baik disemua sisi, semuanya memiliki sifat sisi negatif dan positif

saya lebih suka dengan filsafat yang membumi (untuk kepentingan dunia, masyarakat lalu akhirat), ketimbang filsafat yang melangit (akhirat, maad, Tuhan).
?#?subjektif?
0 komentar

KEMENAG : SIKAPI KONFLIK SUNNI SYIAH DENGAN ARIF

“Kita harus menyikapi fenomena ini dengan arif. Jangan sampai kita diadu dan dibenturkan dengan saudara sesama Muslim,” harap Menag saat ditemui usai menjadi Narasumber pada Mudzakarah Perhajian, Jakarta, Kamis (26/02).

Menurutnya, pertentangan yang terjadi di Timur Tengah sungguh memprihatinkan. Pasalnya, umat, dengan syahadat yang sama dan Muhammad sebagai Rasulnya, karena berbeda faham justru saling menumpahkan darah. “Jika kita salah sikap, pertumpahan darah itu, berpeluang terjadi di negeri tercinta ini,” tuturnya.

Menag sadar bahwa Indonesia memang tidak bisa disamakan dengan negara-negara di Timur Tengah, karena mempunyai dasar negara yang berbeda. Namun demikian, lanjut Menag, apakah perbedaan itu harus dilanjutkan dengan saling mengkafir-kafirkan, lalu saling membunuh?

“Hal ini perlu kita sikapi bersama. Kami membutuhkan masukan dan arahan para ulama, agar apa yang terjadi di Timur Tengah, tidak terjadi di Indonesia,” harapnya. (G-penk/mkd/mkd)

link http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=242011

-humas kemenag-
Twitter @kemenag_ri
Like
Comment
Share


#belajar suatu ilmu berasal dari asli orangnya lebih afdol/ utama :)
0 komentar

KEMENAG : TOLERANSI

TOLERANSI : LPM SPS harus melihat fenomena persoalan dan dinamika keagamaan yang saat ini berkembang bisa lebih objektif. Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika menerima Pengurus Besar (PB) HMI di ruang kerjanya, jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta, Selasa (17/2).

“Saya percaya, pemahaman keagamaan teman-teman HMI yang berbasis akademik, bisa menjaga toleransi,” kata Menag.

Menag yang didampingi Sesditjen Pendis Ishom Yusqi, Kapus Pinmas Rudi Subiyantoro, dan Sekretaris Menteri Agama Khairul Huda menanggapi berbagai persoalan yang disampaikan Ketum PB HMI M Arief Rosyid terkait seperti RUU PUB, UU PKH, dan juga persoalan keagamaan yang sedang berkembang di masyarakat.

Terkait RUU PUB, Menag menjelaskan saat ini RUU tersebut sedang dalam penggodokan, dan targetnya bulan April Tahun 2015 ini sudah cukup layak dipublish ke luar.

“Sekarang masih dalam tahap menyempurnakan pasal, ayat dan naskah akademik yang menyangkut tinjauan sosiologis, filosofis dan yuridis. Intinya, RUU PUB ini nantinya dapat menjamin hak-hak beragama di negara ini,” jelas Menag.

Dikatakan Menag, saat ini peristiwa atau fenomena penistaan agama, penodaan agama, tidak jelas, masing-masing kita punya persepsi sendiri-sendiri.

Menag mencontohkan, semisal ada spanduk “Warga Ragunan menolak Wahabi”. Apakah itu dikategorikan penistaan? Terkait hal itu, Menag mengatakan masih banyak dan beragam persepsi diantara kita bahkan aparat hukum juga tidak bisa bertindak tegas karena tidak ada landasan hukumnya.

“Dalam konteks inilah, RUU PUB lahir untuk mengatur hal-hal seperti itu,” ujar Menag.

Menanggapi persoalan kerukunan di Indonesia khususnya Syiah-Sunni, Menag berharap kader-kader HMI mempunyai kajian keislaman, dan sebagai representatif muslim harus bisa melihat fenomena ini lebih objektif, kenapa ada fenomena seperti ini.

Dahulu saat menuntut ilmu di pondok pesantren, Menag berkisah, ia diajari oleh gurunya, bahwa selama seseorang itu bersyahadat, Allah Tuhannya, percaya Nabi Muhammad itu Rasul Allah, dan percaya pada hari kiamat“ dia itu muslim, dia mukmin.

“Ini serius, bagaimana cara kita ditengah keragaman bisa tetap rukun, saling toleransi, dan teposeliro” tandas Menag.
Sunday 15 February 2015 0 komentar

islam kiri atau islam kana itu terserah anda

Ntahlah, apakah ini yang disebut cinta, kagum, suka, tertarik, merasa menemukan kesamaan, menemukan belahan jiwa, menemukan suatu hal yang ideal n di sukai. Ntahlah, aku tidak bisa membedakannya. Cinta itu seharusnya tidak bertepuk sebelah tangan, jika begitu berarti bukan cinta smile emoticon. Jika cinta, keduanya seharusnya berusaha saling mencintai dan memahami
kebenaran memang relatife, aku tidak hanya mencari kebenaran saja tapi kesejahteraan bagi seluruh rakyat juga smile emoticon... kadang aku ingin menggabungkan dua sisi mata uang filsafat timur yang lebih metafisik, spiritual, mencari kebenaran sejati dan puncak kebahagiaan, lebih ke ghaiban dan akhirat, dan juga filsafat barat yang lebih materialistist , untuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat, dan sistem yang tertata, rapih, bebas dari korupsi, banjir, kemiskinan, lapangan pekerjaan dll? Apakah sebagai seorang muslim kita diharamkan untuk kaya dan membantu sesama? seharusnya sistem itu menyangkut keduanya, untuk membangun peradaban yang lebih manusiawi dan ilahiah.
Terkadang aku bosan mendengar kata-kata agama , dan Islam... sepertinya kedua kata ini setiap hari melewati kuping saya hahahah
terus setelah kita mendapatkan kebenaran? apakah kita akan habiskan waktu kita untuk beribadah dan mengurusi agama saja? padahal hidup bukan melulu masalah agama, tapi kerja juga, bersosialisasi juga, membuat tatanan masyarakat juga, makan juga, hidup bukan melulu masalah agama
Apakah filsafat Islam tidak bicara tentang korupsi? tentang tatanan n akhlak masyarakat? tentang falsafah hidup yang dipegang masyarakat? tentang banjir? tentang pencurian? tentang perilaku Anak muda? tentang sistem dan tatanan masyarakat? tentang kebersihan? tentang kemiskinan?
Apakah filsafat Islam hanya bicara tentang Tuhan? tentang kiamat? tentang Yaumul Ba'ast? tentang Mukjizat? saja? apakah filsafat Islam hanya bicara aqidah dan akhirat saja?
Apakah filsafat Islam tidak ada kontribusinya dalam keduniawian? kenapa begitu ortodoks n apatis sekali terhadap dunia? memang akhirat lebih penting, tapi apakah tidak ada sedikit kontribusinya??? seperti filsafat Barat
Seharusnya orang kaya memberi kepada orang miskin dan merasa qanaah dan cukup dengan yang mereka punya, orang miskin berusaha n bekerja untuk merubah hidupnya agar hidup lebih baik, maka akan terjadi keseimbangan ekonomi, sosial, yang paling membutuhkan tasawuf dan irfan itu sebenarnya orang kaya, pejabat, koruptor, bagi orang miskin tak diwajibkan belajar. Walau pengetahuan harus tahu juga... setiap orang seharusnya diwajibkan belajar filsafat di sekolah-sekolah dasar seperti yang dilakukan di Amerika, Iran, agar mereka dibiasakan bekerja dan berbuat bukan karna dogmatis, ajaran-ajaran yg ditelan bulat-bulat, dan latah dengan istilah n kemajuan yg ada zaman sekarang, tanpa tahu hakikat, manfaat, dan kenapa melakukan seperti itu. Khususnya di Indonesia, menurut Penelitian banyak orang yang terlalu fokus pada ekonomi, apalagi di Jakarta. Tapi, cuek dengan keadaan sekitar seperti alam, banjir dsb. Kurangnya merasa memiliki, gotong royong dan gengsi, dan mengabaikan sisi-sisi kemanusiaan dan sosial. Masalah banjir yang tidak pernah beres di kota-kota besar contohnya, padahal menurut saya masalah banjir mudah jika kita mengikuti sistem yag telah diberlakukan negara maju lainnya. Kenapa harus di persuit jika bisa di permudah. Albert Einsten mengatakan "jika kita tidak bisa menjelaskan dengan sederhana, berarti kita belum paham dengan benar". Seperti halnya hidup ini, semakin kita paham hakikat hidup, maka hidup ini akan dipahami dengan sederhana dan bijak.
Apakah filsafat perlu? saya kira perlu? tapi bukan hanya filsafat agama?? kita lupa bahwa negara yang besar seperti Amerika, Iran dsb mempunyai banyak pemikir-pemikir dan teori2 seperti pragmatisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, wilayatulfaqih yang setiap waktu diperbaharui dengan semangat zaman dan agama dll. Jangan sampai kita terbawa arus zaman dan lingkungan, dan melupakan tujuan pertama kita ke dunia, "Orang yang mengetahui darimana dia, sedang dimana dia, dan akan kemana dia, hidup orang itu akan bijaksana, diberkati dan teratur?" . Bersambung....
Tuhan itu senang menguji, Tuhan yang melahirkan kita kedunia dalam dunia yang sengsara ini, Tuhan juga yang menguji kita dan menyuruh kita untuk kembali kepada-Nya dan surga, dan memberi maya-maya untuk mengganggu manusia agar tidak sampai kepada-Nya, menguji manusia dengan harta, tahta, wanita, keluarga. Agar jiwanya bersih dari nafsu-nafsu dan sampai kepada maqom nafsulmutmainnah, dimana jiwa dalam damai tanpa ada rasa sakit, derita, bahagia, marah, sengsara, takut, berani dll. Tuhan senang menguji agar mahluknya mengingat kepada-Nya yang menciptakannya,... Seperti halnya melempar jala ke lautan, tapi hanya sedikit ikan yang dapat, seperti juga Tuhan memberikan rahmatnya kepada semua orang didunia ini. Tapi, sebagian orang saja yang bisa terbebas dari hawa nafsu, kama (cinta), Bakti, Dharma, bahagia n sengsara dan menghilangkan dari dukka (keinginan-keinginan yang membuat manusia sengsara). Tuhan itu aneh sekali menyuruh manusia melakukan tugas n syariat, dan syariatnya itu pun berbeda, syariat sebagai syarat untuk sampai kepada hal yang bathini... Tuhan itu aneh,.. squint emoticon
Allohummasalaamatan fiddini waafiyatan filjasadi wajiyadatan filmi wabarokatan firizqi, watabatan qoblalmaut warohmatan indal maut, wamagfirotan ba'dalmaut. Allohumma hawin alayna fisakaro filmaut, wanajjataa minannar, wal afwa indalhisab, robbanaa latujiglana minladunka rohmatan innaka antalwahhab. Robbana aatina fidunya hasanah wafilakhiroti hasanah waqina adaa bannar..
subhanaka robbilizzati ama yaa sifuun, wassalaamun alalmursalin, walhamdulilahirobil alaamin..
Ya Alloh selamatkan aku dalam agamaku, dan sehat dalam ragaku, dan tambahkan ilmuku, dan berkah dlm rizki, dan taubat sebelum mati, dan rahmat ketika mati, dan pengampunan setelah mati, dan mudahkan dlm sakaratulmaut, dan jauhkan dari neraka, dan pengampunan dalam hisab, ya alloh berikan kebaikan di dunia, dan akhirat ... Alloh yg maha besar, dan keselamatan untuk Rasul, segala puji bagi Alloh yg menguasai alam
?#?Do?'a kebaikan dunia akhirat
seperti yang saya tanyakan tadi, apakah setelah kita bertemu Tuhan dan suluk dan menemukan kebahagiaan sejati. so what?? mau apa selanjtnya? apakah akan tetap melangit dan mengawang-ngawang, atau mengajak orang agar sama dengan kita melakukan suluk dan mencapai kebahagiaan sejati bertemu Tuhan? atau kita turun ke bumi dan mengaplikasikan konsep filsafat kita kepada masyarakat luas agar lebih bijaksana n arif, n membantu permasalahan masyarakat seperti politik, sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, kemiskinan??... apakah kita akan menjelaskan kepada masyarakat apa itu wujud? mahiyah? tasawuf dan irfan? filsafat teoritis? atau lebih ke filsafat praktis??

0 komentar

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia


Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Broom icon.svg
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia disingkat ICMI adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia.Kelahiran ICMI bukankah sebuah kebetulah sejarah belaka, tapi erat kaitannya dengan perkembangan global dan regional di luar dan di dalam negeri. Menjelang akhir dekade 1980-an dan awal dekade 1990-an, dunia ditandai dengan berakhirnya perang dingin dan konflik ideologi.

Seringin dengan itu semangat kebangkitan Islam di belahan dunia timur ditandai dengan tampilnya Islam sebagai ?ideologi peradaban? dunia dan kekuatan altenatif bagi perkembangan perabadan dunia. Bagi Barat, kebangkitan Islam ini menjadi masalah yang serius karena itu berarti hegemoni mereka terancam. Apa yang diproyeksikan sebagai konflik antar peradaban lahir dari perasaan Barat yang subyektif terhadap Islam sebagai kekuatan peradaban dunia yang sedang bangkit kembali sehingga mengancam dominasi peradaban Barat. Kebangkitan umat Islam ditunjang dengan adanya ledakan kaum terdidik (intelectual booming) yang di kalangan kelas menengah kaum santri Indonesia. Program dan kebijakan Orde Baru secara langsung maupun tidak langsung telah melahirkan generasi baru kaum santri yang terpelajar, modern, berwawasan kosmopolitan, berbudaya kelas menengah, serta mendapat tempat pada institusi-institusi modern. Pada akhirnya kaum santri dapat masuk ke jajaran birokrasi pemerintahan yang mulanya didominasi oleh ?kaum abangan? dan di beberapa tempat oleh non muslim. Posisi demikian jelas berpengaruh terhadap produk-produk kebijakan pemerintah.

Dengan kondisi yang membaik ini, maka pada dasa warsa 80-an mitos bahwa umat Islam Indonesia merupakan ?mayoritas tetapi secara teknikal minoritas? runtuh dengan sendirinya. Sementara itu, pendidikan berbangsa dan bernegara yang diterima kaum santri di luar dan di dalam kampus telah mematangkan mereka buka saja secara mental, tapi juga secara intelektual. Dari mereka itulah lahir critical mass yang responsif terhadap dinamika dan proses pembangunan yang sedang dijalankan dan juga telah memperkuat tradisi inteletual melalui pergumulan ide dan gagasan yang diekpresikan baik melalui forum seminar maupun tulisan di media cetak dan buku-buku. Seiring dengan itu juga terjadi perkembangan dan perubahan iklim politik yang makin kondusif bagi tumbuhnya saling pengertian antara umat Islam dengan komponen bangsa lainnya, termasuk yang berada di dalam birokrasi.

ICMI dibentuk pada tanggal 7 Desember 1990 di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di Kota Malang tanggal 6-8 Desember 1990. Di pertemuan itu juga dipilih Baharuddin Jusuf Habibie sebagai ketua ICMI yang pertama.

Kelahiran ICMI berawal dari diskusi kecil di bulan Februari 1990 di masjid kampus Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Sekelompok mahasiswa merasa prihatin dengan kondiri umat Islam, terutama kadena ?berserakannya? keadaan cendekiawan muslim, sehingga menimbulkan polarisasi kepemimpinan di kalangan umat Islam. Masing-masing kelompok sibuk dengan kelompoknya sendiri, serta berjuang secara parsial sesuai dengan aliran dan profesi masing-masing.

Dari forum itu kemudian muncul gagasan untuk mengadakan simposium dengan tema ?Sumbangan Cendekiawan Muslim Menuju Era Tinggal Landas? yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 September ? 1 Oktober 1990. Mahasiswa Unibraw yang terdiri dari Erik Salman, Ali Mudakir, M. Zaenuri, Awang Surya dan M. Iqbal berkeliling menemui para pembicara, di antaranya Immaduddin Abdurrahim dan M. Dawam Rahardjo. Dari hasil pertemuan tersebut pemikiran mereka terus berkembang sampai muncul ide untuk membentuk wadah cendekiawan muslim yang berlingkup nasional. Kemudian para mahasiswa tersebut dengan diantar Imaduddin Abdurrahim, M. Dawam Rahardjo dan Syafi?i Anwar menghadap Menristek Prof. B.J. Habibie dan meminta dia untuk memimpin wadah cendekiawan muslim dalam lingkup nasional. Waktu itu B.J. Habibie menjawab, sebagai pribadi dia bersedia tapi sebagai menteri harus meminta izin dari Presiden Soeharto. Dia juga meminta agar pencalonannya dinyatakan secara resmi melalui surat dan diperkuat dengan dukungan secara tertulis dari kalangan cendekiawan muslim. Sebanyak 49 orang cendekiawan muslim menyetujui pencalonan B.J. Habibie untuk memimpin wadah cendekiawan muslim tersebut.

Pada tanggal 27 September 1990, dalam sebuah pertemuan di rumahnya, B.J. Habibie memberitahukan bahwa usulan sebagai pimpinan wadah cendekiawan muslim itu disetujui Presiden Soeharto. Dia juga mengusulkan agar wadah cendekiawan muslim itu diberi nama ?Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia?, disingkat ICMI.

Tanggal 28 September 1990, sejumlah cendekiawan muslim bertemu lagi dalam rangka persiapan simposium yang akan diselenggarakan bulan Desember. Pada tanggal 25-26 November 1990, sekitar 22 orang cendekiawan yang akan membentuk wadah baru berkumpul di Tawangmangu, Solo dalam rangka merumuskan beberapa usulan untuk GBHN 1993 dan pembangunan Jangka Panjang Tahap kedua 1993-2018 serta rancangan Program Kerja dan Struktur Organisasi ICMI.

Pelaksanaan simposium sempat terganggu oleh gugatan tentang rencana B.J. Habibie sebagai calon Ketua Umum ICMI karena dia sebagai birokrat. Kepemimpinannya dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kebebasan para cendekiawan muslim. Tanggal 30 November ? 1 Desember, panitia secara khusus mengadakan rapat untuk menjawab isu negatif soal pemilihan Habibie. Dari pertemuan tersebut menghasilkan beberapa komitmen, pertama, berdirinya ICMI merupakan ungkapan syukur umat Islam yang mempu melahirkan sarjana dan cendekiawan. Kedua, untuk memimpin ICMI diperlukan tokoh cendekiawan muslim yang reputasi nasional dan internasinal serta dapat diterima oleh umat Islam, masyarakat Indonesia maupun pemerintah. Ketiga, hanya Unibraw ?salah satu wahana keilmuan- yang cukup pantas melahirkan organisasi itu, apalagi pemerkasanya adalah mahasiswa univeritas tersebut. Halangan juga sempat datang dari aparat keamanan setempat. Dalam rapat gabungan antara penyelenggara, pemda dan aparat keamanan di Surabaya, empat hari menjelang acara, aparat keamanan menyoal pembentukan organisasi tersebut. ICMI, kata mereka harus diwaspadai. Tapi Abdul Aziz Hosein yang menghadiri acara tersebut sebagai panitia penyelenggara mengatakan bagaimanapun ICMI akan terbentuk karena presiden sudah menyetujui dan AD/ART-nya sudah disusun.

Tanggal 7 Desember 1990 merupakan lembaran baru dalam sejarah umat Islam Indonesia di era Orde Baru, secara resmi Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dibentuk di Malang. Saat itu juga secara aklamasi disetujui kepemimpinan tunggal dan terpilih Bahharuddin Jusup Habibie sebagai Ketua Umum ICMI yang pertama. Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa dengan berdirinya ICMI tidak berarti kita hanya memperhatikan umat Islam, tetapi mempunyai komitmen memperbaiki nasib seluruh bangsa Indonesia, karena itu juga merupakan tugas utama.

Ketua ICMI[sunting | sunting sumber]
Muktamar Tanggal Ketua terpilih Periode
Muktamar I 6-8 Desember 1990 di Kota Malang Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie 1990-1995
Muktamar II 7-9 Desember 1995 di Jakarta Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie 1995-2000
Muktamar III 9-12 November 2000 di Jakarta Adi Sasono 2000-2005
Muktamar IV 4-7 Desember 2005 di Makassar Dr. Marwah Daud Ibrahim (Presidium)
Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Presidium)
Ir. M. Hatta Rajasa (Presidium)
Dr. Ir. Muslimin Nasution, APU. (Presidium)
Prof. Dr. Azyumardi Azra (Presidium)
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-2010
Muktamar V 4-7 Desember 2010 di Bogor Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie, MBA. (Presidium)
Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Presidium)
Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. (Presidium)
Drs. Priyo Budi Santoso (Presidium)
Dr. Sugiharto, SE. MBA. (Presidium)
2010-2011
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2014-2015
BATIC[sunting | sunting sumber]
BATIC, singkatan dari Balai Jurnalistik ICMI Orwil Jawa Barat. Berdiri sejak 1 Januari 2000, dengan aktivitas utama menggelar Majelis Ta'lim Jurnalistik (Majestik) secara rutin tiga bulanan dan berfungsi memfasilitasi diklat-diklat jurnalistik dan kepenyiaran radio—menyediakan materi, silabus, dan instruktur.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]
(Indonesia) Situs web resmi
http://icmidalamberita.wordpress.com/
http://sitarlingicmi.wordpress.com/
http://icmijabar.or.id/


Handshake (Workshop Cologne '06).jpeg Artikel bertopik organisasi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Kategori: Artikel yang belum dirapikan Februari 2015Organisasi Islam di IndonesiaIkatan Cendekiawan Muslim Indonesia
Menu navigasi
Buat akun baruMasuk logHalamanPembicaraanBacaSuntingSunting sumberVersi terdahulu

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Bahasa lain
English
Bahasa Melayu
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 09.23, 14 Februari 2015.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasiTentang WikipediaPenyangkalanDevelopersTampilan selulerWikimedia Foundation Powered by MediaWiki
0 komentar

Daftar cendekiawan Muslim


Wikipedia tidak memasang iklan
Wikipedia-logo-v2.svg
Wikipedia merupakan proyek dari Yayasan Wikimedia, organisasi nirlaba yang mengedepankan penyebaran pengetahuan bebas dengan berbasis wiki. Wikimedia menggunakan donasi untuk tetap beroperasi, bukan dengan iklan.
Jika Anda melihat ada iklan di Wikipedia, itu bukan dari Wikipedia maupun Yayasan Wikimedia.
[tutup]
Daftar cendekiawan Muslim modern
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Artikel ini adalah bagian dari seri tentang:
Islam
IslamSymbol2.svg
Rukun Iman[tampilkan]
Rukun Islam[tampilkan]
Teks dan hukum[tampilkan]
Sejarah dan pemimpin[tampilkan]
Denominasi[tampilkan]
Budaya dan masyarakat[tampilkan]
Topik terkait[tampilkan]
 Portal Islam
l b s
Cendekiawan Pendidikan Islam adalah seorang sarjana Muslim dan non-Muslim yang berkarya dalam satu atau lebih bidang dalam Pendidikan Islam. "Pendidikan Islam" suatu istilah umum untuk seluruh pendidikan berhubungan dengan Islam, berhubungan terhadap Islamisasi pengetahuan dan pendidikan ekstrinsik Islam, dan juga budaya Islam.

Isi dalam daftar diikuti dengan tanggal kelahiran masing-masing, cabang Islam, negara kelahiran, bidang pendidikan, karya terkenal dan deskripsi singkat.

Daftar isi  [sembunyikan] 
1 Daftar
2 Cendekiawan Muslim
2.1 Muslim Syiah
2.1.1 Cendekiawan klasik Syiah dan revolusionaris ilmiah
2.1.2 Cendekiawan kontemporer Syiah
2.2 Sufi
3 Cendekiawan Unorthodox
4 Pindah ke Islam
5 Kontroversial
5.1 Daftar lain-lain
6 Lihat pula
7 Pranala luar
Daftar[sunting | sunting sumber]
Untuk daftar sarjana dikhususkan dalam:

Daftar penyusun Hadis
Daftar cendekiawan Muslim Sunni
Daftar cendekiawan Syiah
Dalam bidang Sufisme, lihat Daftar Sufi
Dalam bidang Sejarah Islam, lihat Daftar sejarawan Islam
Dalam bidang Filosofi Islam, lihat Daftar filsuf Islam
Dalam bidang Jurisprudensi Islam, lihat Daftar ahli hukum Islam
Dalam bidang Matematika Islam, lihat Daftar Muslim mathematicians
Dalam bidang Ilmuwan Islam, lihat Daftar ilmuwan Muslim
Dalam bidang Astronomi Islam, lihat Daftar astronom Muslim
Cendekiawan Muslim[sunting | sunting sumber]
Cendekiawan Muslim adalah yang lahir dari keluarga Muslim, atau berpindah ke Islam.

Ali bin Abu Talib - 599, Khalifah Muslim keempat, keponakan dan menantu laki-laki Nabi Terakhir, Muhammad SAW
Husain bin Ali - Putra Ali bin Abi Taalib
Ibnu Abbas - 619, Arab
Abdullah bin Masud - meninggal 652
Zaid bin Tsabit - lahir-610
Hassan Al Bashri - (642 - 728 atau 737)
Umar Bin Abdul Aziz - (682 - 720)
Abu Hanifa an-Nu'man - (699 - 767)
Malik bin Anas - (715 - 796), Al-Muwatta
Geber (Jabir bin Hayyan) - (721 - 815), Arab polymath dan bapak kimia
Muhammad bin Mūsā al-Khwārizmī (780 - 850) Astronom penduduk persia Khwarizm dan bapak aljabar
Abu Abdullah ash-Shafi'i - (767 - 820)
Ahmad bin Hanbal - (780 - 855), Musnad Ahmad bin Hanbal
Yaqub bin Ishaq al-Kindi - (801 - 873), Arab, bidang ganda
Muhammad bin Ismail al-Bukhari bin ahmad - (810 - 870), Orang Persia, Hadis, kolektor hadis Sahih Bukhari yang paling dipercaya dalam Islam
Ibnu Hisyam - (meninggal 834)
Abu Dawud as-Sidjistani, (817 - 888) (Basra), Sunan Abu Dawud, Orang Persia, Penyusun Hadis
Imam Muslim bin al-Hajjaj - (821 - 875), Sahih Muslim, , Orang Persia
At-Tirmidzi - (824 - 892), Jami at-Tirmidzi
Ibnu Majah - (824 - 887) Persia Sunan Ibnu Majah
Ibnu Qutaybah - (828-889)
Al-Nasa'i - (829 - 915) Pengumpul Hadis , Orang Persia
Ibnu Jarir al-Tabari - (838 - 923), Sunni, Orang Persia, bidang ganda, Tarikh al-Tabari/Tafsir al-Tabari
Abu al-Hasan al-Ash'ari - (874 – 936) Arab
Ahmad bin Muhammad al-Tahawi - (853 - 933) Mesir Aqidah at-Tahawiyyah
Abu Mansur Al Maturidi - meninggal 333 H / 944 M Orang Persia
Al-Farabi - (870 - 950), Orang Persia
Al-Barbahari - (meninggal 940) Cendekiawan Irak, penulis The Explanation of the Creed.
al-Tabarani - (875 - 975) al-Mu'jam al-Kabeer
Hakim al-Naisaburi - (933 - 1012/1014) Orang Persia, Mustadrak al-Hakim
Abu al-Qasim al-Zahrawi (Abulcasis) (936-1013), Psikolog Arab Andalusia dan bapak bedah modern
Ibnu al-Haytham (Alhacen) (965-1039), seorang Jenius universal Arab atau Persia, bapak optik, pelopor metode ilmiah, penemu psikofisik dan psikologi eksperimental, dan ilmuwan pertama"
Al-Mawardi (972- 1058), Arab
Ibnu Hazm - (994 – 1064), (Cordoba) Filsuf Andalusia
Al-Khatib al-Baghdadi - (1001 - 1072)
Nizam al-Mulk - (1018 – 1092) Orang Persia Siyasatnama
Al-Juwayni - (1020 - 1079), Fara'id al-Simtayn
Ali bin Tahir al-Sulami - meninggal 1106
Al-Ghazali - (1058-1111) Teolog dan filsuf Persia
Ibnu Yaḥyā al-Maghribī al-Samawʾal -( 1130-1180) The Good Jew from Morocco
Ibn Qudamah al-Maqdisi - (1147-1223) al-Mughni
Fakhr al-Din al-Razi, (1149-1209) Persia
Ali bin al-Athir - (1160 - 1233), The Complete History
Mahmud al-Alusi - (1217 - 1270), Ahli Tafsir Ruh al-Ma'ani
Sibt bin al-Jawzi - meninggal 1257
Al-Qurtubi - meninggal 1273 Tafsir al-Qurtubi Andalusia
Al-Nawawi - (1233-1278) Sharh Sahih Muslim, Riyadh as-Saaliheen, 40 Hadis Nawawi
Ibnu Taymiyyah - (1263-1328) Islam Sunni (Majmu al-Fatwa al-Kubra)
Abul Fida Ismail bin Hamwi, (1273 -1331), Sunni Shafii (?), Siria, bidang ganda, Tarikh Abul Fida
Adz-Dzahabi - (1274-1348) Talkhis al-Mustadrak
Ibnul-Qayyim al-Jauziyyah - (1292-1350) Za'ad al-Ma'ad
al-Hafizh ibnu Katsir - (1301-1373) Tafsir Ibnu Katsir
Ali bin Abu Bakar al-Haitsami - 13??, Majma al-Zawa'id
Ibnu Khaldun - (1332 - 1406), Polymath Arab, sejarawan, dan bapak demografi, historiografi, filosofi sejarah, sosiologi, dan ilmu sosial
al-Hafidh bin Rajab al-Hanbali - (1335-1392) Damaskus
Ibnu Hajar al-Asqalani - (1372-1449) Pengarang Muhaddis al-Fath al-Baari dan Bulugh al-Maram
As-Suyuti - (1445 - 1505), History of the Caliphs
Ibnu Hajar Al-Haitsami - (1525 - 1590) Al-Sawa'iq al-Muhriqah
Shah Waliullah - (1703–1762)
Ahmed Rida Khan - (1856-1921)
Muhammad bin Abdul Wahhab - (1703-1792) Islam Sunni, Najd, Arab Saudi (Usul al-Iman)
Asy-Syaukani - (1760 - 1834)
Maulana Rashid Ahmad Gangohi - (1826 – 1905)
Maulana Muhammad Qasim Nanotwi - (1832 - 1879), Pendiri Madrasah Deoband
Shams-ul-haq Azeemabadi -1857 -1911, India, Penulis Awn-ul-Mabood Sharh Sunan Abi Dawud
Shibli Nomani - (1857 - 1914)
Rasyid Ridha - (1865-1935) Orang Siria
Abdulhakim Arvasi - (1867 - 1943)
Syed Abdullah Shah Naqshbandi - 1872-1964 Sunni Muhaddis Deccan India
Badiuzzaman Said Nursi - (1877 - 1960), Cendekiawan Islam Kurdi Turki
Muhammad Iqbal - (1877-1938), penyair, filsuf dan politikus, Pakistan Inggris India
Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di - (1889-1956), penulis kitab Tafsir Al-Qur'an, Tafsir As-Sa'di.
Sayyid Abul Ala Maududi - (1903-1979) Penulis Tafhim al-Quran dan lebih lima puluh buku dalam Islam, politik dan sejarah, pendiri Jamaah Islam, Pakistan Inggris India
Amin Ahsan Islahi (1904–1997) - Penulis Tadabburi-Qur’an
Khalid Masud (1935–2003) - Penulis Hayat e Rasul e Ummi
Muhammad Metwally Al Shaarawy - (1911-1998)
Huseyin Hilmi Isik (1911-2001) - Penulis Seadet-i Ebediyye atau the Endless Bliss
Syed Abul Hasan Ali Hasani Nadwi - (1914 - 1999)
Muhammad Nashiruddin Al-Albani - (1914-1999)
Muhammad Yusuf Khandlawi - (1917 – 1965) Sunni India
Ahmed Deedat - (1918 - 2005)
Fazlur Rahman - (1919–1988) Cendekiawan Islam
Ismail Al-Faruqi - (1921 - 1986), Sunni, Palestina, filsuf
Ibnu Utsaimin - (1925 - 2001)
Maulana Shah Ahmad Noorani - (1926 - 2003) , Pakistan
Yusuf al-Qaradawi - lahir 1926
Khurshid Ahmad - lahir 1932
Ahmad Syafi'i Maarif - lahir 1935
Nurcholish Madjid - (1939 - 2005)
Fethullah Gulen - lahir 1941 Orang Turki, Cendekiawan Islam
Shaykh Abdul Hadi Palazzi - lahir 1961 Orang Italia, Cendekiawan Islam Penulis The Jewish-Moislem Dialogue and the Question of Jerusalem
Abdullah Yusuf Azzam - (1941 - 1989)
Nasr Hamid Abu Zaid - lahir 1943,
Amien Rais - lahir 1944,
Muhammad Tahir-ul-Qadri lahir 1951
Taqiuddin al-Nabhani- (1909 - 1977) Cendekiawan, Pemikir, Politikus, Pendiri Hizbut Tahrir
Imran Nazar Hosein Penulis Jerusalem in the Quran
Meer Abdullah Harun
Muhammad Taqi Usmani
Imam Tahir Anwar
Muhammad Rafi Usmani
Amir Hussain Dikenal sebagai Cendekiawan Islam dan Agama komparatif
Anwar al-awlaki
Abdurrahman As-Sudais Imam Besar Masjidil Haram, Cendekiawan Besar Arab Saudi & Dunia
Saud Asy-Syuraim Imam Masjidil Haram, Ketua Pengadilan Tinggi Makkah
Muslim Syiah[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Daftar Ayatullah
Lihat pula: Daftar Ayatullah Agung
Lihat pula: Daftar Cendekiawan Syiah
Cendekiawan klasik Syiah dan revolusionaris ilmiah[sunting | sunting sumber]
Abū Rayhān al-Bīrūnī (973-1048), Jenius universal Persia, bapak geodesi dan Indologi, dan "antropologis petama"
Avicenna (Ibnu Sina) (980-1037), Jenius universal Persia dan bapak pengobatan modern dan momentum
Abu Mekhnaf -Sejarawan, meninggal 157 H, 774 M - Kufi
Muhammad Ya'qub Kulainy - 950, Kitab al-Kafi
Mohammad bin Ali (ibnu-e Babuyeh) atau (Shaikh Saduq) 927/928 - (306 -381 H.)
Syeikh al-Mufid
Al-Sharif al-Radi - 970, penyusun Nahj al-Balagha
al-Sharif al-Murtada
Shaikh Tusi - Penulis Tahdhibu 'l-Ahkam dan al-Istibsar
Ahmad bin A'tham- Sejarawan Syiah
Nasir al-Din al-Tusi - 1201, Persia, bidang ganda, Zij-i ilkhani, salah satu pendiri Trigonometri.
Mulla Sadra - 1571, Syiah, Persia, Filosofi, Transcendent Theosophy, Filsuf Persia terbesar sepanjang sejarah
Mir Damad - 16?? atau 17??, Syiah, Persia, Filosofi, Taqwim al-Iman, pendiri Sekolah Isfahan
Allamah al-Majlisi, 1689, Imamiyyah Syiah, Iran, Oceans of Light (Bihar ul Anwar)
Cendekiawan kontemporer Syiah[sunting | sunting sumber]
Ayatullah al-Shirazi Agung - 1892, Imamiyyah Syiah, Iran
Allamah Tabatabaei - 1892, Imamiyyah Syiah, Iran, bidang ganda, Tafsir al-Mizan
Allamah Rashid Turabi 1908 - 1973
Allama Talib Jauhri
Ruhullah Khomeini - 1900, Imamiyyah Syiah, Iran, pemimpin spiritual dan politik Revolusi Islam 1979
Sayyed Hussein Nasr - 1933, Imamiyyah Syiah, Iran, Filosofi,
Musa al-Sadr - Diculik tahun 1978
Morteza Motahhari - 1979 Iran
Husain Muhammad Jafri - Syiah, Pakistan, Keaslian dan Pembentukan Awal Islam Syiah
Ali al-Sistani - Imamiyyah Syiah, Iran-Irak
Shaykh Ahmad-i-Ahsa'i - Syiah
Sayed Muhsin al-Hakim
Muhammad Baqir al-Hakim
Ayatullah Borujerdi Agung
Muhammad Salih al-Mazandarani - Shahr Usul al-Kafi
Muhammad al-Tijani
Ali Shariati
Haji Karim Khan dari Kirman [1]
Sayyid Kazim Rashti
Profesor Abdul Hakim
Prof.Wahid Akhtar: (1934-1996)'
Shaid Ghulam Hussain Najfi
Sufi[sunting | sunting sumber]
Rabi'ah al Adawiyyah, abad ke-8, Basra, Persia [2]
Baha-ud-Din Naqshband Bukhari, abad ke-14, Uzbekistan
Al Khakim At Termizi, abad ke-8, Uzbekistan
Khwaja Ahmad Yasavi, abad ke-12, Turkistan.
Farid al-Din Attar, Persia
Abusaeid Abolkheir, Persia
Ibnu Arabi , 1165- 1240
Mahmud Shabestari, Persia (687H.- 720H.)
Junayd Baghdadi[Persia]
Bayazid Bastami, Persia
Mansur Al-Hallaj, Persia
Abdul Qadir Jilani - Sunni Hanbali Persia
Najmeddin Kubra, Persia
Dzun-Nun al-Mishri, abad ke-9, Nubia, Mesir
Jalal al-Din Muhammad Rumi - 1207, Persia, pendiri kelompok derwishes
Al-Sakhawi, 831- 902
Nasreddin - 10?? -13??, Persia
Saadi - Persia
Dr. Ghulam Mustafa Khan Mujaddin 1400 HY 1912-2005, Asia Pakistan
Ahmed Raza Khan 1856-1920,Asia
Dr Muhammad Tahir ul-Qadri
Syed Faiz-ul Hassan Shah
Jami - 1414, Persian, bidang ganda, Diwanha-i Sehganeh, Penyair Persia terbesar dalam abad ke-15
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Muhammad Ilyas - 1885
Qalander Ba Ba Auliya
Khwaja Shamsuddin Azeemi
Justice Shaykh Muhammad Karam Shah al-Azhari - 1918-1998, Bhera, Pakistan
Shaykh Muhammad Imdad Hussain Pirzada
Shaykh Faiz-ul-Aqtab Siddiqi Inggris
Riaz Ahmad Gohar Shahi - (1941 - 2001) , Pakistan
Zakir Naik
Ali Yafie
Cendekiawan Unorthodox[sunting | sunting sumber]
Allama Mashriqi
Muhammad Shaikh
Ghulam Ahmad Pervez
Pindah ke Islam[sunting | sunting sumber]
Roger Garaudy
Jeffrey Lang
Hamza Yusuf
Sherman Jackson
Yahya Michot
Marmaduke Pickthall -1875, Inggris, The meaning of the Holy Qur'an
Michael Wolfe
Nuh Keller
Frithjof Schuon
M. Ismail Marcinkowski
Timothy Winter
Bilal Philips
Yusuf Estes
Shaykh Hamza Yusuf
Imam Zaid Shakir - Amerika Serikat
Thomas McElwain
Abdul Ahad Davud
Muhammad Asad (Leopold Weiss lahir pada Juli 1900 di kota Lviv, sekarang di Ukraina, meninggal tahun 1992) adalah seorang Yahudi yang berpindah ke Islam.
Martin Lings
Ibnu Yaḥyā al-Maghribī al-Samawʾal
Ibnu Kammuna
Gibril Haddad
Kontroversial[sunting | sunting sumber]
Ini merupakan daftar cendekiawan saat ini dan masa lalu yang tidak dikenal sebagai Muslim oleh tendensi namun menyatakan menjadi Muslim sebagai bagian kelompok dan sekte kecil yang menyimpang dari tendensi.

Rashad Khalifa - memproklamirkan dirinya menjadi Utusan Perjanjian 3:81.
Mirza Ghulam Ahmad 1835-1908 - memproklamirkan menjadi Orang yang Dinanti (Mahdi) dan Messiah.
Daftar lain-lain[sunting | sunting sumber]
Andrew Rippin
Herbert Berg
Malise Ruthven
Richard Landes
Michael Lecker
N. Eisenstadt
Juan Cole
Martin Kramer (1954->) Israel, pendukung kuat modern, Institut Washington untuk Politik Timur Dekat, Shalem Center, Unuversitas Harvard
Cornell Fleischer - Amerika Serikat, Prof. Studi Turki Modern dan Ottoman Kanuni Sulaiman, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
Franklin Lewis - Amerika Serikat, Prof. Asosiasi Sastra dan Bahasa Persia, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
A. Holly Shissler - Amerika Serikat, pengarang, prof. Sejarah Republik Turki Awal dan Ottoman, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
John Woods, Amerika Serikat, Prof. Sejarah Asia Tengah dan Iran, Dept. Peradaban dan Bahasa Timur Dekat, Univ. Chicago.
Mircea Eliade
Wilfred Thesiger (1910-2003) Inggris, lahir dan tinggal di Ethiopia; Arabian Sands (New York 1959), eksplorasi pada akhir 1940-an dari "empty quarter" Ar-Rab' Al-Khali; The Marsh Arabs (London 1964), pada orang pedesaan bagian selatan Irak.
Richard Burton (1821-1890) Inggris, Personal Narrative of a Pilgrimage to al-Madinah and Mecca (2 vol., 1855).
Akbar [Jalaluddin Muhammad Akbar] (1542-1605) Kerajaan Mughul, penemu halaman keagamaan, Din-i-Ilahi, yang diperoleh dari Islam dan Hinduisme.
Ram Mohan Roy [Raja Ram Mohun Roy] (1772–1833), India (Kalkuta, Bengal), jurnalis awal, reformer penyebaran agama dan sosial, pendiri Brahmo Samaj, Tuhfat-ul-Muwahhidin [Hadiah Unitarian] miliknya (1803-1804), buku ini diminati Orang Persia, seperti, kesatuan agama.
Báb [Sayyid Ali Muhammad] (1819-1850) Iran, memproklamirkan masa kenabian, memulai kepercayaan baru dan diawali dia menolah Islam
Elijah Muhammad [Elijah Poole] (1897-1975) Memulai pergerakan Bangsa Islam dan memproklamirkan masa kenabian
Salah S. Ali, Budaya dan Pendidikan Islam Komperatif, Universitas Mosul, dan Universitas H.I.A. . College, Kristiansand, Norwegia.
Dr. Ian K. A. Howard
H. A. R. Gibb
Betty Kelen - Muhammad, The Messenger of God
Srđa Trifković, Sejarawan Amerika, jurnalis dan analis politik, penulis The Sword of the Prophet yang laris, yaitu sebuah penelitian pengajaran dan sejarah Islam
Daniel Pipes, Sejarawan Amerika dan analis konter terorisme yang mengkhususkan di Timur Tengah. Dia talah menulis atau menulis bersama 18 buku.
Ibn Atha'illah , Al-Hikam

Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Daftar umat Muslim
Ulama - Komunitas cendekiawan legal
Komite Permanen Sarjana terhadap Riset dan Fatwa
Mullah
Daftar Da'i
Muslim Barat
Daftar orang yang pindah ke Islam
Daftar orang menurut kepercayaan
Daftar ilmuwan Arab
Daftar ilmuwan Iran
Filosofi Islam
Pendidikan Islam
Filosofi Islam awal
Daftar perjuang Muslim
Daftar Marja
Daftar Ayatullah
Daftar penyair dan penulis Muslim
Daftar pelukis Muslim
Rohaniwan komparatif Muslim
Pramuria Muslim
Daftar prajurit Muslim
Daftar Dinasti Muslim
Daftar Sufi terkenal
Doktor Muslim
Daftar topik yang berhubungan dengan Islam dan Muslim
Salah S. Ali: Sarjana dalam dalam Ajaran Islam dan Budaya Komparatif, Universitas Mosul dan Perguruan Tinggi Universitas HIA di Kristiansand, Norwegia

Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Alfonso X el sabio, Escuela de Traductores in English
List of Muslim scholars
Allah-green.svg Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Kategori: Daftar teologis dan sarjana keagamaanDaftar bertopik IslamCendekiawan Muslim
Menu navigasi
Buat akun baruMasuk logHalamanPembicaraanBacaSuntingSunting sumberVersi terdahulu

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Bahasa lain
العربية
English
Қазақша
Bahasa Melayu
中文
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 05.12, 29 Mei 2014.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasiTentang WikipediaPenyangkalanDevelopersTampilan selulerWikimedia Foundation Powered by MediaWiki
 
;