Saturday 7 March 2015

CURHAT FILSAFAT DAN AGAMA

HAM (hak asasi manusia) kebanyakan harus diutamakan daripada HAM (hak asasi manusia) perorangan, bukankah kami rakyat banyak juga mempunyai HAM?? Kami meminta HAM kami, menumpas satu orang Koruptor akan memberikan efek jera kepada para Pejabat, agar mereka bekerja dengan benar-benar untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi, orang akan berpikir ribuan kali untuk mencalonkan diri menjadi pejabat. Pejabat, hanya orang baik dan kompetens yang akan menempati kursi Pejabat dan pemimpin, dan pemerintahan akan maju
#hidup Indonesia Raya

orang awam n biasa tak terlalu mempermasalahkan agama, asal orang itu baik, tidak menganggu.
Yang jadi masalah jadi orang yang mengganggu keamanan n meresahkan masyarakat.
Saat orang berbuat baik, orang tidak pernah bertanya apa agamanya.
masyarakat hanya berpikir masalah bagaimana untuk makan, kerja, berbuat baik, hidup untuk lebih baik walau kita tak bisa juga menafikan sisi spiritualitas.
Cerminkanlah dengan perbuatan baik dan manusiawi, membantu sesama, bukan dengan kekerasan, n kebodohan.


ketika Islam hanya sebagai KTP, dan hanya sebuah status dan nama, pengamalannya NOL besar. Dan negara tidak mencerminkan keislamannya, korupsi, kolusi, nepotisme dsb.
disana kadang saya merasa sedih

melihat keadaan Indonesia kacau, dan kalah dari negara lain.
agama Islam dilecehkan dan kalah dalam sains dengan dunia barat.
melihat pergaulan bebas anak-anak muda.
disana kadang saya merasa sedih

kalian boleh berbuat dosa, asalkan dengan syarat :
1. jangan memakai media dari Alloh, seperti tangan, mulut, kaki, perut dari Alloh. dan makan nikmat dari Alloh.
2. jangan tinggal di bumi Alloh, dunia ini
3. jika malaikat datang, katakan pada dia untuk menunggu 1 hari lagi
4. jangan memakai energi yang diberikan oleh Alloh SWT
5. jika kalian masuk neraka, bilang sama Tuhan jika kalian ingin masuk surga?
apakah kalian bisa memenuhi semua syarat itu? jika bisa silahkan kalian berbuat dosa

aku sempat berpikir, filsafat transendensi mulla sadra yang disebut hikmah paling atas dan sempurna itu yg menggabungkan filsafat, tasawuf, Alqur'an dsb. Tidak benar-benar sempurna justru karna terlalu sempurna jadi tidak sempurna.
aku juga sempat berpikir, dengan sempurna itu justru tidak sempurna, karna sesuatu dikatakan sempurna jika ada kebaikan n keburukan dan saling stabil,.. tapi apakah dua yang berlawanan akan saling berhubungan antara kebaikan dan keburukan itu.. aku lebih tertarik dengan teori gradasi, bahwa kebaikan/islam dam kafir itu tergantung gradasi, Tuhan maha bijaksana lebih tahu mana yang masuk surga n tidak.

Aku sempat berpikir bahwa orang Barat, Kristen itu lebih diberkahi oleh Tuhan, seperti perkataan Imam Chumaeni "aku melihat Tuhan tersenyum di Gereja itu".
Kenapa aku bilang Barat/Erops lebih diberkahi Tuhan walau bukan Islam? Nyatanya, amalan dalam Al-Qur'an banyak di amalkan disana seperti menjaga kebersihan, memanusiakan manusia. Apakah Tuhan sedang meninggalkan umat Islam karna perilaku umat Islam itu sendiri smile emoticon
?#?perlu? direnungkan

Setelah saya menonton film "OH MY GOD" . Apakah Tuhan mempunyai hak cipta, seperti kitab Bhagabat Gita itu hak cipta Tuhan hindu, Kitab Al-Qur'an hak cipta Tuhan Islam, Bible hak cipta Tuhan kristen, dan kita tidak boleh seenaknya mengakui, apakah ada banyak Tuhan, atau mungkin Tuhan kita sama hanya berbeda menurunkan Rasul dan syariah/hukum disetiap daerah seperti Khrisna, Muhammad, Isa, Budha dsb


Ada hal-hal sensitif yang malas untuk saya bahas :
1. Uang
2. Agama
3. Cinta
4. Kekuasaan
Karna ketiganya kadang membuat orang lupa siapa dirinya sebenarnya n bisa berbuat nekat?? grin emoticon
Karna kalau logika udah mentok dan kehalang, paling yang maen emosi dan kasar wkwk

saya paling gak suka, kalau sesuatu itu buruk sebut saja buruk walau itu Islam, kalau baik sebut saja baik.. koq ditutup-tutupin? ini yang tidak disebut dengan objektif, giliran Islam di junjung-junjung, orang Kafir di hujat-hujat, menurut saya gak fair, kita ambil sisi baik disemua sisi, semuanya memiliki sifat sisi negatif dan positif

saya lebih suka dengan filsafat yang membumi (untuk kepentingan dunia, masyarakat lalu akhirat), ketimbang filsafat yang melangit (akhirat, maad, Tuhan).
?#?subjektif?

0 komentar:

Post a Comment

 
;